18.Salsa

684 56 0
                                    

happy reading
_______________

Nathan sedang berada di kantin kantor, dia sedang sarapan lebih tepatnya makan siang karena tadi pagi dia tidak sempat sarapan terlebih dahulu dan langsung berangkat ke kantor.

Sebenarnya bisa saja di kuliah, tapi dia tidak minat untuk belajar kembali, karena menurutnya belajar sangatlah melelahkan. Untuk sekarang dia tidak ingin, tapi untuk kedepannya tidak tau.

Nathan yang tengah melamun tidak menyadari akan kehadiran seseorang yang sekarang sudah duduk dihadapannya.

"Hey," panggilnya.

"nat"

"nathan."

"NATHAN."

Nathan terperanjat, lalu memutar bola matanya malas, spesies di depannya ini sangatlah tidak ada anggun-anggunnya sebagai seorang perempuan.

"Apa?" tanya nathan malas.

"Ngelamunin apa lo? dari tadi gue panggilin juga." salsa mencibir nathan, ya dia adalah Salsabila Chantika dia salah satu teman nathan, salsa di kenal dengan ke friendly-an nya. Dia orang yang sopan namun dia sangatlah menyebalkan jika sudah bersama temannya.

"Ngelamunin janda, puas lo?"

"Hahah anj- lo lagi ngelawak nath? gak cocok tau, muka lo yang nyeremin itu ngelawak." salsa tertawa mendengar jawaban nathan, sungguh menurut nya nathan tidak cocok untuk melawak, dia tertawa sampai merasa kalau perutnya mulas dan barulah tawanya bisa berhenti.

"Udah buru makan, jangan ketawa terus!"

"Iya-iya."

Setelah menghabiskan makanannya salsa kembali membuka suaranya. "Eh nath lo punya nomor si babang tampan gak?

"Siapa??" nathan menaikan alisnya

"Ya si itu lohhhh masa gak tau."

"Raja maksud lo?" Raja Rajendra adalah salah satu pegawai di kantor yang memiliki paras yang tampan, tak sedikit pegawai perempuan yang gencar mendekati raja, salah satunya salsa. Nathan tidak terlalu dekat namun dia mengenal raja.

"Nah iyaaaa, itu lo tau. cepet punya gak?" tanya salsa tidak sabaran.

"Bentar, nih salin aja sama lo, gue males nyebutin." nathan menyodorkan handphone nya, yang dilayar tertera nama raja. Salsa dengan semangat menyalin nomor raja, ah memang kalau memang jodoh tidak kemana. Buktinya dia dengan mudah mendapatkan nomor raja.

Setelah selesai salsa berterima kasih kepada nathan. "Makasih banyakkk ya nathan yang paling tampan." salsa tidak berhenti-henti nya tersenyum. Dia melirik ke arah jam tangan lalu pamit kepada nathan, karena waktu istirahat telah berakhir. "Nath gue duluan, sekali lagi makasihhh." ucapnya seraya pergi. Nathan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Nathan pun beranjak, dia berniat menuju ruangannya, dia diangkat menjadi manager di perusahaan milik steven dan yang pasti banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. Tapi sebelum kembali ke ruangannya dia membeli kopi terlebih dahulu.

_____________

Di tempat lain leon sedang berkutat dengan laptopnya.

"Apakah anda ingin minum coffee tuan?" tanya vina kepada leon

Berpikir sejenak lantas menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Mungkin dirinya membutuhkan kopi karena kepalanya terasa sedikit pusing.

Vina beranjak menuju kantin kantor, saat sudah sampai dia melihat siluet seseorang yang dia kenal, dan itu adalah nathan.

"Hai nathan, sedang membeli coffee?" tanya vina ramah.

"Oh hai, apa kau juga ingin membeli coffee?" kenapa gue harus ketemu di terus? nathan memaksakan senyumannya.

Setelah mendapatkan pesanannya dia lantas pamit lalu meninggalkan kantin. Berlama-lama dengan vina membuatnya badmood entahlah, dia juga bingung akan perasaan nya sendiri.

Vina kembali ke ruangan leon sembari membawa segelas coffee, "silahkan di minum tuan."

"Ya, kau boleh keluar."

Leon menghentikan kegiatannya, dia menyandarkan tubuhnya, pikirannya berkecamuk di dalam hatinya dia sangat merindukan nathan. Tapi dia berusaha agar membuang jauh-jauh perasaan yang seharusnya tidak tumbuh.

Leon memang sengaja bersikap cuek kepada nathan, ia tau nathan ingin meminta maaf. Namun, ia enggan mendengarkan apa yang ingin nathan bicarakan.

____________








TBC.
Vote & komen
thankyou


Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang