Cooking Class - 02

202 15 0
                                    


Kamar Kagura...

Kami berbincang tentang makanan yang akan kita buat besok. Dan itu tidak mudah karena aku dan Haya beda pendapat. 

Aku berbincang soal makanan yang Haya mestinya suka, Tofu dan Miso. Mie dingin khas daerah kami. 

Sedangkan Haya yang berbeda pendapat denganku mengusulkan makanan dari daerahnya Miss Alice. Biar dapat nilai lebih, soalnya yang menilai Miss Alice.

"Gimana kalau Tofu dan Miso aja", usulku mengeringkan rambutku dengan handuk bersihku, "Kau suka bukan?", lanjutku

"Kok tau makanan kesukaan gue?", tanyanya kaget.

"Ah-lupakan...", pekikku 

"Si Alis mata sukanya bukan itu, Alis mata sukanya yang mentah mentahan. Gue aja buatnya jijik gimana gtu..", jelas Haya merinding

"Tapi kan harusnya kita mengenalkan makanan kita ke orang lain", tegurku pelan

"Apa?", tekan Haya

"Aku bilang, kita harusnya mengenalkan makanan kita ke orang lain!", ulangku menatap Haya dengan sangat serius.

"K-kagura...", ujar Haya kaget.

"Ah! Maaf, aku tak bermaksud..", timpalku malu

"Kita buat unadon aja, punya belut ga?", seru Haya dengan idenya.

"Ada ada, tapi bukan unagi yang biasa di negeri timur...", sahutku langsung

"Gapapa, gue yang nyiapin bumbu sama grill-annya",  sambung Haya 

"Seperti yang kuharapkan! Peringkat 3 se-academy!", potongku menyemangati. Namun malah...

"Lu tau darimana lagi?", tanyanya bingung

"Layla n Clint", jelasku, "Mereka bilang kau anaknya kasar ke cewek, wkwkwk"

"G-gausah dipercaya...", pekik Haya memalingkan mukanya.

________________________________________________________________________________

Saking serunya, kami sampai lupa waktu.

Haya P.O.V

"Ntar, sepupu gue nelpon", ujarku meminta waktu

Kagurapun paham gue minta waktu untuk menjawabnya. Akhirnya gue pergi ke balkon kamar Kagura dan menjawab telepon sepupu gue si Fanny.

"BABI BALIK! UDA JAM BERAPA INI?! MAMALU NYARIIN BANGSAT(E)", seru Fanny di telepon

"SUARA LO DIKONDISIIN DONG, TELINGA GUE MAU PECAH TAU", seru gue balik ngegas ke Fanny

"LU NGEGAS JUGA MONYET -_", balasnya ngegas lagi

"Kagura, gue balik dlu. Pada nyariin. Bilang thanks buat Valir sma mama lo y", ujarku pamit ke Kagura dan lompat dari balkonnya menuju motor gue, untung dibawah balkonnya pas dengan motor gue.

"Hei, bahaya!", pekik si Kagura berlari kearahku.

"Motor gue dibawah", timpalku duduk di jok motor.

"Hahhh, untung selamat lho...", cetus Kagura menghela napas lega.

"Udah ya, gue balik", pamit gue memakaikan helm dikepala gue. Masa di lutut gue?

"Tunggu!", seru Kagura melemparkan kotak pensil kearah gue, untung udah pake helm jadi aman.

"Ah! Apa lagi-", tanya gue melihat keatas

"Terima kasih sudah memanggil namaku dengan benar!"

Katanya...

Gue yang kaget hanya melihat wajah Kagura yang senang. Dari situlah gue benar benar merasa suka dengannya.

"Huh... tau gitu gue panggil kamu paha gede aja...", bisikku pelan untuk menggodanya,

Lalu tersenyum dan pergi meninggalkan rumahnya.

________________________________________________________________________________

Kagura P.O.V

Aku semakin yakin kalau aku menyukai Haya-kun.

Ia pergi meninggalkan ucapan yang tidak kudengar. Tapi aku rasa dia mengolokku lagi, ah sudahlah.

"Hachuu!!"

"Ah, aku bersin lagi..."

Akupun langsung mengecek suhu di kepalaku. Dan ternyata panas. Karena berharap aku tidak demam, akupun mengeceknya lagi melewati termometer.

"37,8... demam aku..", lirihku mulai pusing, 

"Untung tadi Haya-kun ngusulin buat unadon, yang aku siapin juga bahannya sama kayak bikin unadon "

Tenang Kagura... kamu masih bisa tahan demamnya.

________________________________________________________________________________

Paginya...

Aku mengambil sarapan yang sudah disiapkan mamaku sebelumnya. Hanya ada kak Valir dan aku dirumah. Papaku pergi kerja duluan, mamaku diluar menjemur futon yang sudah tidak dipakai. 

"Selamat makan..", ujarku lemas, berharap tidak demam. Kalau aku demam, sia sia Haya-kun datang kesini...

"Ini adek sepupuku? Kok lemes gini...", kejut kak Valir dari belakang.

"Uwaaa, kak Valir uda nyadar..."

"A-anu... kan belum selesai sarapannya..", jawabku tersenyum paksa.

"Oiya! Maap kakak ganggu", sahut kak valir

"Gapapa kok.."

________________________________________________________________________________

"Nona Kagura mau saya antarkan?", pinta kak Valir setelah aku selesai sarapan dan pamit kepada mama.

"Hei ka, kok berlagak jadi supir pribadi Kagura?", cetusku membawa barang barang untuk Cooking Class.

"Biarin ah, satu hari aja kok", jawab kak Valir mengantikanku membawa barang yang harusnya kubawa.

"Ah! Nanti aku ngerepotin kakak lho!", timpalku cepat

"Biarin! kayaknya kamu gaenak badan deh... ngaku aja", tutur kak Valir

Akupun terdiam dan berusaha tidak menjawabnya. Kak Valir juga terlanjur diam karena tidak kurespon.

"Kagura benar benar minta maaf kak..", batinku

________________________________________________________________________________

To be continued...

Mun minta maaf banget lama ga upload cerita inii

Mun ga terlantarkan cerita ini kokkk wkwkwk

Mun sangat menghargai kalian yang sudah pencet cerita ini dan menikmati saat membacanya.

Terima kasih semuanyaaa T_T

Enjoy~!!!!




Can I Be Your Friend, Haya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang