Meet Each Other

281 18 5
                                    


Masih di Kantin....

Hei hei....", lanjut Layla

"Kenapa, ada apa, kenawhy??", potong Miya cepat dan cekatan

"Tunggu orang ngomong dulu napaa!!!", seru Layla

"Heheh, napa napa?", balas Miya sambil terkekeh-kekeh

"Aku liat kemaren di mading, ada acara perekrutan club ekstrakulikuler lagi lho! Lumayan nih..", jelas Layla kegirangan

"Oh, yang itu. Aku juga liat kemaren!", sahut Miya

"Kalian? Ada minat buat gabung ga sama kita?", tawarnya

"Aku sih gamasalah, kalo kamu gimana Kagura?", ujar Lesley

"... Club apa?", tanyaku ragu

"Cheer n Dance", jawab Miya spontan

"Em... Tenang, aku ga maksa kok-", tambahnya 

"Aku ikut!", seruku tegas

"hahahh! Ketetentuan grupnya 4 orang", sambung Layla

"Dan kita udah cukup!!", serunya menambahkan

"Semangat buat semuanya!!!", sorakku menyemangati

Semangat!!!!

Dan semuanya saling menyemangati satu sama lain

"Liat liat!!"

"Itu bukannya kaka kaka basket SMA yah??"

"Ihh.... Desas desusnya sih gans gans alias ganteng, ternyata..."

"Guanteng abis cuyyy!!!"

"Setujuuu"

Kedatangan 4 cowok basket di kantin SMP membuat ricuh seisi kantin, khususnya bagian ciwik ciwik. Cewek SMP yang melihat mereka 'kebanyakan' mengeluarkan mantra lope lope di belakang mereka.

"Duh... ngerasa risih ga sih?", tanya Gusion keanggota belakangnya yang tak lain dan tak bukan adalah Clint, Haya, dan Alu yang habis dihukum.

Badan mereka kinclong oleh keringat, jika dilihat dari jauh memang tampak keren. Namun tidak disarankan untuk mendekati mereka, cowok-cowok yang lagi berkeringat banyak. Karena bau badannya akan sangat tidak enak.

"Harusnya lo bersyukur dikasi fans banyak", celoteh Clint menertawakan temannya itu.

"Ck Fkboi..", umpat Gusion kesal

"Ya deh serah, lo kan Fakboi. Ceuenya banyak, si Layla lo kemanain?", ledek Haya melempar handuk biru-mudanya yang penuh keringat ke bahu Clint.

"Ah! Handuk yang penuh keringat lo jangan ditaruh ke gua napa..", keluh Clint menjauhi handuk Haya dengan menyingkirkannya dengan tangan yang jijik

"Haah... Mejanya penuh ga?", lanjut Haya bertanya ke orang paling depan, Alu

"Gue terlalu males buat menggerakkan kepala gue, liat sendiri gih..", jawab Alu tidak terlihat bersemangat karena hukuman tadi.

"Cihh... temen gue pada napa smua sih..", sosor Haya memalingkan mukanya dari temen temennya dan mulai memandangi meja meja yang kosong.

Tanpa disengaja, Haya melihat seseorang yang dia sama sekali tidak bisa lupakan, tidak bisa dihilangkan dari pikirannya, atau yang lebih tepatnya orang yang disandungnya tempo lalu. Ia dan cewek itu hanya berjarak satu meja.

Haya P.O.V

"Ah!", seruku kaget.

Gue ga bermaksud mengagetkannya, cuman yah... Gue berada diposisi orang kaget. Gitu aja.

Diapun mencari asal suara kaget itu. Tampaknya dia tidak asing.

"Ah!", pekiknya

"Orang tidak berakhlak!!", seru Kagura komat kamit

"PAHA GEDE!!", balasku spontan

"BODOH!!! APA YANG LU BILANG HAYAA???", gumamku malu

Diapun terdiam seribu bahasa. Diterpa akan malu dan malu. Yah.. maafkan aku...

"A-apa??", lanjutnya

____________________________________________________________________________

To be continued....

Maafkan Mun yang masih banyak kesalahan di cerita ini dan mungkin cerita sebelumnya!!!

Mun minta maaf yang sebesar-besarnyaa T_T

Terima kasih semua~

Be Happy!!!

Can I Be Your Friend, Haya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang