31.Cucu (2)

666 40 2
                                    

happy reading
____________________

Pagi yang cerah, laura sudah standby di depan meja rias dia baru saja sehabis mandi dan sedang make up. Beberapa menit pun berlalu, merasa dandanan nya sudah sempurna laura pun segera memilih baju apa yang akan ia kenakan untuk ke kantor.

Setelah selesai memakai baju dia pun bercermin di kaca full body "perfect" gumamnya. Dia segera mengambil tas nya lalu berjalan menuju keluar.

Dan entah kebetulan atau apa, laura keluar apartemen berbarengan dengan sang tetangga alias raja. Laura yang melihat raja sontak memalingkan wajahnya dan kejadian memalukan semalam terputar kembali di otak nya. Astaga malu banget

"Ekhm laura." panggil raja

Mendengar tidak ada jawaban raja pun berbicara kembali "Ayo kita pergi ke kantor bersama." laura pun menganggukan kepalanya kaku.

Saat sudah di mobil keduanya pun canggung, pada akhirnya raja memutuskan untuk membuka pembicaraan. "Mmm laura, maaf soal semalam saya tid-"

Laura reflek menutup mulut raja, "Tidak apa-apa jangan di bahas." ucapnya dengan muka yang memerah. Saat sadar laura langsung melepaskan tangannya yg menutup mulut raja. "Maaf maaf"

"Apakah kamu sakit?" tanya raja ketika melihat wajah laura yang memerah

"Hah em a-apa?"

"Ku pikir kamu sakit karena wajah mu merah."

"T-tidak, aku baik-baik saja." jawab laura sembari menangkup wajahnya. Dia bodoh atau apa? gue lagi blushing

__________________

Suara ketukan sepatu fantofel terdengar begitu nyaring menuruni tanggatangga, membuat semua orang mengalihkan atensinya. Terlihat nathan sangat tampan dengan menggunakan setelan jas berwarna navy.

Dia melangkah menuju meja makan yang sudah terdapat mom and dadd nya, ah tidak mereka adalah orang tua leon yang sangat baik hati dan mau membesarkan nya dengan kasih sayang. Nathan tidak pernah kekurangan apapun, mereka selalu memberikan sesuatu lebih sampai nathan merasa dia seperti memiliki keluarga meskipun nyatanya keluarga sudah tiada.

Nathan merasa beruntung memiliki mereka, "Nathan cepatlah kemari" panggil mary membuat lamunan nathan buyar.

Nathan segera duduk di kursi yang selalu dia tempati. "Dimana leon?" tanya steven.

"Sebentar lagi dia akan turun dadd."

Selang beberapa waktu sosok yang di tunggu-tunggu pun datang. "Pagi mom, dad" sapanya, lalu duduk.

Pelayan pun menghidangkan makanan nya, mereka pun sarapan dengan sunyi dan tenang.

Setelah nya steven bertanya "Bagaimana perusahaan leon?"

"Semua baik-baik saja dadd, oh ya kapan kalian akan berangkat ke London?"

"Mungkin malam ini."

"Kenapa memdadak sekali dad," tanya nathan

" Daddy ingin berduaan dengan mommy kalian hahahha." canda steven

"Dadd jangan macam-macam aku tidak ingin memiliki saudara baru." ucap leon

"Baiklah berikan kami cucu sebagai gantinya."

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Nathan yang sedang minumpun tersedak mendengar ucapan steven. Leon yang melihatnya teringat ketika orang tua nya membahas soal cucu.

"Kau baik-baik saja?" tanya leon disertakan senyum miring.

Nathan malas melihat wajah leon yang menyebalkan itu. "Iya aku tidak apa-apa"

"Oh iya sebentar lagi ada meeting aku dan nathan pergi dulu mom, dad. Oh ya, kalian take off jam berapa? sebisa mungkin kami akan mengantarkan sampai bandara."

"Sekitar jam 19.00." jawab mary

"Baiklah."

_______________________

Detik berlalu, menit berlalu, jam berlalu tiba saat makan siang, nathan turun ke lantai dasar untuk membeli makana di kantin.

"Cappucino satu dan nasi goreng satu."

Drrtttt

Drtttt

Drrttt

Nathan merogoh saku jas nya dan langsung menjawab telpon. "Ya apa?"

"Kau sedang di kantin?"

"Hm, kenapa?"

"Belikan aku makanan dan kau juga makan disini."

"Iya baiklah."

Nathan mengganti pesanannya lalu menunggu beberapa saat, setelah nya dia langsung kembali menuju lantai atas.
.
.
.
.
.

Nathan memasuki ruangan leon tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "Kenapa kau tidak ketuk pintu dulu?" tanya leon.

"Kenapa? kau takut kepergok sedang berbuat hal tidak senonoh di kantor?" tanya balik nathan dengan sedikit sakras.

"Ah yang benar saja." gumam leon lalu beranjak dari kursinya menuju sofa tempat nathan duduk.

Nathan mulai memakan makanan nya, "Suapi aku." perintah leon

"Tangan mu baik-baik saja, jadi jangan manja."

"Oh ayolah, tanganku lelah sejak tadi mengetik laptop."

"Aaaaaaaa." intruksi nathan

Dengan senang hati leon pun menerima suapan dari nathan, rasa nya terasa lebih enak.

_____________________


TBC.

Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang