Back home

258 21 4
                                    


Pulang sekolah...

Kagura P.O.V

Jarum jam menunjukkan angka 17.08. Pulang sekolah yang disertai hujan rintik rintik mengikuti kami. Sayangnya aku kehilangan payung yang selalu kubawa kemana mana (hatiku senang).

"Padahal aku selalu membawanya... Dan aku yakin tadi aku bawa...," gumamku merogoh barang didalam tasku.

"Kagu-chan! Aku pulang duluan yaa~!" seru Layla melambaikan tangannya dan masuk kedalam mobil dikawal pelayannya.

"Ya!" balasku melambaikan tangan.

Mobil Layla-pun meninggalkanku jauh didepan. Sekarang hanya rintikan hujan yang menemaniku. Lesley dan Miya sudah pulang duluan daripada aku dan Layla.

Disaat aku menikmati rintikan hujan yang tambah deras, aku mendengar langkah kaki berlari kearahku.

Karena tertarik, aku menoleh kearah sumber suara.

"Astaga! Haya-kun...! " lirihku kaget.

Bajunya basah diguyur hujan. Namun, bukan itu yang jadi point, tapi...

"Badannya kelihatan kekar karena bajunya basah... Astaga," gumamku nge-blush.

Alhasil kita pun saling tatap bertatap.

"Paha gede? Ngapain lu disini? Ketinggalan tumpangan?...," tanyanya.

Akupun kesal dengan panggilannya.

"Namaku Kagura bodoh!!!" geramku malu

"Sori sori, gue kebiasaan manggil lu pake paha gede," lirihnya membuka kancing bajunya.

"B-buat kamu buka baju disini?" seruku kaget dengan tingkahnya yang terlihat santai.

"Diam ah! Gue cuman mo ganti baju..," jawabnya santai

Akupun hanya diam karna terkejut dengan kelakuannya.

"Apa ini emang tidak dilarang di academy ini?" gumamku bingung.

Pikiranku buyar karena ada yang memanggil Haya.

"Hayabusa! Pakai bajumu sekarang, ntar masuk angin!" teriak seorang guru cantik berambut coklat melaju dengan mobil silvernya.

"M-miss Odette...," pekik Haya.

"Selamat sore Miss Odette," sapaku sopan.

"Ah, halo Kagura-chan. Mau ikut miss pulang?" tawarnya pelan.

"Terima kasih Miss, tapi saya bisa pulang sendiri..," tolakku.

"Kalo bisa lu ikut gue aja...," tawarnya membelakangi wajahku.

Miss Odette mendengarnya dengan sangat jelas, namun aku yang didekatnya 100% ga percaya.

"A-apa?" tanyaku balik tak percaya.

Miss Odette hanya nyengir sendiri.

Haya cuman terdiam ditempat, dan lanjut memakaikan baju ganti.

"Kalau begitu, Miss pergi duluan yaaa," pamit Miss Odette menginjakkan gas pedal pada mobilnya.

Kita sama sama saling terdiam dan Haya memulai percakapan.

"Lu budeg sih..."

Itulah 3 kata yang dia ucapkan, aku hanya diam memandang matanya.

"Gaada siaran ulang," lanjut Haya memukul kepalaku pelan sambil menunjukkan blush yang tidak terlihat olehku.

"S-siapa juga yang mau tahu!" sahutku memegangi bekas pukulannya.

Can I Be Your Friend, Haya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang