4.Persaingan

1.1K 94 2
                                    

happy reading

_______________

Leon membuka matanya secara perlahan-lahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. Setelahnya dia berjalan lunglai ke kamar mandi, setelahnya dia ke dapur untuk menghilangkan dahaga.

Mendudukkan dirinya di meja pantry yang ada di dapur."kemana nathan pergi" batinnya bertanya-tanya.

Nathan tiba di depan apartemen, lalu masuk, tatapan matanya tertuju ke arah meja pantry, ternyata leon sedang duduk di sana. Dia berjalan mendekati leon.

"Sorry tadi gue ada urusan mendadak, gue udah sempet bangunin lu tapi lu gak mau bangun."

"Hm, lu udah sembuh?"

"Udah mendingan sih, btw thanks semalem lu udah mau dateng ke sini."

"Gak masalah. Oh ya, lu udah makan belum?"

"Belum"

"Ayok"

"Kemana?"

"Ya, nyari makan apalagi?"

Leon keluar apartemen di susul nathan, mereka berdua berniat sarapan di luar. Menuju restoran menggunakan mobil yang leon bawa.

mereka telah tiba restoran, memilih meja lalu menduduki nya. Leon memanggil pelayan lalu memesan makanan.

"Nasi goreng, minumnya es teh, lu mau pesen apa?"

"Samain aja"

"Baik silahkan di tunggu" jawab pelayan restoran.

beberapa menit kemudian, pesanan mereka datang, memakannya dengan hidmat, Leon memulai pembicaraan setelah makanannya habis.

"Lu kemana tadi pagi?"

"Ah itu, tadi pagi daddy nyuruh gue buat ke kantornya."

Leon hanya mangut mangut, meminum es teh nya hingga tandas. Sembari menunggu nathan selesai makan, dia pamit untuk membayar makan terlebih dahulu sebelum pulang.

_________________

Di sebuah mansion besar terdapat keluarga yang tampak harmonis, sedang makan malam di meja makan, mereka beranggotakan tiga orang. Ayah,ibu,dan anak seperti keluarga pada umumnya.

"Gimana sama sekolah kamu?" tanya sang papa kepada anaknya.

"Biasa aja" jawab anaknya cuek

"Papa harap kamu bisa mendapatkan juara tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya."

"Iya pa"

Sedangkan sang Mama hanya diam memperhatikan interaksi anak dan ayah itu. Ada rasa kasihan terhadap anak semata wayangnya yang terlalu di kekang oleh suaminya, namun dia hanya bisa diam.

"Ma,Pa, aku ke atas mau belajar."

"Iya sayang" jawab sang mama.

____________

Seperti biasa nathan kembali sekolah, setelah kemarin dia absen. sesampainya di kelas dia melihat sahabatnya, siapa lagi kalo bukan farel. Farel sedang fokus membaca buku pelajaran.

"Hai bro, belajar mulu gak bosen?"

Farel mengalihkan atensinya dari buku lalu melihat nathan, "Enggak lah emangnya elo, kemaren kemana gak sekolah?"

"Biasa gue sakit"

"Kenapa gak bilang ke gue"

"Lupa" balas nathan singkat, tak lama datang seorang guru yang akan mengajar.

"Baik ibu akan membagikan hasil ulangan harian kalian, yang mendapat nilai paling besar di kelas ini."

"pertama adalah Laura," lantas laura mengambil kertas ulangan nya.

"kedua Farel" farel maju ke depan, lalu kembali duduk

"ketiga Nathan" nathan pun melakukan hal yang serupa.

"Sudah hanya tiga besar yang ibu sebutkan. Ketua kelas, silahkan bagikan yang lain,"

"Gue gak belajar pun dapet nilai tertinggi ke-3 di kelas" Sombongnya kepada farel.

"Iya deh lu jenius, sedangkan gue harus susah-susah belajar." guraunya

"Pulang sekolah maen yok ke apartemen gue."

"Gue ada les abis pulang sekolah, lain kali aja."

"Oke deh"

____________

Farel termenung di dalam kamarnya,
"Pokoknya gue harus bisa ngalahin laura." mengingat di kelas tadi nilai laura lah yang paling tinggi.

Farel kembali membaca buku, hidupnya sejak kecil tak pernah lepas dari yang namanya belajar, masa kecil yang seharusnya di pakai untuk main justru di pakai untuk belajar.

Dan di saat remaja seusianya, nongkrong di kafe atau tempat hiburan, dia tetap harus belajar. Sebenarnya dia sangat lelah belajar namun papanya begitu berambisi agar anak semata wayangnya mendapatkan juara pertama.

Beberapa jam berlalu, farel melirik jam dinding ternyata sudah menunjukan pukul 00.01 malam, tapi farel enggan beranjak dari meja belajarnya. Namun tiba-tiba farel merasakan ada cairan yang keluar melalui hidung nya.

Tangannya terulur untuk menyentuh hidung nya, "Mimisan lagi" gumamnya lirih, farel sering mimisan dikarenakan kelelahan belajar, membuka laci lalu mengambil beberapa lembar tisu untuk menyumbat hidungnya.

_____________

Pagi yang cerah seorang gadis sudah berada di dalam perpustakaan untuk membaca buku, dia adalah laura salah satu murid pintar di sekolahnya.

Dia sangat gemar membaca, dan merasa senang jika mendekati hari ujian, 'aneh kata itu yang sering di ucapkan orang-orang, bahkan orang tuanya pun sangat heran kepada anak perempuan nya.

melirik jam di pergelangan tangan nya, beranjak menuju kelas karna sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Karena terlalu fokus membaca, laura sampai tidak memperhatikan jalan.

Brukh

"Awsh," laura meringis pelan, sedangkan orang yang dia tabrak masih berdiri tegap di depan nya.

"Lain kali, kalo jalan pake mata" ucapnya sakras, lalu melenggang pergi tanpa ada niatan membantu laura.

Laura berdiri, lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas sambil mengeluarkan sumpah serapah
"Awas aja lu gue sumpahin jodohnya judes"

__________








TBC.
jangan lupa vote, vote kalian berharga buat aku
bye bye
















Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang