happy reading
_____________Musik berdentuman, aroma alkohol sangat menyengat, lampu gemerlap memenuhi ruangan. Di sini leon berada, di club lebih tepatnya.
Leon sudah menghabiskan dua gelas wine, hanya karena dua gelas wine itu tidak akan membuat dirinya mabuk. Pikirannya selalu tertuju kepada nathan, nathan, nathan dan nathan.
"Gue rasa gue udah gak waras suka sesama jenis" ucap leon sembari meminum wine nya.
Leon menertawakan dirinya yang sepertinya memang sudah tidak waras, haha semesta ini sangatlah mempermainkanya. Dia sangat membenci keadaan nya yang berada di posisi putus asa apalagi alasannya hanya karena hal konyol.
Leon menghabiskan satu botol wine, lalu menumpukan kepalanya di meja, seorang barista menghampiri nya.
"Seperti nya anda sudah mabuk tuan, ingin ku panggilkan supir." leon pun hanya mengangguk saja.
Barista itu memapah leon sampai ke parkiran, di sana sudah ada orang yang akan mengantarkan leon pulang.
"Dimana alamat anda tuan?"
Leon menyebutkan alamatnya, namun bukan alamat mansionnya tetapi alamat apartemen nathan.
Pelayan itu memapah dan mengantarkan nathan sampai di depan apartemen nathan, setelah nya dia langsung pamit.
Leon menekan bel apartemen, leon masih setengah sadar, tak lama sang pemiliknya membukakan pintu.
_____________
Nathan baru saja pulang dari acara prom night, dia membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk namun baru saja dia memejamkan matanya.
Ada suara bel dari luar, mau tidak mau nathan beranjak untuk membukanya, dan seperti biasa itu adalah leon.
Leon masuk ke dalam dengan langkah gontai, nathan kembali menutup pintu, dan kembali ke kamar.
Leon mengikuti nathan ke dalam kamar, saat nathan hendak membaringkan tubuhnya kembali, ada tangan yang menariknya lalu mendorong nya ke tembok.
Mengukungnya dengan kedua tangan. Itu adalah leon, sebelah tangan leon memegang pipi nathan, mengelusnya perlahan.
"L-lu kenapa leon?" tanya nathan agak gugup, mau bagaimana pun nathan tetaplah nathan, seorang gadis yang menyamar sebagai laki-laki.
"Gue tau ini salah, tapi gue cinta sama lu nathan, gue udah berusaha buat buang perasaan ini jauh-jauh. Tapi.... tetep nggak bisa, gue.....cinta sama lu nathan, persetan dengan gender." ucap leon dengan menatap nathan dalam.
Nathan membalas menatap leon, terlihat mata leon yang sayu dengan sorot sedih. "Tapi ini nggak bener leon, lu sama gue sama-sama co-"
Cup
Leon membungkam bibir nathan menggunakan bibirnya,sebelum nathan menyelesaikan ucapannya.
Awalnya hanya menempel, namu leon perlahan-lahan melumat bibir tipis nathan, nathan sempat mematung saat merasakan benda kenyal di bibirnya dan terasa bau alkohol, tersadar nathan segera memberontak, tapi kekuatan nya tidak sebanding dengan leon. Alhasil dia hanya bisa diam.
Leon menarik tengkuk nathan guna memperdalam ciumannya, menyecap bibir manis nathan yang mungkin mulai sekarang akan menjadi candunya. Nathan menepuk-nepuk dada bidang nya tanda bahwa dia kehabisan nafas. Leon melepas pangutan mereka berdua.
"Huhh huhh"
Nafas keduanya memburu, leon menangkup pipi nathan dengan kedua tangannya, menatap mata nathan dalam.
"I love you."
Setelah mengucapkan itu leon memeluk nathan, menyembunyikan kepalanya di leher nathan, tak lama nathan merasakan bahunya sangat berat, ternyata leon pinsan akibat efek minuman.
_____________
TBC.
Jangan lupa vote and komen
thank you.
sorry kalo gak dapet feelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Fake Boy [On Going]
AzioneTentang seorang anak perempuan bernama Nathalie Xai Ganendra yang merubah identitas nya menjadi Nathan Xai George,Ya dia menyamar sebagai laki laki,untuk membalaskan dendam keluarga nya Leon Feroz Davanka Smith, dia berasumsi bahwa dirinya gay sebab...