Episode 20 - Tania

3.5K 17 0
                                    

POV Tania (Lanjutan)

Flashback

Sekitar sebulan yang lalu, tepatnya di awal bulan September, untuk pertama kalinya aku menginjakan kaki ku di Kota Jakarta untuk Magang di salah satu kantor sebagai salah satu syarat untuk mengurus tugas akhir ku.

Selama di Jakarta, aku bersama dengan Ninda, salah satu sahabat ku yang keluarganya ada yang bekerja di kantor tersebut, karena itulah mudah bagi kami untuk magang disana.

Singkat cerita, hari ini adalah hari pertama kami untuk magang. Saat sampai di kantor, ada salah satu laki-laki yang juga sedang menunggu. Awalnya, ku kira laki-laki itu adalah karyawan, tapi setelah berkenalan, ternyata ia juga sama dengan kami.

"Masnya karyawan disini juga ?" tanya Ninda.

"Ohh bukan, aku mau magang disini" jawabnya dengan logat jawa yang kental.

"Oalah mase mau magang juga. Asale dari mana mas ?" tanya ku

"Dari Surabaya" jawabnya.

"Oalah kita sama yaa, kenalin nama ku Tania, ini Ninda"

"Ohh iyaa, nama ku Irzal"

Setelah berkenalan, kami diminta untuk masuk oleh koordinator magang disini, ia adalah pak Dikin.

"Ayo ke ruangan saya" ucapnya.

Setelah diruangannya, kami diminta untuk mengenalkan diri kami masing-masing dan setelah perkenalan selesai, kami diantar ke setiap ruangan untuk memperkenalkan diri.

Pertama, kami diantar keruang HRD. Disini kami bertemu dengan pimpinan HRD, ibu Lestari.

Selanjutnya, kami keruangan Partner. Diruangan ini, kami bertemu dengan Partner (bos), Manager dan sekretarisnya.

Berikutnya, kami keruangan 2. Disinilah, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan mas Erza. Laki-laki pertama yang menengok saat kami datang dan entah kenapa, mulai dari situ aku tertarik padanya.

Setelah itu, kami sampai diruangan terakhir, ruangan paling pertama dan menurutku ini adalah ruangan paling suram, karena isinya adalah orang-orang serius yang sangat sunyi ketika bekerja.

Setelah sesi perkenalan selesai, aku dan Ninda diminta oleh Pak Dikin untuk keruangan 2, sementara waktu kami akan diletakan diruang tersebut. Yessss, aku sangat senang bisa satu ruangan dengan laki-laki itu.

Mulai dari sini lah, aku semakin tertarik dengan Mas Erza, apalagi ketika ia mengajak kami untuk membeli makan bersama. Aaaaaa dia baik sekali, padahal ada mba Farah disana tapi cuma mas Erza yang peka untuk mengajak kami membeli makan.

Semenjak saat itu, aku dan Mas Erza semakin dekat. Kami sering bercanda dan saling ledek, selain itu Mas Erza juga ternyata orangnya lucu dan suka melawak.

Suatu ketika dimalam hari, karena iseng aku mencoba mencari akun media sosial milik mas Erza. Setelah beberapa saat mencari, akhirnya aku menemukannya. Namun sayang, akunnya di Privasi. Aku tak menyerah, aku menekan tombol follow agar aku bisa melihat isi postingannya.

Beberapa menit kemudian, ternyata ia menerima permintaan pertemanan ku, bahkan ia memfollow balik akun ku. Aaaaa senenggg...

Tapi, kesenangan ku memudar saat aku melihat postingannya. Ternyata, mas Erza sudah memiliki pacar. Ahh siall... Kenapa setiap laki-laki yang aku sukai selalu sudah memiliki pacar. Padahal, dari caranya Mas Erza menyikapi ku, ia seperti orang yang tak memilik pacar.

Keesokan harinya, aku berpura-pura meledek Mas Erza karena salah satu postingannya yang menceritakan tentang hubungannya. Meskipun sejujurnya, hatiku sangat panas saat itu.

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang