Hari pameran telah tiba. Hari itu sekolah didatangi banyak sekali manusia, termasuk para siswa baru yang tengah melakukan daftar ulang. Hyunjin mengernyitkan dahi mendapati banyak orang datang menuju kelasnya.
"Permisi kak, boleh minta tolong bantu foto?"
Dua orang gadis SMP mengulurkan ponsel, meminta tolong pada Hyunjin agar mau membantu mereka berfoto.
"Boleh."
Maka keduanya memekik kecil sembari berbisik betapa rupawannya calon kakak kelas mereka. Hyunjin menunduk, mencari sudut yang tepat agar hasil fotonya maksimal. Setelahnya selesai mengambil foto ia menunjukkannya pada kedua gadis itu.
"Gimana? Udah pas atau belum?"
Dengan malu-malu gadis itu justru meminta sesuatu yang lain.
"Udah bagus kak, terimakasih. Kakaknya mau foto sama kita gak?"
"Eh?"
Otak Hyunjin seketika kosong. Dirinya diajak foto?
Ryujin yang tengah menjaga buku tamu tertawa melihat ekspresi wajah Hyunjin.
"Boleh kok dek, kakaknya mau, ya kan Hyunjin? Sini gue bantu fotoin."
Tubuhnya didorong mendekat ke arah kedua tamu mereka. Dalam keadaan bingung ia hanya mengangkat tangannya ketika Ryujin memintanya berpose, membuat tanda jempol sembari tersenyum canggung.
"Oke, 1, 2, 3! Sudah ya. Jangan lupa teman-teman yang lain diajak mampir ya dik!"
Ryujin mengembalikan ponselnya dan mendorong kedua gadis itu secara halus keluar dari ruang pameran.
"Waduh, keknya Hyunjin bakalan punya banyak degem nih."
Yugyeom menyenggol bahu Hyunjin main main. Hyunjin menggelengkan kepala tak mampu bayangkan jika ucapan Yugyeom menjadi fakta.
"Dah sana balik, gue mau lanjutin jobdesk gue."
Hyunjin mendorong Yugyeom pergi dari tempatnya. Ia lalu kembali mengecek kamera, melihat hasil foto yang telah ia ambil.
"Halo Lix, halo Minho!"
Mendengar nama familiar disebut oleh Hyunjin menoleh ke arah pintu masuk. Mendapati Felix dan Minho berdiri di sana.
"Kalian keliling nonton pameran?" Tanya Hyunjin ketika Felix dan Minho mendekatinya.
"Iya nih, mau koleksi stiker pameran." Ucap Minho sembari tunjukkan segenggam stiker yang ia dapat dari seluruh pameran yang telah dikunjungi.
Felix melirik ke seluruh penjuru ruangan, seperi mencari sesuatu. Wajahnya sempat terlihat sebal karena tak menemukan apa yang ia cari. Namun setelahnya ia kembali menampilkan wajah ceria ketika dirinya bertatapan dengan Hyunjin.
"Ini punyamu? Ih keren banget!" Felix berjalan mendekati lukisan Hyunjin.
Hyunjin melihatnya dengan tatapan kosong. Perasaannya masih campur aduk. Akan tetapi, tanpa ia sadari tangannya telah mengangkat kameranya.
'Buat Chris.' Batinnya.
"Lix, hadap sini."
Mendengar aba aba Hyunjin, Felix menoleh. Secepat mungkin membuat pose sebelum Hyunjin memencet tombol shutter kamera.
Keduanya lalu mengamati hasil foto itu.
"Bagus deh, nanti kirim ke aku ya."
Hyunjin tak mampu pikirkan rasa cemburunya kala melihat senyum manis Felix. Pemuda itu sangat polos dan manis. Tentu akan sangat cocok untuk bersanding dengan Chris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(end)zone ✔️
Hayran Kurgu[END] "Sayangku ke kamu tulus. Saking tulusnya jadi kelihatan goblok ya hehe." ================================ Niat awal pengen bikin cerita bucin, ternyata sejauh ini yang ku tulis gak sebucin itu ceritanya, haha :") BxB ya gais, yang gak suka bis...