Episode 13 - Erza & Farah

9.9K 39 5
                                    

Keesokan harinya, saat aku terbangun, aku melihat mba Farah yang sedang duduk di meja rias sambil mengenakan beberapa skin carenya, dengan tanktop dan juga celana ketat pendeknya.

"Eh udah bangun, pagi za" ucapnya.

"Iya mbaa pagi jugaa"

"Mandi gih za, udah siang loh ini" ucapnya.

Aku terkejut saat mba Farah bilang bahwa saat ini sudah siang, bukankah barusan saja ia mengatakan 'selamat pagi' ? namun saat aku melihat jam ternyata sekarang sudah jam 10.

"Ohh iya maaf mba aku kesiangan yaa"

"Hehe gapapa, lagian kita belum mulai audit hari ini"

"Loh terus kita mau kemana mba ?"

"Jalan-jalan yuk, sebelum kita sibuk"

Jalan-jalan ? berdua mba Farah ? waduh wkwk udah kaya sepasang kekasih dong wkwk.

"Iya mba aku mandi dulu"

"Okey"

Beberapa saat kemudian, setelah selesai mandi, aku pun keluar dari kamar mandi dan melihat mba Farah sudah rapi dengan pakaian casualnya yang menurutku sangat kekinian dan juga cantik.

"Mba bentar ya aku siap-siap dulu"

"Iya za santai aja"

Setelah beberapa saat bersiap siap, akhirnya aku selesai dan kami pun keluar dari hotel untuk berjalan-jalan di kota Yogyakarta.

"Za, kayaknya kita harus sewa motor deh" ucapnya.

"Ohh ayo mba boleh"

Kebetulan, didepan hotel ada tempat penyewaan sepeda motor. Kami langsung menghampiri tempat tersebut dan setelah proses administrasi selesai, kami langsung tancap gas menuju destinasi wisata pertama kami.

Selama dimotor, mba Farah duduk sangat rapat sehingga sesekali punggunggu mengenai payudaranya. Meskipun aku senang, tapi aku takut mba Farah merasa bahwa aku sengaja mengenai payudaranya.

"Mba, kita mau kemana dulu ?" tanya ku.

Mba Farah yang kurang mendengar ucapanku karna terbawa angin makin merapatkan duduknya, bahkan payudaranya pun terhimpit di punggungku.

"Apa za ?"

"Kita mau kemana ?"

"Mmmm gimana kalo ke Taman Sari dulu yuk ?"

"Ayo aja mba, tapi aku liat maps dulu yaa"

"Okey"

Aku berhenti sebentar untuk membuka ponsel ku dan aku baru ingat, dari baru sampai kemarin sampai pagi ini aku belum memberi kabar pada Keysha. Saat ku lihat, sudah ada 28 pesan masuk dan 12 panggilan tak terjawab.

Karena tak mungkin aku menjawab pesan ini, jadi pesan tersebut kembali ku biarkan dan lanjut membuka google maps. Setelah selesai, aku kembali tancap gas menuju tempat tujuan kami.

Hari itu, aku dan mba Farah layaknya sepasang kekasih. Bahkan, saat kami berjalan mba Farah tak segan untuk menggenggam tangan ku. Apalagi, ketika kami menikmati senja di pantai Parang Tritis.

Tak terasa, haripun sudah malam dan kami kembali menuju hotel. Selama diperjalanan, mba Farah bukan hanya duduk dengan rapat, tapi ia juga memeluk ku. Aku tak pernah menyangka, aku bisa sedekat ini dengannya.

Setelah sampai, kami pun kembali menitipkan motor kami ditempat penitipan tempat kami menyewa motor tadi, karena jika kami membawanya parkir di hotel, biayanya bisa sangat mahal.

Saat dikamar..

"Hah akhirnya sampe juga" ucap mba Farah yang langsung berbaring di kasur.

"Zaa, sini rebahan emang kamu gak cape ? kan tadi kamu cape bawa motor seharian" ucapnya.

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang