36.

571 39 4
                                    

happy reading
___________________

"Lima menit kau sudah harus ada di ruangan ku."

"T-api—" Belum selesai menjawab nathan langsung mematikan telpon nya secara sepihak.

Nathan mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja, otak nya sedang berpikir keras tentang kejadian hari ini. Dia merasa heran dengan tingkah laku orang-orang yang tampak aneh menurut nya.

tok tok tok

"Masuk"

Tampak seseorang itu masuk dengan nafas memburu, karena lelah berlari di sepanjang koridor kantor.

"Duduk."

Mendengar itu dia langsung duduk sembari masih mengatur nafasnya, beberapa menit kemudian setelah nafasnya kembali normal dia mulai berbicara.

"Jadi, kenapa kau memanggilku kesini tuan nathan yang terhormat?" tanya nya tak sabaran

Nathan bangkut dari kursi kebesaran nya, lalu berjalan menuju sofa, dan duduk di sofa single. "Jadi, ada gosip apa tentangku di kantor ini? karena sejak tadi pagi orang-orang menatap ku dengan tatapan yang......sangat menggaggu, apakah ada yang aneh dengan penampilan ku?"

"Astaga, jadi kau hanya ingin menanyakan soal itu?" tanya salsa tak habis fikir "kau serius?"

"Tinggal kau jawab apa susahnya."

"Ayo kesini." Salsa menarik tangan nathan, menuju salah satu cermin  yang tersedia di ruangan nathan. "Lihat baik-baik."

"Apa kau tidak sadar bahwa di leher mu terdapat kiss mark nathannnnn, bisa-bisanya kamu menanyakan 'apakah ada yang aneh dengan penampilan ku?" sungguh salsa sedikit kesal dengan nathan, bisa-bisanya dia tidak menyadari hal itu.

Nathan melebarkan matanya melihat pantulan dirinya di cermin, dan benar terdapat tanda ruam merah di lehernya dan itu terpangpang jelas. "Sialan!!" umpatnya

"Saran ku, kalau kau sedang melakukan sesuatu, jangan sampai membuat tanda itu tepat di leher karena itu sangat terekspos." cerocos salsa "Tapi ngomong-ngomong siapa yang membuat itu hm??" tanya nya sembari menyenggol tangan nathan "apakah kau punya kekasih, ku pikir seperti nya kalian sangat dekat sampai-sampai meninggalkan jejak hahaha."

"Diam kau, sebaiknya beritahu aku cara menghilangkan nya bagaimana?"

"Itu mana bisa dihilangkan, karena itu akan hilang dengan sendirinya.Tapi kau bisa menutupi nya dengan foundation, tunggu sebentar aku akan mengambilnya."

.

.

.

.

Beberapa saat salsa kembali dengan tas make up di tangannya, "kau duduk kemari." nathan pun menurut.

Salsa mulai mengeluarkan alat-alat dari tas make up nya, "angkat kepalamu." dengan cekatan salsa mulai memoles foundation ke leher nathan, membland nya agar menyatu dengan warna kulit nathan.

"Sudah selesai." salsa memberikan cermin kecil guna nathan bisa melihat lehernya.

"Bagus, kau memang bisa di andalkan, tapi seperti nya aku akan membutuhkannya dilain waktu juga, berikan itu kepadaku." nathan menunjuk foundation

"Tapi aku baru membelinya kemarin." gumam salsa yang dapat di dengar oleh nathan.

"Tenang saja aku akan menggantinya." celetuk nathan mendengar gumaman salsa

"Aaa baiklahh, kau memang paling the best, kalau begitu sampai jumpa." salsa berjalan keluar ruangan, namun dia kembali berbalik ada sesuatu yang mengganggu pikirannya "Ngomong-ngomong siapa kekasihmu?"

Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang