Episode 27 - Erza

2.4K 21 0
                                    

POV Erza

Beberapa hari sebelum Keysha menemui Tania

Huhh gilaa gila, bisa bisanya aku berhubungan seks dengan Mba Farah di Rooftop. Tapi biar bagaimana pun, kalau urusan seks mba Farah memang juaranya. Daan aku juga baru tau, ternyata mba Farah suka dengan ku.

Siang harinya, aku makan siang bersama dengan Andin dan juga Riqbal. Sedangkan Tania dan Ninda, aku tak tau mereka makan siang dimana.

"Oia guys, ada yang mau gua kasih tau nih ke kalian" ucap Riqbal tiba-tiba.

"Apaan bal ?" ucap ku.

"Sebelumnya gua mau makasih nih sama kalian terutama sama lu mas, lu udah jadi temen terbaik dikantor ini. Lu juga udah gua anggap kaya abang gua sendiri, makasih buat segala nasihat dan masukannya selama ini. Bulan ini gua terakhir disini, gua udah diterima kerja di kantor lain"

Degg, ini serius ? Mba Farah, Andin dan sekarang Riqbal ?

"Lu serius bal ? anjir gua bakal ditinggal berapa orang bulan ini" ucap ku.

"Haha iya mas, emang siapa aja yang mau cabut bulan ini mas ?"

"Nih Andin mau cabut bulan ini, terus juga mba Farah" ucap ku.

"Lu mau cabut bulan ini ndin ?" tanya Riqbal.

"Iya mas" jawabnya.

"Bukannya katanya lu sampe bulan depannya lagi ?" tanya Riqbal.

"Iya gue disuruh cari tempat magang di deket rumah sama ayah gue, katanya kejauhan disini"

"Oalahh, terus mba Farah juga mas ?" tanya Riqbal pada ku.

"Iya bal, dia bilang sih gitu"

"Walah walah, terus Tania sama Ninda ?"

"Gatau gua bal"

"Oalah, mas Irzal juga katanya bulan ini terakhir" ucap Riqbal lagi.

"Anjir, semuanya aja keluar -_-" ucap ku.

Jika Riqbal keluar, artinya aku akan sendirian setelah itu. Selama ini, Riqbal adalah tempat ku untuk mengobrol disela sela sibuknya pekerjaan. Selain itu, ia juga selalu bersama ku selama disini, karena memang karyawan yang umurnya muda hanya kami.

"BTW kalian deket banget deh, jadian ?" ledek Riqbal.

Aku dan Andin hanya tersenyum menandakan pertanyaan Riqbal memang bener.

"Wihh serius nih ? hahaha akhirnya"

"Hehe iya bal" ucap ku

Hari itu, hati ku terasa sempit sekali. Aku tak terima jika orang-orang yang saat ini bersama ku, ditempat kerja ini, mereka pergi satu persatu.

Beberapa hari berikutnya, Andin dan Ninda ditugaskan untuk pergi ke klien, sedangkan Tania tidak.

"Hari ini aku disuruh ke klien berdua sama Ninda, kamu jangan macem-macem loh sama Tania" ucap Andin.

"Yaampun iya sayang" jawabku.

Tepat jam 10:30, Andin dan Ninda berangkat menuju ke klien, menyisakan aku, Tania dan Mba Farah di ruangan. Entah kenapa, aku justru malah memikirkan seru kali ya jika aku ngeseks bersama Mba Farah, Tania dan juga Andin secara bersamaan haha.

Tapi, semenjak Tania tau aku dan Andin berpacaran, ia jadi sangat menjaga jarak pada ku bahkan sikapnya juga sangat cuek dan dingin.

Saat mendekati jam istirahat, Tania keluar lebih dulu. Pikirku, tumben sekali padahal biasanya ia keluar istirahat selalu jam 12.

Love AffairsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang