Berita kemenangan Chris, Changbin, dan atlet lainnya telah tersebar di seluruh penjuru sekolah. Terutama soal Chris yang menjadi satu satunya perwakilan yang berhasil bawa kembali medali emas.
"Kak Chris yang ganteng rada kayak bule itu ya?"
"Yang biasanya sama Kak Hyunjin?"
"Nah iya, aduh udah ganteng, cool, berprestasi pula."
Dan berbagai pujian lain didengar Hyunjin kala ia berada di kantin. Hyunjin pun tersenyum mendengar kawannya menjadi pembicaraan panas dan dibanggakan prestasinya.
"Eh, bisnya udah dateng woii!!"
Mendengar hal itu, semua orang segera berbondong-bondong untuk segera menuju gerbang depan sekolah. Mereka merasa antusias atas kembalinya atlet kebanggaan mereka setelah memenangkan kejuaraan tingkat nasional itu.
Di depan gerbang, ratusan orang telah berkumpul. Bahkan guru dan kepala sekolah turut hadir di tempat itu. Hyunjin tersenyum kala Chris, Changbin, dan yang lainnya turun dari bus disambut teriakan dan ucapan selamat. Kepala sekolah menyalami mereka satu persatu dan sempat berikan pelukan singkat pada masing-masing atlet.
Hyunjin berbalik, memutuskan kembali ke kantin. Ia berencana pesankan segelas jus untuk Chris. Namun pesan masuk di ponselnya hentikan niatnya untuk pergi. Sebuah pesan dari Chris.
Temuin gue di belakang perpus.
Ia menoleh kembali. Chris masih di sana tampilkan senyum tipis sembari dengarkan ucapan selamat dari sang kepala sekolah. Hyunjin mengernyitkan dahi, ada sesuatu yang berbeda pada Chris, tapi ia tak tahu apa penyebabnya.
'Mungkin capek abis perjalanan jauh.' batinnya.
Dirinya tak terlalu ambil pusing. Masih bisa ia tanyakan pada Chris secara langsung saat keduanya bertemu nanti.
"Selamat bro. Gue tau lo pasti bakalan menang. Info traktiran mie ayam dong."
Tangannya terjulur untuk berikan sebuah plastik berisi jus jambu. Si atlet renang menerimanya tanpa perubahan ekspresi apapun di wajahnya.
Sepertinya firasat Hyunjin benar bahwa terjadi sesuatu pada Chris. Pemuda itu terlihat kacau dengan kantung mata yang menghitam. Wajahnya pun terlihat lelah.
"Lo yang ngasih tau Abin?" Ucap Chris langsung pada intinya.
Dahi Hyunjin mengerut bingung ketika mendengar perkataan Chris. Ia tak paham apa yang tengah dibicarakan pemuda itu.
"Maksudnya?"
"Abin tau gue pacaran sama Felix," tatapan Chris menajam seiring dengan kata yang terucap dari bibirnya, "Dan lo satu satunya orang yang tau fakta bahwa gue sama Felix jadian."
Hyunjin menatap Chris tak percaya. Dirinya terkejut karena Changbin kebenaran akan hubungan Chris dan Felix, tapi dirinya lebih terkejut karena Chris menuduhnya membocorkan rahasianya.
"Lo nuduh gue?"
"Cuma lo yang gue kasih tau soal Felix. Ditambah lo juga deket sama Abin. Menurut lo atas dasar apa gue harus percaya kalau bukan lo pelakunya?" Chris usap wajahnya kasar, "Sekarang Abin bahkan gak mau ngomong sama gue."
"Halu lo. Nuduh gue pake alesan ga jelas kayak gitu gak membuktikan gue pelakunya. Lagipula salah siapa lo gak bilang sama Abin dari awal perihal hubungan lo sama Felix? Gue udah bilang berapa kali buat ngasih tau dia secara langsung. Sekarang dia tau gak dari mulut lo sendiri dan lo masih nyalahin orang? Gue tau lo tolol tapi jangan kebangetan lah!"
Chris lempar plastik berisi jus jambu di tangannya ke tanah membuat isinya tumpah berhamburan.
"Sekarang dia tau aja reaksinya kayak gini. Terus apa bedanya dengan gue bilang di awal, hah? Yang ada gue kehilangan Abin lebih cepet!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)zone ✔️
Fiksi Penggemar[END] "Sayangku ke kamu tulus. Saking tulusnya jadi kelihatan goblok ya hehe." ================================ Niat awal pengen bikin cerita bucin, ternyata sejauh ini yang ku tulis gak sebucin itu ceritanya, haha :") BxB ya gais, yang gak suka bis...