2.5 Sebelum Pameran

135 19 2
                                    

"Jadi, bagaimana nih konsep traktir mentraktirnya?"

Seperti biasa Hyunjin, Chris, dan Changbin duduk di kantin bersama. Ketiganya tengah berdiskusi bagaimana cara mentraktir satu sama lain dengan adil.

"Gue kan udah pernah traktir kalian sehabis lomba di Jogja. Berarti tinggal lo berdua yang traktir gue dong." Ucap Chris dengan penuh percaya diri.

"Gabisa gitu bro. Kemenangan kita barengan bertiga. Jadi ya traktiran kali ini khusus kemenangan yang ini dong." Changbin menimpali pernyataan Chris dengan nada tidak terima.

Keributan mereka tak luput dari perhatian orang orang di kantin. Mereka berbisik, mengira bahwa ketiganya tengah berada dalam situasi panas, dalam artian bertengkar besar, padahal pada kenyataannya mereka hanya ribut mengenai traktiran.

"Udah, udah," Hyunjin berusaha menengahi keduanya, "Tolong ya, kalian berdua dapet medali emas. Gue cuma dapet juara 3 di sini, jadi duit gue paling kecil. Jadi gini aja, Chris traktir bakso, Abin traktir minum, gue traktir lo berdua gorengan. Deal?"

"Lah, kenapa gue jadi yang ngeluarin paling banyak duit?"

"Deal."

Rahang Chris rasanya seperti nyaris jatuh ke lantai melihat Changbin dan Hyunjin yang saling bersalaman. Menyetujui keputusan yang Hyunjin buat yang memberatkan dirinya. Setelah berjabat tangan, keduanya langsung bangkit menuju stand makanan untuk memesan. Sedangkan Chris masih terduduk di tempatnya. Merasa tidak adil, Chris lalu berteriak.

"WOI, GUE BELUM SETUJU ANJIR!"







~~~~~~~~~~










"Jadi gini ya, total karya 2 dimensi ada 37, terus ada karya 3 dimensi 35 buah. Terus untuk denah peletakan karya kayak gini. Alur masuknya dari sini kesini. Lalu untuk daftar keperluan yang dibutuhin nanti di list sama seksi perlengkapan terus bisa ngajuin anggaran ke bendahara. Untuk pengumpulan karya maksimal 4 hari setelah UAS biar bisa dikasih label dulu. Ada yang mau nanggepin lagi?"

Hari terakhir ujian.

Kelas Pengetahuan Alam 5 tengah mengadakan rapat untuk membahas pameran yang pelaksanaannya hanya tinggal terhitung hari. Rapat itu dipimpin oleh Yugyeom selaku ketua pelaksana pameran. Sebenarnya Yugyeom sendiri tak mau jadi ketua, Bam Bam dan Ryujin mendesak dirinya secara terus menerus hingga dirinya tak miliki pilihan selain mengiyakan.

Semua orang di kelas menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan Yugyeom. Mereka segera ingin menyelesaikan rapat dan bersiap untuk pameran.

"Oke kalau gaada bisa mulai persiapannya ya."

Maka setelah rapat dibubarkan, mereka mulai fokus mengerjakan tugas masing masing. Hyunjin yang menjadi seksi dokumentasi pun memilih pulang, karena tugasnya masih belum perlu dijalankan.

"Lo mau kemana abis ini?"

Hyunjin menanyai Chris yang sedang memainkan ponselnya.

"Gue ada acara sih sama temen. Lo gimana?"

Hyunjin mengangkat kedua bahunya, "Mau main ke studio Bu Nining aja kayaknya. Gabut sih di rumah."

Sebenarnya pasca lomba lukis waktu itu, Hyunjin semakin akrab dengan Bu Nining. Wanita itu masih mengizinkan dirinya meminjam studionya yang memang sudah cukup lama tak digunakan. Beliau berujar, keberadaan Hyunjin membawa warna tersendiri setelah sekian lama ruangan itu kosong.

"Hoo... Oke oke. Kalau gitu gue duluan ya."

Chris melambaikan tangan padanya sebelum dirinya pergi ke parkiran Selatan. Sedangkan Hyunjin motornya berada di parkiran Barat.

Fri(end)zone ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang