"Gue gak suka sama tu anak. Sok sokan banget anjir."
"Ngatur banget sumpah. Berasa paling penting semuanya dipegang sendiri."
Tiga orang gadis tengah duduk sambil berbincang di ujung ruangan sembari menatap sinis Hyunjin yang tengah meneguk minumnya. Beberapa orang tengah mengerubungi lelaki itu untuk menanyakan detail gerakan.
"Ya gimana, biasanya diem, kalau ada kesempatan buat caper mah di gas aja kan?"
"Wajahnya aja kelihatan polos, begitu suruh goyang semangat banget. Mau dilirik siapa sih?"
"Kayak mau promosi badan berkedok pentas aja, haha, padahal body nya gak seberapa."
Ketiganya lalu tertawa bersama.
"Ren, Vin, Dil, udah selesai istirahatnya?"
Ketika Hyunjin mendekati ketiganya, mereka mengubah ekspresi wajah dan tersenyum ramah.
"Eh iya kok udah kelar nih. Lo kalau mau istirahat dulu gapapa sih Hyun, kasihan lo nya, ntar kecapekan."
Hyunjin balas tersenyum ramah, "Santai belum capek gue mah. Latihan sekalian bareng yang lain ya biar bisa bentuk formasi sekalian sebelum transisi lagu."
Namun yang Hyunjin tak ketahui, ketika ia membalik badan ketiga gadis itu meniru ucapannya dengan ekspresi mengejek.
Hyunjin kembali mengajari mereka dengan telaten dan sabar. Tapi sepertinya ketiganya tak ingin mempermudah semuanya.
"Perasaan gue di belakang mulu deh formasinya, gimana bisa kelihatan kalau di belakang mulu?"
Dipertengahan diskusi Rena tiba-tiba mengajukan protesnya.
"Ini cuma buat transisi aja dari kelompok sebelumnya. Setelah itu kalian bakal jadi paling depan, kayak gini." Hyunjin menunjukkan bentuk formasi yang telah ia gambar di papan tulis, menunjuk beberapa titik yang akan di tempati Rena.
Rena kemudian terdiam, tapi wajahnya masih menunjukkan ketidaksukaan. Hyunjin tak terlalu ambil pusing karena ia merasa telah menjelaskan dengan baik. Ia lalu kembali melanjutkan. Ia sangat menyadari bahwa ia tak bisa membuat semua orang puas dengan keputusannya.
~~~~~~~~~~
"Ini udah minggu terakhir latihan, mereka malah seenaknya sendiri." Bam Bam berucap sebal.
Masalahnya pentas seni tinggal terhitung hari. Namun keadaan kelasnya tidak terkoordinir dengan baik.
"Si Rena, Vina, sama Diva malah gak pernah berangkat pula. Mana tiap ditanyain kenapa malah ngebentak, sialan," Ryujin ikut menanggapi sembari mengungkapkan kekesalannya pada ketiga pembuat masalah itu.
Saat ini kelas Pengetahuan Alam 5 tengah berkumpul di jam pulang sekolah, namun ketiga gadis yang disebut tak menampakkan batang hidung. Waktu 15 menit yang diberikan untuk istirahat justru digunakan untuk kabur.
"Gue was-was nih takutnya mereka ngacauin hari H."
"Apa mereka keluarin dari formasi aja?"
"Gue rasa cukup gak adil kalau mereka tiba-tiba dikeluarin dari formasi gitu aja," Hyunjin menyela diskusi mereka.
"Tapi ya gimana ya Hyun. Masalahnya mereka datang ke latihan aja bisa dihitung jari loh. Kelihatan banget kalau mereka ga niat."
Pernyataan dari Yugyeom membuat semua orang di kelas terdiam. Ia kemudian menghela nafas sembari mengucapkan hal yang ia pendam selama ini.
"Gue tuh iri banget sama kelas sebelah. Mereka kompak banget tiap ada kegiatan kayak gini. Sedangkan kita? Ada aja masalahnya. Dan biang onarnya pasti tuh geng bertiga. Gue tuh gamau nantinya kerja keras kita, waktu kita kebuang sia-sia gegara mereka bertiga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)zone ✔️
Fanfic[END] "Sayangku ke kamu tulus. Saking tulusnya jadi kelihatan goblok ya hehe." ================================ Niat awal pengen bikin cerita bucin, ternyata sejauh ini yang ku tulis gak sebucin itu ceritanya, haha :") BxB ya gais, yang gak suka bis...