Episode 16 - Lembur

5.4K 24 4
                                    

"Sshhh haaahhhh mmmhhhhhh sshhh haaahhhh" desah mba Farah saat aku meremas payudaranya dan mencumbu telinga, leher, dan juga bibirnya.

Satu persatu, ku lepaskan kancing kemeja kantornya lalu ku angkat tanktop dan juga branya. Ini dia, payudara indah yang sudah 2 hari tak ku lihat. Tanpa berlama lama, langsung saja ku lahap payudara indah ini.

"Happp"

Rasanya lembut dan juga sangat harum, padahal ini sudah malam. Tapi seolah tubuhnya tak mengeluarkan keringat selama seharian ini.

Sambil menghisap payudaranya, tak lupa tangan kiri ku turun menuju selangkangannya. Ternyata, di balik rok pendeknya, ia sama sekali tak menggunakan celana pendek untuk menutupi celana dalamnya.

Dengan sedikit berusaha, akhirnya tangan kiri ku berhasil menurunkan celana dalamnya dan langsung menyentuh vaginanya yang sangat lembut.

"Mhhhhhh"

Tangan kiriku mulai bermain pada vaginanya, membelainya, mengelusnya dan tak lupa mengobok obok liang vaginanya.

"Haaahhhhh sshhh aaaaahhhhh haaaaahhh mmmhhhhh"

Mba Farah yang begitu terangsang pun membekap wajah ku dipayudaranya.

"Hooohhhhhh sshhh haaahhh mmmhhhhh haaahhhh"

Beberapa saat kemudian, mba Farah tiba-tiba bangun dari pangkuan ku. Ia meminta ku untuk berdiri sedangkan ia berjongkok tepat dihadapanku. Ia membuka kancing celana ku dan mengeluarkan penis ku yang sudah berdiri tegak.

Tanpa aba-aba, Mba Farah langsung melahap penis ku "Happ" dan menatap ku dengan tatapan yang sangat menggoda dari bawah sana.

Haaahhh siaal, penisku terasa panas saking nikmatnya hisapan ini. Bahkan, mba Farah juga mampu memasukan penis ku sampai tenggorokannya. Ia benar-benar luar bisa.

"Sllrruppp ssllurrppp ummppppaahh sshh ummmpphhh mmmmpppphh"

Sambil menghisap penisku, tiba-tiba Mba Farah melucuti pakaian atasnya, mulai dari kemeja, tank top dan aku memintanya untuk menyisakan branya.

"Mba jangan dibuka semua, bh nya biarin" ucap ku.

Aku khawatir jika tiba-tiba ada orang, meskipun pintu sudah dikunci tapi paling tidak jika mba Farah menyisakan branya, ia hanya tinggal menggunakan kemejanya saja.

Karna sudah tak tahan, aku meminta mba Farah untuk bangun dan berbaring diatas meja. Celana dalam yang sebelumnya masih tersangkut di pergelangan kakinya pun kini sudah ku lepaskan.

Saat mba Farah berbaring, sungguh luar biasa, ia terlihat sangaaattt cantik. Branya ia turunkan sampai ke perut, dan rok spannya juga dinaikan sampai keperut.

"Aku masukin ya mba" ucap ku.

"Haaahh iyaa zaa cepett" ucap ku.

Sebelum memasukannya, ku gesek gesek dulu penis ku di liang vaginanya.

"Aaaahhh zzaaaa"

"Hehe enak gak mba ?"

"Enakk tapii masukin jangan disitu, kamu ya sekarang udah berani ngeledek aku" ucapnya.

Mendengar ucapannya, aku pun merasa sangat gemas dan melumat payudaranya, sedangkan pinggulku, ku dorong agar penis ku masuk kedalam vaginanya.

'AAAHHHHHHHHHH" desahnya.

Aku pun mulai menggerakan pinggulku dengan maju mundur, sedangkan mba Farah sibuk melepas kancing kemeja ku.

"Haahh haaahhh aaaahh bukka zaa sshh haahhhh"

Setelah kemeja ku terbuka, ia lanjut meminta ku untuk membuka kaos dalam ku dan aku pun menurutinya.

Luar biasa, rasanya benar benar berbeda. Bermain diruang kerja terasa sangat luar bisa. Tadi, disini ada banyak orang. Aku membayangkan, aku berhubungan seks dengan Mba Farah disini, didepan orang-orang.

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang