Semenjak memasuki bulan Agustus, aku merasakan sifat Erza yang mulai berubah. Ia sekarang menjadi semakin cuek, balas chat pun terkesan ogah ogahan. Ia juga beberapa kali lupa untuk memberi kabar padaku, padahal biasanya ia selalu memberi kabar apapun yang ia sedang lakukan.
Aku yang memang wanita pencemburu, awalnya mencemburui wanita bernama Farah yang duduk berhadapan dengan Erza di kantor. Ku akui, Farah memang cantik body nya juga bagus, tapi umurnya lebih tua 3 tahun dari Erza. Aku yang sudah sangat mengetahui sifat Erza berfikir, ia tak kan mau dengan wanita yang lebih tua darinya.
Sampai akhirnya, seluruh kecurigaan ku semakin besar ketika Erza tak sengaja menyebut jika ada anak magang baru dikantornya dan ia adalah seorang wanita. Apalagi, ketika aku melihat media sosialnya, wanita tersebut memiliki kriteria yang di sukai Erza.
Hati ku pun semakin panas, fikiran ku pun semakin tak karuan, mengingat sifat Erza yang benar-benar berubah. Aku takut, jika Erza menyukai anak magang baru tersebut. Tapi, aku selalu berusaha meyakinkan diri ku, jika Erza takkan melakukan hal jahat seperti itu. Aku yakin, Erza adalah laki laki yang setia.
POV Erza
Hari demi hari ku lewati dengan terus melawan perasaan ku pada Andin, aku selalu berusaha untuk menolak rasa suka ku padanya. Tapi, semakin ku berusaha untuk menolak, semakin juga fikiran ku yang selalu memikirkannya.
Aku pun menyadari, semenjak ada Andin, sikap ku ke Keysha berubah dengan total. Aku selalu berusaha untuk tetap menjadi diri ku sendiri agar Keysha tak curiga, namun sebagai seseorang yang tak bisa berpura pura, itu sangat sulit bagi ku.
Sampai akhirnya, untuk pertama kalinya, aku memainkan perasaan ku sendiri. Ya, aku berpura pura perduli pada Keysha yang saat itu mengeluh sakit dan aku berinisiatif untuk mengantarnya ke klinik.
Sebelumnya, aku tak pernah mengantar Keysha ke klinik ataupun ke Dokter, tapi untuk kali ini, agar Keysha tak curiga, aku pun berpura pura untuk perduli padanya. Aku melawan diriku sendiri yang pada dasarnya tak bisa berpura pura, tapi malam itu untuk pertama kalinya aku berhasil meyakinkan Keysha bahwa aku perduli padanya.
Setelah ku mengantar Keysha pada malam itu, aku pun lupa jika Andin sempat mengirimkan chat pada ku lalu ku hapus karna khawatir ketahuan Keysha, hingga keesokan harinya saat dikantor.
"Kak ih parah banget semalem gue chat gak dibales" ucap Andin.
"Ohh iya wkwk sorry ndin gua lupa, semalem lagi ngegames terus abis ngegames ketiduran, sorry ya" ucap ku.
"Hmm iya kak"
"Emang ada apa ndin ?"
"Engga kak mau nanya aja si semalem tapi gajadi wkwk"
"Emang mau nanya apa ?"
"Gajadi kak udah basi wkwk"
Wah aku jadi menyesal semalam tak membalas chatnya, aku jadi kehilangan kesempatan untuk lebih dekat dengan Andin. Eh sebentar ? apa sih ini yaampun inget za lu punya Keyshaa.
Setelah pulang kantor, rasanya aku tak tahan lagi menahan perasaan ku. Aku harus mengungkapkannya pada Keysha, aku butuh bantuannya untuk menyadarkan ku agar aku bisa kembali padanya.
"Yang, ada yg pengen aku omongin" chat ku.
"Iya omongin aja" ucapnya dengan nada jutek.
Yaa, akhir akhir ini memang hubungan ku dengan Keysha sedang tidak baik baik saja. Sepertinya, Keysha memang sudah merasakan perubahan didalam diriku.
"Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu kalo emang menurut kamu aku itu jahat dan maaf juga aku gak bermaksud buat berlaku jahat .. akhir akhir ini aku ngerasa prasaan aku kaya datar ke kamu. Sayang tetep sayang, tapi kaya gak ada warnanya .. dibilang bosen engga juga, aku cuma ngerasa anta aja kaya kita gitu gitu aja setiap harinya, udah gak seseru dulu yang tiap chatan ada aja yg dibahas" "
"aku faham hubungan kita udah berjalan cukup lama, dan aku rasa yg aku rasain semua ini mungkin wajar .. itulah kenapa mungkin akhir akhir ini aku jadi lebih cuek sama kamu dan jujur, entah kenapa aku seperti punya ketertarikan sama anak magang baru yg namanya Andin .. tapi aku terus berusaha buat menyadarkan diri aku sendiri kalo aku punya kamu .. aku sadar, ketertarikan aku sama Andin karna mungkin aku lagi ngerasa anta aja sama hubungan kita, makanya dari kemaren aku liat liatin foto foto lama kita buat menyadarkan diri aku sendiri" ucap ku panjang.
Jujur, dada ku pun berdegup sangat kencang, aku tak tau apa yang ku lakukan ini salah atau benar ? aku tak tau bagaimana setelah ini.
Keysha pun mulai mengetik balasannya yang membuat jantung ku semakin berdebar dengan sangat cepat.
"Udah aku tebak" ucapnya.
"Terus maunya gimana sekarang ?" lanjutnya.
"Hampir 4thn bukan waktu yang sebentar tapi aku ngerasa dihubungan ini selalu aku yang ngikutin mau kamu, aku yang berusaha berubah buat jadi lebih baik biar hubungan ini terus berjalan lancar, aku yang selalu ngertiin kalo kamu lagi gak mood, jujur sikap kamu dari awal sampe saat ini masih sama di awal kita memutuskan untuk komitmen, aku tau kamu cape sama sikap aku dulu dan aku berusaha untuk ngerubah itu semua tapi gimna sama kamu? Apa kamu ada inisiatif untuk merubah sikap buat hubungan ini? Ada pasti ada buat ngerubah kamu juga pernah berubah kok jadi lebih sweet dan bahkan lebih sweet dari yang aku bayangin saat itu iyaa saat itu tapi"
"Hampir satu bulan ini aku dibuat bimbang sama sikap kamu ke aku, sikap yang selalu maunya diikutin apa mau kamu awal awal aku cukup sabar buat sikap kamu tapi engga sekarang, ini terakhir kali aku ngomong gini besok besok terserah kamu mau kaya gimana sama aku, kamu mau lebih dingin dari ini atau kamu mau ninggalin aku sekalipun aku gak masalah sekarang"
"Aku gak tau apa yang lagi kamu alamin saat ini tapi lebih baik jangan sampe orang lain kena imbasnya sama apa yang kamu alamin karna gak semua orang bisa nerima itu.
Terserah kamu mau gubris ini atau sama kaya jawaban jawaban kamu yang sebelumnya klo kita lagi bahas kaya gini"
"Ini bukan lagi tentang pikiran aku yang nething, bukan lagi tentang hati aku yang salah tapi tentang gimna sikap kamu menyikapi pasangan kamu sendiri, kamu terlalu menyepelakan hal kecil atau kamu terlalu gak perduli sama pasangan kamu tentang hal hal kecil yang menurut kamu gak penting tapi menurut aku penting"
Ternyata, jawaban Keysha sangat panjang. Aku mengakui, perasaan Keysha saat ini pasti sangat hancur, melihat laki laki yang sudah bersamanya selama kurang lebih 4 tahun menyukai wanita lain.
"Aku minta maaf yang, aku akuin aku salah, aku salah banget"
"Kenapa bisa tertarik ? kamu sedeket itu sama dia ? Kalo mau lanjutin hubungan sama dia sok silahkan, aku gak bisa memaksakan perasaan orang" ucapnya.
"Engga yang aku gak mau sama dia, aku cuma mau sama kamu. Tujuan aku jujur itu supaya kamu bisa ngebantu aku buat inget kenangan kenangan kita" jawab ku.
"Gak bisa dan gak akan pernah bisa aku ngebantu karna semuanya ada di kamu, mau aku kaya gimna pun perasaan gak akan bisa diubah kamu tertarik sama dia kamu bakal terus terusan cari tau tentang dia mau aku berusaha kaya apa yang gak akan bisa" ujar Keysha.
"Yang tolong lah, aku minta kedewasaan kamu dalam pembahasan ini, aku udah jujur sama kamu karna aku emang mau minta tolong sama kamu"
"Aku gak tau harus apa sekarang, kamu tiap hari ketemu dia. Dibilang sakit hati ? sakit banget, bisa bisanya tertarik sama orang lain"
"Aku minta maaf yang, tapi perasaan aku ke dia belum sejauh apa yang kamu pikirkan, dan lagi gak mungkin aku ninggalin kamu yang udah pasti demi sesuatu yang emang belom pasti" jawab ku.
"Belom pasti ? berarti kalau udah pasti kamu bisa aja kan ninggalin aku demi dia ?"
Wah sial, aku salah ngomong sepertinya. Tapi sejujurnya memang apa yang dikatakan Keysha ada benarnya. Aku tak berani melangkah lebih jauh untuk benar-benar mendekati Andin, karna aku pun tak tahu Andin sudah punya pacar atau belum dan apakah ia mau atau tidak pada ku ?
Aku takut, jika aku meninggalkan Keysha untuk mengejar Andin yang belum pasti bisa kudapatkan, aku justru malah kehilangan keduanya. Tapi aku juga tak mau meninggalkan Keysha karna Andin, kenangan kami terlalu banyak, belum lagi cita cita kami ? aku tak mau kandas begitu saja, aku harus terus mempertahankan hubungan ini, aku harus melupakan Andin.
Malam itu pun, menjadi malam yang buruk bagi ku dan mungkin juga Keysha. Kami terus berdebat sampai tengah malam dan ku yakin, saat itu Keysha sedang menangis meskipun jawabannya sudah berangsur lebih baik, tapi aku yakin hatinya masih hancur dan merasakan sakit yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affairs
Teen FictionErza dan Keysha, pasangan sejoli yang sudah cukup lama berpacaran yang bahkan keduanya sudah memiliki rencana untuk menikah. Namun, hubungan mereka menjadi kacau saat Erza tergoda dengan teman perempuan di tempat kerjanya. Lalu, apakah yang akan ter...