Can I Be Your Friend, Haya?

Kagura's Feeling - 01

Usai kejadian yang seharusnya bisa ditebak itu, Kagura menuju sofa birunya dengan teh dan perasaan malu. Ya, sebenarnya itu salahnya. Bagaimana dengan Haya?

Haha, sifatnya yang jahil membuatnya senang.

Balik ke topik.

"Gue taru sini aja kotak pensil lo," ujar Haya mengeluarkan kotak pensil kayu di saku celananya yang mengembung. Lalu berdiri dan ijin pamit, "Dah, gue pulang dulu—"

Kagura mendesak Haya untuk meninggalkan rumahnya, dengan cara menarik lengan Haya.

Haya yang kaget pun salah tingkah, "K-kenapa..." tuturnya pelan dan gemetaran berbalik kearah Kagura.

"Jangan salah paham! Aku, cuma hanya heran kenapa tidak kembalikan kotak pensil ini saat disekolah saja?" tanyanya dengan wajah memelas. Badannya tahu jika dia tidak boleh menanyakan ini, tapi hatinya memenangkannya. Dia tidak berpikir aneh-aneh kok...

"Soalnya gue kangen lo, puas!?" timpal Haya salah tingkah bercampur ucapannya yang ngegas. Kagura langsung tersipu malu mendengarnya.

"H-hahhh???" sekarang Kagura yang lebih salah tingkah dari orang yang meneriakinya.

.

.

.

.

.

.

"Tapi boong, huahaahah ciah baper dong!" teriak Haya puas akan reaksi Kagura. "Tapi gue emang kangen dia sih.."

Karena mulai emosi, Kagura langsung mendorong Haya dan mendarat dilantai diikuti teriak teriakan orang gaje + malu.

"Kgb["Õÿå!!¥;/D!!!!!!!"

"Hoyyyy malu ya, wkwkwkwk"

"Apaansih! Kamu sih ngomongnya gitu!"

"Lhaa, emang aku ngomong apa? Coba ulangin, coba ulangin---"

"Jangan godain orang!!!"

Lanjutlah mereka saut sautan dengan posisi yang sama, sampai kak Valir datang dengan ubi yang besar besar hasil tanam kebun.

Ia kaget, dan sontak berteriak "BERENTI KAMU HAYA, ADEKKU MASI SUCI!"

__________________________________________________________________________

To be Continued...

Haha! Berakhir dengan kak Valir yang salah paham nih!

Semuanya jaga kesehatan ya!!

Salam dari Mun 😆

Met merdeka Indonesia yang ke 75!!!