8.Terpesona

943 71 1
                                    

happy reading
______________

"kapan kamu menceraikan istrimu yang  tidak berguna itu."

"Dia sangat berguna sayang, karena menikahi dia aku memiliki banyak uang , dan bisa membalikanmu barang barang mewah."

"Apakah kau mencintainya?"

"Tidak, lagipula pernikahan ini didasari oleh perjodohan."

Terdengar suara laki-laki dan perempuan yang sedang bercakap-cakap. Nathan menyungging senyumnya, "Ah, kau sangatlah busuk tuan lorenzo."
Ya sedari tadi nathan mendengarkan rekaman dari ponselnya yang menyambung dengan penyadap yang ia taruh di bawah meja kala itu. Sepulangnya farel, nathan baru ingat bahwa dia menaruh penyadap di bawah meja di ruangan privat lorenzo, yang belum dia cek.

Ting..tong

Terdengar suara bel di depan apartemen, nathan pun membuka pintunya. ternyata itu adalah leon. Nathan mempersilahkan leon masuk ke dalam.

"Ada urusan apa?" heran nathan setelah mereka masuk ke dalam.

"Gue cuma mau nginep." ujarnya

"Kayak yang ga punya rumah aja." sindirnya.

Namun yang di sindir malah dengan santainya duduk di sofa dan memakan snack yang tersedia di meja. Nathan ikut duduk di sebelah leon, matanya kembali terfokus ke arah televisi yang sedang menayangkan film action.

Karena tadi sebelum leon datang, nathan meminum obat tidur, karena nathan tidak bisa tidur tanpa meminum obat itu, itu semua sudah dia lakukan selama bertahun-tahun akibat traumanya.

Nathan perlahan terlelap, dan tanpa sadar kepalanya bertumpu pada bahu leon, leon yang merasakan ada beban di bahunya lantas melihat ke arah samping. Ternyata nathan tengah tertidur dengan pulas.

beberapa jam berlalu film yang tadi leon tonton sudah selesai, leon pun mematikan televisi. Karena kasihan kepada nathan, leon pun mengambil bantal sofa, memindahkan kepala nathan dari bahunya lalu memindahkan ke pahanya yang sudah terdapat bantal.

Leon sempat terpesona melihat wajah nathan yang tampak tenang saat tertidur, leon memperhatikan pahatan wajah nathan, alis yang rapi, bulu mata yang lentik, hidungnya yang mancung, lalu tatapan leon turun ke arah bibir nathan, bibir tipis berwarna merah muda tanpa polesan apapun. Apakah bibirnya manis?

Deg

Tanpa sadar leon menelan salivanya, remaja di depannya ini sangat tampan sekaligus cantik di waktu bersamaan. Apa dia cewek? kok cantik . Leon menggelengkan kepalanya mengusir berbagai pikiran kotor dari otaknya. Ingat leon dia cowok, lu gak mungkin belok.

Leon memutuskan untuk memejamkan matanya. Rak lama leon pun terlelap menuju alam mimpi.

____________

Lauren masih belum bisa memejamkan matanya, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.00, ingatannya berpusat pada kejadian beberapa jam yang lalu, ia tidak tau bagaimana nasibnya jika tidak ada farel.

Dia memutuskan untuk belajar karena matanya tidak ada tanda-tanda bahwa ingin tertidur. Namun matanya terpaku pada jaket yang ia taruh di badan kursi.

"Ah iya, kenapa gak langsung gue kembaliin aja tadi, kalo gini gue harus balikin di sekolahan."

_________

Nathan terbangun dari tidurnya, dia mendudukkan dirinya, menolehkan kepalanya, ah jangan bilang dirinya tertidur di paha leon. Namun matanya terkunci pada wajah leon yang tampan. Ganteng banget sih, kalo aja gue ga nyamar, udah gue gebet kali.

Nathan beranjak menuju kamar berniat mengambil selimut, dan bantal, lalu kembali lagi ke sofa, nathan menaruh bantal di sofa, membenarkan tubuh leon agar berbaring, mengangkat kaki leon agar menjadi lurus, terakhir dia menyelimuti tubuh leon dengan selimut.

Nathan berniat melanjutkan tidurnya di kamar, mengingat sekarang masih jam 00.02 pagi. Masih ada waktu 4 jam lagi sebelum dirinya berangkat ke sekolah.

Nathan mulai membaringkan tubuhnya di kasur, mencari posisi yang nyaman lalu tertidur sambil memeluk bantal guling.
_________

Pagi harinya, nathan bangun, namun alangkah terkejutnya saat melihat leon tidur di sampingnya, tanpa menggunakan atasan alias shirtless.
Cobaan apa ini tuhan

Nathan menuju kamar mandi, dia pergi tanpa memedulikan leon. Saat dia keluar kamar mandi dan menggunakan seragam lengkap, dia melihat leon yang tengah, menyandarkan punggungnya di kepala ranjang, tangannya berkutat di handphone, terlihat sangat serius.

"Lu, kenapa bisa ada di kamar gue?"

Leon baru menyadari kehadiran nathan, "Oh itu, semalem di luar banyak nyamuk, yaudah gue masuk ke sini, lagian gapapa kali cowok sama cowok seranjang, ga bakalan hamil juga." balasnya cuek

Nathan mengeluarkan sumpah serapah di hatinya, tidak tau saja kalo nathan adalah seorang gadis cih. Dengan perasaan kesal nathan pergi meninggalkan leon di kamar. "Gue berangkat sekolah, terserah lu mau di sini sampe kapan." teriaknya

___________

Story of Fake Boy [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang