Semenjak MOS, Hyunjin semakin dikenal di sekolah. Baik murid baru ataupun lama yang baru mengetahui keberadaan Hyunjin menjadikan dirinya topik bahasan hangat.
Dimanapun dirinya berada, ia tak lepas dari sorotan. Kebiasaan makan di kantin bersama Chris dan Changbin pun terpaksa berhenti karena Hyunjin merasa tidak nyaman dengan perhatian yang ia dapat.
Dan hal yang membuatnya merasa lebih sebal adalah mulai munculnya rumor tentang dirinya.
Kedekatan dirinya dengan Chris, Changbin, bahkan Minho yang baru baru ini sering bersamanya menimbulkan banyak tanya. Apakah salah satu di antara ketiga lelaki tampan itu miliki hubungan lebih dengan Hyunjin?
"Kak Hyunjin, aku boleh tanya?"
Ia mencoba menahan diri agar tidak terlihat terang terangan menghela nafas. Hyunjin dan Chris tengah berada di perpustakaan, keduanya mengira tempat itu tidak akan dikerubungi oleh orang-orang yang ingin mengganggunya. Nyatanya tetap saja ada yang nekat menghampiri keduanya.
"Iya, gimana dek?" Tanyanya halus.
Gadis yang menanyainya tampak bersemangat, terang terangan ajukan pertanyaan yang membuat Hyunjin seperti terkena serangan jantung.
"Kak Chris pacar kakak?"
Kedua bola matanya membulat. Mulutnya terbuka, merasa tak percaya dengan pendengarannya. Sedang Chris di depannya memasang wajah tak peduli, ia lebih memilih fokus memainkan ponselnya.
"Bukan pacarku dek. Kamu dapet info kayak gitu dari mana?"
"Kalau Kak Minho sama Kak Changbin?"
Hyunjin gelengkan kepala. Lantas si adik kelas tersenyum manis. Ucapkan terimakasih sebelum keluar dari perpustakaan.
"Ya sudah kak, terimakasih infonya yah."
Hyunjin masih menatap kepergian gadis itu dengan wajah tak percaya.
"Sumpah serem banget mulut anak anak jaman sekarang. Lagipula siapa sih yang nyebar hoax kayak gitu."
Hyunjin kembali fokus pada buku yang ia baca. Chris sendiri memilih tak berkomentar apapun.
Hyunjin melirik Chris, entah mengapa aura si atlet renang tidak seperti biasanya. Tapi kenapa?
Merasa ada yang tidak beres dengan kawannya, Hyunjin bergerak untuk menarik Chris keluar dari perpustakaan. Tinggalkan buku dalam keadaan masih terbuka di atas meja.
Keduanya sempat menjadi perhatian kembali di kala melewati lorong. Namun dirinya mengabaikan semua tatapan penuh antusias itu. Hingga akhirnya Hyunjin dan Chris sampai di depan lab komputer. Ia dorong Chris untuk duduk di atas kursi.
"Gue benci karena peka sama perubahan lo, tapi kalau lo gak mau cerita, gue pergi."
Kedua tangannya terlipat di depan dada, tunggu pemuda di depannya bersuara.
1 menit.
2 menit.
3 menit.
Hyunjin masih berdiri di sana. Menunggu Chris untuk membuka mulutnya.
Chris hela nafas, mengalah pada Hyunjin. Lalu dirinya mulai berbicara.
"Gue bingung sama diri gue sendiri."
Sebelah alis Hyunjin terangkat, "Konteks?"
"Gue cemburu parah sama Minho."
'Oh, masih permasalahan yang sama.' batin Hyunjin.
"Minho pernah terang-terangan bilang kalau dia suka Felix. Felix udah nolak, tapi Minho kekeuh buat terus sama dia. Makin lama mereka makin akrab, sampai di titik dimana Felix udah anggep Minho sebagai temen deketnya," Chris mendongak, menatap Hyunjin yang mulai jengah, "Gue pengen ngelarang dia buat ga deket sama Minho. Tapi gue gak mau kalau nantinya jadi cowok posesif yang ngelarang dia berhubungan sama orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)zone ✔️
Fanfiction[END] "Sayangku ke kamu tulus. Saking tulusnya jadi kelihatan goblok ya hehe." ================================ Niat awal pengen bikin cerita bucin, ternyata sejauh ini yang ku tulis gak sebucin itu ceritanya, haha :") BxB ya gais, yang gak suka bis...