thank you for 2k pembaca
happy reading
_______________Nathan perlahan membuka matanya lalu duduk dan bersandar, kepalanya sangat pusing efek kemarin malam ia terlalu banyak minum.
"Ssshhhh."
Setelah dirasa pusingnya mulai hilang ia beranjak untuk mandi, karena dia tetap harus pergi ke kantor.
.
.
.
.Seperti biasa ia berkerja di kantor dan tidak ada hal yang menarik perhatian nya, ini sangatlah membosankan.
Mengingat ia tadi belum sarapan dan tubuhnya terasa lemas, ia pun menyuruh seseorang untuk membelikan makanan.
tok tok tok
"masuk."
"Ini tuan pesanan anda."
"Letakkan saja di sini."
Sesudah menaruh pesanannya di meja pelayan itu pamit undur diri.
Nathan menyelesaikan beberapa pekerjaan dan memeriksa berkas-berkas lainnya, saat di rasa semuanya sudah selesai ia berniat untuk makan.
Namun baru saja makan tiga suap, nathan menghentikan kegiatan makannya, ia benar-benar tidak nafsu makan. Beralih meminum kopi yang tersedia di meja.
Hari ini kebetulan dirinya harus ikut meeting bersama leon untuk menemui klien di luar. Sebenarnya ia tidak ingin berdekatan dengan leon karena takut perasaan nya makin besar karena terlalu sering bersama.
Melirik jam yang berada di pergelangan tangan nya nathan beranjak menuju ruangan leon. Nathan tidak perlu repot-repot karena ruangan leon dan ruangannya bersebelahan.
tok tok tok
"Masuk." saat sudah di perbolehkan untuk masuk nathan pun memasuki ruangan leon.
Terlihat sosok sang pemilik ruangan yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya sampai tidak menyadari siapa yang masuk.
Nathan masuk dengan santai, beda cerita dengan hati nya yang panas dingin. Mendudukkan dirinya di kursi tepat di depan leon lalu menyandarkan bahunya di sandaran kursi. Lalu memejamkan matanya ia sedikit kelelahan.
Leon yang merasa ada pergerakan di hadapannya, mengalihkan pandangannya dari laptop. Saat melihat siapa orang yang ada di hadapannya dia sedikit terkejut tapi berusaha menutupinya.
"Ekhm." dehemnya untuk meminimalisir rasa gugupnya.
Nathan tetap memejamkan matanya, berusaha bodo amat dengan leon. Lagipula meeting nya masih setengah jam lagi mungkin? ataupun menunggu leon menyelesaikan pekerjaan nya.
"Ada apa kau datang keruangan ku?" tanya leon
"Bukankah kita ada meeting dengan klien di luar, makanya aku datang kesini." Gumam nathan. Leon mengangguk paham lalu melirik jam tangannya. "Masih ada waktu satu jam lagi, mereka meminta waktunya untuk di undur."
"Hm, baiklah bangun kan aku jika sudah waktunya." Nathan benar-benar butuh istirahat.
Detik berlalu, menit berlalu nathan sudah pulas tidur dengan keadaan duduk. Dan leon tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memandangi wajah orang yang dia sukai atau bahkan cintai? entahlah.
dia gak inget kejadian semalam. batin leon
.
.
.
.
.Satu jam berlalu leon pun membangunkan nathan dan pergi keluar bersama.
Sesampainya di salah satu restoran terkenal di kotanya. Dan kebetulan klien nya sudah datang terlebih dahulu.
Mereka berdua bergegas menghampiri meja yang sudah di booking dari jauh-jauh hari.
"Maaf tuan wilston kami terlambat." ucap leon merasa tak enak.
"Ah tidak masalah, saya pun baru saja datang, silahkan duduk."
_____________
"Aku merindukan mu, saat waktunya sudah tepat aku akan datang menemui mu, aku sangat-sangat menunggu waktu itu tiba." ucap seseorang berjenis kelamin laki-laki, sedang menatap sendu ke arah foto dua orang anak kecil berbeda jenis kelamin tengah tersenyum ke arah kamera.
"Permisi tuan, mobilnya sudah siap."
"Baiklah kau boleh pergi."
______________Hari sudah mulai gelap, leon dan nathan baru saja selesai meeting. Mereka berniat kembali ke kantor terlebih dahulu baru setelah itu pulang ke tempat masing-masing.
Di perjalanan nathan kembali tertidur mungkin dia memang benar-benar butuh istirahat. Leon menoleh kesamping dan mendapati wajah nathan yang tampak tenang saat tertidur.
Tidur lagi? apa sebegitu lelah nya?
Melihat itu, leon berubah pikiran mungkin lebih baik jika dia langsung mengantarkan nathan pulang, daripada harus ke kantor terlebih dahulu.
Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke apartemen nathan. Dan saat mobil sudah berhenti nathan masih saja tertidur. Leon berusaha membangunkan nya.
Nathan mengerjapkan matanya lalu bertanya. "Dimana ini?"
"Apartemen lo."
Mereka akan menggunakan bahasa informal jika sudah berada di luar kantor.
"Oh thanks udah nganterin gue." saat nathan hendak membuka pintu ia menghentikan kegiatan nya saat mendengar pertanyaan leon.
"Lo nggak nawarin gue buat mampir?"
"Huft, ayok."
"Kemana?"
"Ke apartemen gue lah."
Nathan keluar mobil terlebih dahulu di susul oleh leon yang berusaha menyembunyikan senyumannya.
Memasuki apartemen, nathan menyalakan lampu terlebih dahulu membuka jas dan seperti biasa melempar nya asal.
"Lo mau minum apa?"
"Bebas."
Nathan berjalan menuju dapur di ikuti oleh leon. Membuka lemari es dan mengambil kaleng soda saat berbalik leon berada di hadapannya dan mendekat.
"L-lo ngapain?"
"Lo lupa sesuatu."
"Apa?"
"Lo nggak inget kejadian semalem?"
"Kejadian?" alis nathan bertaut menandakan sang empu sedang kebingungan.
_______________
TBC.
Spam next disini
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Fake Boy [On Going]
AksiTentang seorang anak perempuan bernama Nathalie Xai Ganendra yang merubah identitas nya menjadi Nathan Xai George,Ya dia menyamar sebagai laki laki,untuk membalaskan dendam keluarga nya Leon Feroz Davanka Smith, dia berasumsi bahwa dirinya gay sebab...