12.Manja

854 64 0
                                    

happy reading
______________

"Mom, kapan pulang nya?"

"Perkiraan mommy di sini satu bulan sayang, emangnya kenapa?"

"Badan aku panas mom, kepalanya pusing juga. Gak ada yang ngerawat aku mom."

"Ya ampun leon, kamu itu udah besar, masih aja manja, kamu tinggal minta obat aja sama bi inah, kalo nggak panggil dokter ke situ."

"Nggak mau."

"Sekarang kamu tidurin aja badannya, ntar mom suruh bi inah yang rawat."

"Tapi mom-"

Tutt

Teleponnya di putus secara sepihak, tak berapa lama bi inah mengetuk pintu,leon pun mengizinkan nya untuk masuk.

"Ini makan dulu tuan muda, lalu obatnya minum, bibi permisi."

"Iya bi."

Leon memakan bubur yang di antarkan oleh bi inah, dan meminum obatnya. Leon sangat membenci obat obat sangatlah pait menurut nya, tapi mau bagaimana lagi, sekarang mommy nya sedang tidak ada di mansion.

Leon kembali memejamkan matanya guna mengistirahatkan tubuhnya, semoga saat dia bangun, badannya sudah mendingan.

_________

Drttttt.....drrrttt

Nathan mengambil handphone nya di nakas. "Hallo mom ada apa?"

"Hallo nathan, apakah bisa kamu mengurus leon, dia sedang sakit di rumah. mommy dan daddy sedang tidak ada di rumah, mommy harap kamu bisa."

"mm baiklah mom, aku akan ke sana."

Nathan menghela nafas, namun tak urung ia pun beranjak mengambil jaket lalu pergi.

_________

"Bi, kamar leon di lantai berapa?"

"Di lantai 3 den, pintunya yang warna hitam."

"Oh makasih bi."

Nathan menuju lift, masuk ke dalamnya, menekan angka tiga. Nathan tidak tau luas mansion ini, dikarenakan dia selalu tinggal di apartemen.

Sudah di depan pintu, nathan mengetuknya namun tak ada sahutan di dalam, nathan berinisiatif untuk membukanya saja langsung, dan ya pintunya tidak di kunci.

"Leon, lu di dalem?"

Kamarnya gelap di karenakan catnya berwarna abu abu dan leon tidak menyalakan lampunya.

Berjalan masuk, dia mendapati seseorang sedang tidur pulas di ranjang. Nathan menyalakan lampu di kamar leon agar terang.

Mendekati leon yang sedang tertidur pulas di ranjang, nathan mengambil kursi yang tersedia di kamar leon lalu duduk di dekat ranjang leon.

Melirik jam yang ada di atas nakas menunjukan pukul 10 malam, nathan menyandarkan punggungnya ke kursi, lalu tidur.

Tengah malam leon menggeliat dalam tidurnya, dia sangat tidak nyaman dengan suhu tubuhnya yang panas. Nathan yang mendengar lengguhan seseorang, mencoba untuk bangun.

Saat melihat leon, nathan menempelkan punggung tangannya di dahi leon. "Panas banget." nathan berniat ke dapur namun ada tangan yang mencekal pergelangan tangan nya.

"Di sini aja."

"Tapi lu harus di kompres."

Leon menggelengkan kepalanya, "Lu tinggal telepon pelayan buat bawain kompresan." Nathan menurut lalu menelpon pelayan menggunakan telepon seluler yang berada di atas nakas.

Tanpa menunggu lama, ada pelayan yang membawakan air kompresan, dan langsung undur diri.

Nathan memeras handuk kecil itu, menempelkan nya di dahi leon. Berulang terus seperti itu. Sampai leon kembali tertidur.

________

"Suapin, tangan gue lemes."

Nathan membolakan matanya, manusia di depannya ini sangatlah merepotkan. Sesudah buburnya habis, nathan memberikan obat untuk leon minum. Dengan terpaksa leon meminumnya.

"Udah sekarang lu tidur lagi."

"Usapin kepalanya."

Lagi-lagi nathan jengah dengan sifat manja leon.

_________

"Jadi?" tanya nathan seraya menaikan alisnya.

"Pas gue pulang dari apart lu hari itu, di jalan gue liat ada cewe yang lagi di gangguin sama preman, yaudah gue tolongin ternyata yang gue tolongin itu lauren dan soal jaket, gue pinjemin buat nutupin badannya." farel menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu.

"Oh gitu, gue liat-liat kayaknya lauren suka deh sama lu, buktinya sekarang aja dia merhatiin lu terus." tunjuk nathan menggunakan dagunya.

Farel melihat ke arah yang nathan tunjuk, dan benar saja lauren sedang melihat ke arahnya. setelahnya membuang muka.

"Wah wah anak orang ada yang baper, jangan lupa tanggung jawab bro."

__________

"Lu mau kerjasama sama kita, apa mati?" tatapan leon mengarah kepada wanita yang sedang di ikat di kursi, wanita itu adalah luna, selingkuhan lorenzo.

"Ya saya akan menuruti perintah kalian." jawabnya lantang.

"Pilihan yang bagus, setelah kau menyepakati nya jangan harap kau bisa kabur."

"I-iya."

"Tugasmu hanya perlu memfitnah lorenzo lalu pergi sejauh-jauhnya, paham?"

"A-aku mengerti."

"Lepaskan dia."

"Baik tuan." anak buah leon pun melepaskan ikatan pada tubuh luna.

"Tugasmu tetap bersama lorenzo, mintalah barang-barang mewah kepadanya. Cukup itu saja, tunggu perintah selanjutnya.

"Baiklah
_____________




TBC.
jangan lupa vote dan komen
thank you

Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang