30.F*ck

683 43 1
                                    

happy reading
__________________________



Setelah membersihkan tubuh, nathan mengambil bungkus rokok yang berada di atas nakas lalu berjalan menuju balkon, dia pun mendudukkan dirinya di sofa yang terdapat di balkon tersebut.

Mengambil satu batang rokok tersebut lalu menyalakan nya, menghembuskan secara perlahan asapnya ke udara, saat asap itu di hembuskan beban pikirannya sedikit berkurang.

Di dalam benaknya nathan bertanya-tanya siapakah orang yang sebenarnya membunuh kedua orang tuanya, nathan berpikir sepertinya orang tersebut sengaja mengkambinghitamkan orang lain. ah sial

Namun pikirannya terpusat pada kejadian beberapa hari lalu dimana dia melihat foto empat orang remaja yang di ketahui dua diantaranya adalah ayah, bundanya. Lalu satu lagi adalah mama farel, lalu tersisa satu orang yang tidak dia ketahui dan siapakah dia??

Dan pada saat nathan mencari tau identitasnya melalu salah seorang temannya, anehnya identitasnya tidak bisa di retas. Sepertinya dia harus meminta bantuan leon.

Nathan kembali ke kamar dia berniat menelepon pelayan untuk membawakan minuman ke kamarnya, karena rumah keluarga smith besar jadi untuk memudahkan nya setiap kamar ada telpon yang berfungsi untuk menepon pelayan.

Tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu, nathan membukanya, ia mengambil nampan yang berisikan minuman dan beberapa gelas  Lalu kembali menutup pintunya.

Nathan kembali ke balkon, dia mulai membuka tutupnya lalu mulai menuangkannya ke dalam gelas.
.

.

.

.

Di lain kamar ada leon yang sedang berkutik dengan laptopnya, dia sedang memeriksa beberapa file.

drttt drtttt

Handphone leon bergetar menandakan ada telepon yang masuk.

"selamat malam tuan, kami sudah berhasil menemukan identitasnya."

"Kerja bagus, kau akan mendapatkan bayarannya."

Leon langsung memutuskan telepon nya secara sepihak. "Seberapa berkuasanya dirimu sampai membuat dia kehilangan orang yang dia sayangi, aku akan membuatmu tersiksa sebelum kau pergi ke neraka." gumam nathan dengan tatapannya yang mulai mendingin.

Leon bangkit dari tempat duduknya, melangkah keluar kamar, dia berjalan menuju kamar nathan yang memang bersebelahan dengannya. Dan di lantai ini memang nathan dan leon yang mengisinya, mungkin ada beberapa pelayan yang selalu membersihkannya.

Leon membuka pintu nya menggunakan kunci serep, ya dia memiliki kunci serep kamar nathan, mungkin untuk memasuki kamarnya secara diam-diam seperti sekarang ini.

Setelah masuk leon pun menutupi pintu nya kembali, namun saat melihat ke arah kasur, tidak ada siapa siapa. Saat melihat le arah ke arah balkon terlihat siluet seseorang. Leon menghampirinya. Karena porisinya nathan memebelakangi kamar maka dia tidak menyadari adanya seseorang.

"Jangan terlalu banyak minum alkohol dan merokok." ucap leon dengan suaranya yang terdengar serak.

Nathan langsung menatap ke arah suara tersebut dan terkejut. "Bagaimana bisa kau masuk ke sini."

"Itu bukan hal yang sulit." Jawabnya dengan nada sombong lalu mendudukkan dirinya di sofa. Hening beberapa saat sampai nathan mulai membuka suaranya.

"Em leon apakah boleh aku meminta bantuanmu?."

"Hm? apa?" tanya nya balik sembari menuangkan minuman ke dalam gelas.

"Mencari dalang di balik meninggal nya orang tuaku." jawab nathan sembari menatap leon penuh harap.

"tapi ada syaratnya."

"Apa syaratnya?"

"kiss me." jawabnya dengan muka licik

Nathan yang mendengar nya pun langsung mengumpat. "F*ck you"

"Yasudah kalau tidak mau."

"Bawa saja dulu pembunuh orang tua ku, kehadapan ku dan aku akan menciummu." tantang nathan

"Not bad."

Mereka pun melanjutkan acara minumnya, sampai nathan sudah mabuk. Leon yang melihat itu langsung berdiri. "Berdiri lah lalu pindah ke kamar. "Nathan malah merentangakan tangannya "aku mau di gendong."

Leon pun menurutinya saja dan menggendong nathan ala koala lalu membawanya ke kamar dan meletakan nya perlahan. Leon menutup pintu balkon. Lalu ikut tidur di kasur tanpa di duga nathan memeluk leon, leon dengan senang hati membalas pelukan tersebut, nathan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher  leon mencari kenyamanan.

______________________

TBC
maafin yaa gak up lama hp akunya rusak huhu

Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang