"Sekolah jahat banget sih. Abis dibikin seneng malah dikasih ujian."
Guru mata pelajaran pada jam ke tujuh dan ke delapan tak hadir di ruang kelas. Beliau memberitahukan informasi kepada ketua kelas bahwa dirinya tengah berada di luar kota sehingga tak bisa mengisi pembelajaran. Maka siswa siswi Pengetahuan Alam 5 dibebaskan untuk melakukan proses belajar secara mandiri, yang tentunya justru mereka manfaatkan untuk bermain dan mengobrol saja.
"Gais, kisi-kisi Bio udah gue share di grup chat ya. Kalau ada yang mau tanya bilang ke gue, ntar gue tanyain ke Pak Mardi."
Suana kelas makin berisik, Hyunjin memutuskan untuk membawa alat tulis, ponsel, dan earphone nya untuk keluar dari kelas. Chris yang melihatnya berjalan keluar segera berdiri dari tempat duduknya dan ikut keluar dari kelas.
"Mau beli jajan?"
Hyunjin menggelengkan kepalanya, "Mau belajar di luar. Di kelas berisik banget."
Chris bukanlah manusia yang suka berhadapan dengan buku. Maka, untuk pertama kalinya dalam seumur hidup Hyunjin membawanya masuk ke dalam perpustakaan sekolah. Niat Hyunjin ingin sekalian mengajak Chris belajar untuk ujian yang akan datang 5 hari yang akan datang. Akan tetapi pada kenyataannya hanya Hyunjin yang sibuk membuat catatan. Chris sendiri hanya memainkan game pada ponselnya.
Perpustakaan sangat sepi. Hanya ada mereka berdua dan satu orang petugas perpus yang berada di depan.
Merasa bosan dengan permainan di ponsel, Chris meletakkan ponselnya dan menumpukan kepalanya di atas kedua tangan. Ia mengamati Hyunjin yang tengah membuat catatan lengkap beserta gambar yang penuh warna.
"Seneng banget sama Biologi?"
Hyunjin mendongak, mendapati dirinya menjadi obyek pengamatan Chris.
"Suka. Emang lo engga?"
Sebuah gelengan singkat didapatkan sebagai jawaban.
"Gue tuh kayaknya salah jurusan."
Kalimat pernyataan yang cukup menarik, batin Hyunjin.
"Terus sebenernya lo minatnya kemana?"
"Gatau juga sih. Peminatan Pengetahuan Alam sebenernya gak terlalu cocok ke gue, jadi ya gue mikirnya fiks salah jurusan. Gue gak suka Biologi, Kimia, ataupun Fisika," Chris menekuk lengannya, menumpuk lengan dan kepalanya di atas meja, "Seumur-umur gue cuma kebayang bakal jadi atlet renang. Jadi ya gue gak terlalu mikir pelajaran mana yang gue minati, ataupun cita-cita apa yang bakal gue kejar lulus SMA nanti."
"Lo sendiri pengen jadi apa Hyun?"
Hyunjin terdiam. Dirinya pun tak pernah membayangkan karier semacam apa yang ia jalani di masa depan.
"Gue juga gatau? Gue suka Biologi, tapi untuk kerja di bidang itu belum terlalu yakin. Gak ada gambaran."
Hyunjin ikut menggeser bukunya dan membawa dirinya ke posisi yang sama seperti Chris.
"Ketika gue bilang gue suka Biologi, orang orang langsung berasumsi kalau gue pengen jadi dokter. Padahal mah gak minat sama sekali."
"Tapi memang pekerjaan paling umum soal Biologi orang orang taunya cuma dokter, atau kerja di rumah sakit, di bidang kesehatan gitu," Chris kembali menimpali, "Ya gue juga agak menyayangkan sih, jenis pekerjaan tuh banyak, tapi kita cuma dikenalin sama umum dan mainstream aja. Paling apa sih selain itu. Arsitek? Guru, PNS, Jaksa, Polisi, Tentara, Politikus."
"Bahasan kita melenceng terlalu jauh, balik ke kisi-kisi Biologi dong, tolong."
Keduanya tertawa bersama, meminimalisir suara yang keluar dengan menutup mulut agar tak ditegur petugas perpus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)zone ✔️
Fanfic[END] "Sayangku ke kamu tulus. Saking tulusnya jadi kelihatan goblok ya hehe." ================================ Niat awal pengen bikin cerita bucin, ternyata sejauh ini yang ku tulis gak sebucin itu ceritanya, haha :") BxB ya gais, yang gak suka bis...