Hari demi hari pun berlalu, dan aku pun semakin akrab dengan Tania. Kami sering saling ledek dan juga bercanda. Tujuan awalnya, aku ingin membuat Andin cemburu, namun lama kelamaan tujuan itupun hilang. Aku mulai merasa dekat dengan Tania, bahkan aku mulai menganggapnya sebagai adik ku.
Saat aku tak melihatnya dikantor, aku langsung bertanya pada Ninda "Tania mana Tania". Sikap ku yang demikian bukan karna aku menyukainya, namun karna aku menganggapnya sebagai adik ku. Ya wajar saja, karna dirumah aku tak memiliki adik perempuan, padahal aku sangat ingin memilikinya.
Namun meskipun begitu, aku tetap merasa kesal jika melihat Andin dan juga Irzal yang semakin hari semakin dekat, padahal Irzal sudah punya pacar di tempat asalnya, Malang.
Suatu hari, kantor ku mengadakan sebuah acara dan untuk pertama kalinya kantor pun ramai karna seluruh karyawan dari Partner lain pun juga datang. Saat jam istirahat, kami yang terbiasa makan siang di pentri pun untuk hari ini tak bisa makan disana karna saking ramainya.
"Rame banget lagi bal, kita makan dimana ini yaa" tanya ku pada Riqbal.
"Diruangan lu rame juga mas ?" tanya Riqbal.
"Rame njir"
Saat aku dan Riqbal sedang kebingungan ingin makan siang dimana, datang Andin dan Tania yang baru selesai membeli makan dari luar.
"Haii guyss" tegur Andin.
"Ndin, makan ditempat lu bisa gak ?" tanya Riqbal.
"Yah ruang Arsip rame juga mas, emang di pentri rame ya ?" tanya nya.
"Iya rame banget"
"Mau makan di kos ku ?" ucap Tania.
"Eh boleh boleh tuhh, tapi gapapa emang ?" tanya Riqbal.
"Yo gak popo, eh tapi bentar, kuncine dimana ya. Oalah aku lupa, kuncinya sama Ninda"
"Loh emang Ninda nya mana ?" tanya ku.
"Lagi beli ketoprak. Yowes bentar aku tak ambil kuncinya. Ndin nitip"
Tania pun langsung menyusul Ninda untuk mengambil kunci. Padahal tak perlu repot repot diambil, toh nantinya Ninda bakal kembali ke kantor juga.
Setelah cukup lama menunggu, Tania tak kunjung kembali padahal jam istirahat pun sudah berlalu cukup lama.
"Ett lama banget si Tania" ucap ku.
"Iya nih, apa mau di kost gue aja ?" ucap Andin.
"Ah kost lu jauh njir" ucap ku.
"Kok lu tau mas ? wkwk" ledek Riqbal.
"Yaa kan Andin pernah jelasin lokasi kost nya waktu itu" jawab ku mengeles.
Beberapa waktu yang lalu, Andin memang sempat menjelaskan tentang kost nya didepan teman teman yang lain, jadi itu bisa ku jadikan sebagai alibi.
Beberapa saat kemudian, akhirnya Tania datang dengan membawa kunci kamar kostnya. Kami pun langsung berangkat menuju kost Tania. Aku yang sudah terbiasa menggunakan mode pesawat saat dikantor pun lupa mematikannya, sehingga saat sudah mulai menjau dari kantor dan sambungan wifi pun terputus.
"Ninda mana Tan ?" tanya ku.
"Nanti dia nyusul, ngantri ketoprak e"
Dalam hati ku, aku merasa cukup senang. Akhirnya, aku bisa bersama lagi dengan Andin setelah sekian lama, apalagi kebetulan hari ini Irzal tak masuk hahaha.
Tak membutuhkan waktu lama, kami pun sampai di kost yang ditempati Tania. Ternyata model kostnya itu seperti kontrakan. Awalnya kupikir bentuk kost nya seperti rumah bertingkat yang memiliki banyak kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affairs
Teen FictionErza dan Keysha, pasangan sejoli yang sudah cukup lama berpacaran yang bahkan keduanya sudah memiliki rencana untuk menikah. Namun, hubungan mereka menjadi kacau saat Erza tergoda dengan teman perempuan di tempat kerjanya. Lalu, apakah yang akan ter...