Selepas kejadian di kolam renang kemarin, Hyunjin sempat mendiamkan Chris selama seharian penuh. Sedikit jengkel katanya.
Bukan perkara Chris yang mengatai pahanya belang. Tidak sama sekali. Hyunjin memaklumi itu karena perkataanya memang fakta. Tapi bisakah Chris ini tidak menambah kadar emosinya?
Bagaimana tidak, saat gilirannya melakukan penilaian, Chris tidak melihatnya sama sekali dan justru sibuk menelpon seseorang. Ketika ia sampai ujung dan naik ke permukaan Chris baru menutup telponnya dan menghampirinya.
"Lah, udah kelar? Selamat ya udah ga perlu deg-degan lagi."
Tangan kanan Chris nyaris mencapai puncak kepalanya sebelum ia menunduk dan pergi melewati Chris. Ia segera mengambil tas dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan ganti baju.
Chris menatapnya aneh, namun ia masih berpikiran positif.
'Mungkin keburu dingin, makanya pengen cepet ganti baju,' ia mencoba berpikir positif sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas.
Kamar ganti mulai ramai karena penilaian telah usai. Chris menunggu giliran menggunakan kamar ganti karena merasa kasihan pada teman-temannya yang merasa kedinginan.
"Lo udah biasa kena air kan Chris? Gue enggak. Gue gampang masuk angin. Jadi gue duluan ya? Please.." dan dengan kalimat seperti itu ia terpaksa mengalah dan mendapatkan antrian terakhir.
Ketika ia selesai membersihkan diri, ia tak mendapati keberadaan Hyunjin dimanapun.
"Ni anak ninggalin gue?"
Dan hari selanjutnya pun masih sama.
Ketika dirinya duduk bersama Changbin di kantin, ia melihat Hyunjin tengah mengantri untuk membeli jus.
"Hyun!" Panggilnya.
Hyunjin menoleh, namun ketika mendapati Chris yang memanggilnya ia langsung mengalihkan kembali atensinya pada pesanannya.
Merasa diabaikan Chris menggerutu pelan, "Tu anak kenapa si?"
Changbin menoleh ke belakang, ia melihat Hyunjin tengah membayar pesanannya.
"Lagi fokus mesen kali."
Chris kembali tersenyum ketika Hyunjin berjalan mendekat ke mejanya. Namun apa yang di harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.
Hyunjin menepuk bahu Changbin pelan sambil menyapa singkat, "Bin," lalu melengos pergi begitu saja. Chris tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya. Hyunjin bahkan tak menoleh sedikitpun ke arahnya.
"Woii!" Panggilnya kembali, tapi Hyunjin sudah berjalan cukup jauh.
"Lo lihat kan tadi? Gue didiemin anjir! Ga bener ni anak."
Ia memijit pelipisnya. Masalahnya ia tak tahu sama sekali alasan dibalik perubahan sikap Hyunjin. Ia tak merasa melakukan kesalahan apapun.
"Lo berdua lagi marahan apa gimana dah?"
"Gue gak ngajak ribut perasaan..." Ucap Chan pelan, "Tapi kemarin abis renang gue ditinggal pulang."
"Hayoloh, kenapa tuh."
Chris terdiam, ia mencoba mengingat ingat apa yang telah ia lakukan kemarin. Seingatnya ia hanya mengajari gerakan pada pemula, lalu mengobrol dengan Hyunjin, lalu... Ah, apakah karena dia mengatai paha Hyunjin yang belang?
"Gue bercanda doang kemarin."
"Lo bilang apa emang?" Tanya Changbin sembari mengaduk sisa es jeruk.
"... Ngatain paha dia belang gegara latihan renang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)zone ✔️
Fanfiction[END] "Sayangku ke kamu tulus. Saking tulusnya jadi kelihatan goblok ya hehe." ================================ Niat awal pengen bikin cerita bucin, ternyata sejauh ini yang ku tulis gak sebucin itu ceritanya, haha :") BxB ya gais, yang gak suka bis...