0.7 Hal Baru

161 22 1
                                    

Tak terasa waktu telah berjalan dengan cepat. Bulan November telah tiba, bulan dimana mereka akan merayakan ulang tahun sekolah di minggu keempat. Biasanya pihak sekolah akan mengadakan sebuah pesta peringatan selama dua hari. Hari pertama akan dilakukan pentas seni dari seluruh siswa, sedangkan hari kedua mereka akan melaksanakan color fest yang berbarengan dengan festival musik.

Maka tidak heran jika kelasnya mulai riuh dengan pembahasan pentas seni.

"Mau nampilin apa nih kita?" Tanya Bam Bam sang ketua kelas.

"Teater aja ga sih, biar bisa ramean," Lia yang duduk tepat di belakang Hyunjin.

"Ribet dialognya nanti. Kita pensi di lapangan terbuka bukan di dalem ruangan, suaranya gabakal kedengeran kalau kita ga teriak. Dan itu cuma bikin tenggorokan sakit," balas Yugyeom dengan sedikit merengut, "Ditambah, emang kelas kita ada yang bisa akting?"

Pertanyaan itu membuat mereka terdiam. Kebanyakan anggota teater berasal dari jurusan pengetahuan sosial dan bahasa. Sedangkan kelas mereka di pengetahuan alam cenderung lebih fokus di sisi akademik.

Semua anak-anak di kelas menghela nafas.

"Dance aja kali ya. Gaperlu semua ikut, kayak tahun kemarin," ucap Bambam dengan nada pasrah.

"Ya jangan gitu dong, harus kompak semua ikut. Gue gamau malu sendiri kek tahun kemarin. Gagal total," balas Lia dengan nada semangat.

"Setuju. Paling ga malu satu malu semua."

Hyunjin mengernyit mendengar pernyataan itu, ia merasa kurang setuju dengan apa yang diutarakan teman sekelasnya.

"Yaudah lah dance aja kali ya. Yang simpel, jadi yang gabisa nari bisa ngikutin gerakannya aja."

Dan entah mengapa keputusan mereka sudah bulat tanpa ada penolakan sedikitpun.

"Sekarang pertanyaannya. Kita mau nge dance lagu apa?"

Semua terdiam.

Mereka tak begitu mengetahui tarian yang mudah dilakukan.

"Kek challenge tiktok aja apa? Yang lagi viral gitu," jawab salah seorang siswa.

"Kalau pake yang lagi viral pasti dipakai sama kelas lain juga dong. Gaasik kalau sama semua."

Suasana kembali hening. Hingga salah seorang siswa mengangkat tangannya.

"Gue ada saran."

Mendengar suara pemberi saran Hyunjin dan seluruh siswa pengetahuan alam 5 menoleh secara serentak.

'Chris? Ni anak seriusan?' batin Hyunjin heran.

"Gimana tanya Hyunjin aja. Dia banyak referensi lagu di playlistnya dia."

Kedua mata Hyunjin membulat kaget. Seluruh atensi langsung berpindah ke dirinya. Seketika ia merasa canggung karena melihat tatapan dari teman sekelasnya yang penuh harapan.

Ia jadi tak enak hati jika menolak.

"... Tunggu bentar ya, kasih gue waktu 10 menit."

Maka ia tak ada pilihan lain selain mencoba yang terbaik.

Hyunjin menyambungkan laptopnya pada proyektor di kelas, ia memberikan beberapa opsi lagu yang akan mereka tampilkan. Ia juga merekomendasikan beberapa koreografi dari dance crew terkenal sebagai referensi. Sempat terjadi sedikit perdebatan ketika mereka memilih lagu yang hendak ditampilkan. Hingga pilihan terakhir jatuh video dance dengan remix lagu Up Town Funk, Vengeance, Que Calor, dan beberapa lagu lainnya.

"Remix lagunya enak sih. Tapi gerakannya kelihatan susah. Dan waktu latihan kita kurang dari sebulan," ucap Lia dengan nada ragu. Mereka semua setuju memilih akan menampilkan dance tersebut, tapi kebingungan bagaimana caranya agar bisa menampilkannya dengan baik.

Fri(end)zone ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang