Pagi itu terasa berat, beranjak dari kasurpun Kagura tak sanggup. Mimpi yang semalam menghantuinya membuat ia semakin jatuh dalam pilu. Rambut peraknya terlihat awut-awutan, hatinya kembali gundah, air mata terus mengucur deras melewati pipinya.
Tampaknya, saat itu jam 06.06. Masih ada sekitar satu setengah jam sampai waktu sekolah. Ternyata, malam itu ia mendapat chat dari Hayabusa. Sampai pagi ini pun, Kagura hanya membaca chat itu dan tak ia tanggapi.
Dirasa sudah tenang, ia berjalan menuju wastafel untuk membasuh mukanya yang kacau. Lalu bersiap untuk sekolah.
Sesampainya disekolahpun, tidak ada percakapan yang keluar baik dari Kagura maupun Hayabusa. Sebelumnya, tiada hari tanpa salah satu dari mereka tidak berbagi cerita. Hal konyol seperti "Mengapa bulan namanya bulan" atau bahkan "Mengapa hidung namanya hidung" pun mereka bahas.
Tentu saja hal aneh ini menyita perhatian sebagian orang, terutama teman-teman Kagura.
.
.
.
.
.
Kantin...
"HAAAAHHHHHHH, TUNANGAN????" pekik Layla.
"Yang bener aja lo kalo ngomong!" tambah Miya.
Kagura saat itu hanya mengangguk sambil menyeruput jus jeruk, Lesley yang peka langsung menyuruh Layla dan Miya tenang. Layla langsung menyela sambil menatap Kagura, "Tapi, itukan parah banget..., kalian berdua udah pacaran lho-"
"Maksud gue, kalo dia tau sebenernya dia udah dijodohin dari awal, kenapa dia pacaran sama lo," lanjut Layla menghembuskan napas pelan.
"Gue... gatau soal itu. Gue mesti gimana. Semalem dia chat gini tapi ngga gue balas," tutur Kagura menyodorkan HPnya.
"Tunggu apa lagi? Temui dia sekarang, minta penjelasan!" pungkas Lesley.
"Ga bisa..., gue muak liat wajahnya!"
Layla yang tadinya duduk berdiri lagi, "Terus, lo mau diam aja disini tanpa kepastian? Mau ngejalanin hubungan yang pada akhirnya lo bakal menderita sendiri?!"
"Gue juga ngejalanin hubungan tanpa kepastian, gatau pacar gue bakal jadi jodoh gue atau ngga tapi Haya-Lo itu ANEH BANGET GILA! AAAAA BISA GILA JUGA GUE LAMA-LAMA!!!" lanjutnya sambil mengobrak-abrik rambut pirangnya.
Tangisan Kagura langsung mengucur, Layla langsung kelabakan disusul ocehan Miya dan Lesley ke Layla, "Hayo Layla, Hayoo."
"Bukan, bukan salah lo kok, La. Gue aja yang gabisa berpikir jernih, gue masih pengen sama dia tapi ternyata bukan gue takdirnya. Makasih ya, berkat lo, gue jadi sadar lagi," tukas Kagura lembut.
Diarah kejauhan, tampak Hayabusa mematung mendengar seluruh percakapan itu. Raut wajahnya gugup tak karuan. Pada akhirnya, ia atur kembali wajah dinginnya untuk langsung menghampiri Kagura.
"Ra, ikut gue. Gue mau bilang sesuatu."
.
.
.
.
.
"Ra, gue sayang sama lo. Gue ga bermaksud buat bohongin lo, Ra. Gue memang tau soal perjodohan itu tapi gue tolak karena gue gabisa nikah sama orang lain tanpa rasa suka..."
"...Ra, gue minta maaf. Gue ga mau gaada kenangan kita yang semanis ini kalo gue bilang gue udah dijodohin...," lirih cowok berambut coklat itu sambil memeluk erat Kagura.
Kagura termenung, ia bisa merasakan pelukan erat dan hangat yang ia terima dari orang yang ia sayangi. Perasaan Kagura juga sama, namun tekadnya sudah bulat.
"Kalau pada akhirnya begini, bukankah lebih baik kita ngga usah pacaran aja?" imbuh Kagura sambil melepas pelukan Haya.
"Ra, lo hanya perlu percaya sama gue lagi. Kita bisa yakinin ke orang-orang kalau kita bisa sama-sama lagi!"
"Tidak perlu. Kita, sampai disini saja ya, Hayabusa."
.
.
.
.
.
Malam itu, langit penuh bintang.
Miliaran bintang berkilauan menari diantara gelapnya malam.
Malam itu, berjumpa denganmu adalah takdir yang indah.
Walau, perjumpaan kita setelah sekian lama itu adalah tersandung saat festival.
Setelah menyadari bahwa yang menyandungku adalah Kamu, aku langsung berlari tanpa arah saking terkejutnya.
Tanpa kusangka pada hari setelahnya, takdir menyambutku dan Kau sebagai teman satu kelas.
Kian lama, kami makin dekat.
Dekat.
Dekat yang selalu aku rindukan.
Dekat, seperti saat kita masih kecil dulu.
Ah, benar.
Jika takdir mengizinkanku untuk bertemu denganmu lagi.
Aku akan berteriak sekencang-kencangnya seperti ini,
"Haya! Bolehkah aku menjadi temanmu?"
.
.
.
.
.
[ ❤️ ] Cinta hangat yang membara untuk kalian yang sudah membaca chapter ini sampai akhir!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be Your Friend, Haya?
Teen FictionKami bertemu lagi pada festival malam itu. Aku mengingatnya sebagai wanita yang Aku sayangi. Dan Aku mengingatnya sebagai pria yang baik hati. . . . . Start : Dec 15, 2021 End : Feb 25, 2023 Check this story in Joylada!!! with a same author!