Cooking Class - 03

200 15 0
                                    


Kagura P.O.V

Aku pun diantar kak Valir sampai ke parkiran bus. Hari ini ada Cooking Class, dan untungnya aku sekelompok sama Haya. Soalnya kami sedari kecil sering main bareng, jadi ga canggung kalau mau ngobrol. Apaa aja!

Dilain sisi, aku ga yakin badanku vit sepenuhnya. Kan, demam tu ga nentu waktunya. Takutnya nanti aku malah ngacauin semuanya pas Cooking Class.

"Hachuu!!!"

"Napa woy? Lu sakit Kagura?", tanya kak Valir mengkhawatirkanku.

"Ngga kok, mending kakak fokus sama mobilnya...", lirihku berbohong.

"Maaf kak....", gumamku.

Kak Valir terdiam sejenak, sebelum memulai percakapannya. Kak Valir meminta maaf kepadaku.

"Kagura, maaf... kakak harusnya pake mobil aja pas jemput kamu...", sesal kak Valir.

"Haha.... Kan yang minta jemput pake motor aku. Gapapa kok ka", balasku mencoba menenangkan kak Valir

_____________________________________________________________________________


Academy

"Thanks ka"

"Ini? Halah, santai ajaa," ujar kak Valir membawakan barang-barang masakku, "Kelas lu dimana?"

"Di lantai atas, bagian kedua," jelasku buru buru

Melihat langkahku kupercepat, kak Valir menyadari harus bergerak cepat.

Untungnya kami tiba didepan kelasku, Moba 2.

"Miss Alice remake kelasnya jadi kyk di m@sterchef, niat banget ya....," gumamku berdecak kagum

____________________________________________________________________________

Jam pelajaran pun dimulai. Namun, aku sama sekali ga liat Haya dkk masuk ke kelas. Padahal ntar lagi mo mulai pelajarannya....

"Haya-kun dimana ya?", pikirku bertopang dagu menyentuh pipiku. Lamunanku seketika berakhir saat ada yang menepuk bahuku.

Akupun tersontak terkejut.

"Ciee lagi lamunin apa niiii???", kejut seseorang berambut putih perak panjang cekikikan.

"Jangan ngerusak lamunan orang lho! Nanti kena karma", lanjut seseorang menasehatinya dengan dadanya yang aga goyang goyang keatas kebawah.

Karena mengenali suaranya, akupun menoleh kebelakang.

"Sudah kutebak ternyata kalian", sahutku pelan penuh senyuman.

"Awwwww manismu kayak gula Kagu-channn. Pantesan Haya suka—", beber Layla keceplosan.

"Hah?", tanyaku tak percaya.

Miya langsung segera menutup mulut Layla dan mengubah topik. Untungnya ada urban legend rusuh Moba 2 datang memenuhi kelas Moba 2, diikuti miss Alice.

"Anjirrrrr gue keserempet woy!!!", seru Haya yang mencoba masuk ke dalam kelas melalui pintu kelas yang hanya terbuka satu.

"Akh!!!! Ini syal merah punya siapa janc*k!!! kecekik leher gue anj*ng", balas Clint mencoba membuka cekikan syal itu.

"Ah bebbbbb! Sini aku bantuu", sahut Layla berlari kearah Clint sambil menabraki meja dan lain sebagainya.

"Yo beb~! Perlu bantuan aku ga nih?", rayu Miya berteriak dari arahku menuju arah pacarnya, Alucard.

"Ngeremehin nih ceritanya?", balas Alu tersenyum licik kearah pacar setianya, Miya.

"Woy klean!!! Aura ganteng gue jdi ilang kan...", lanjut Alu sembar sembur amarah ke 3 kawannya yang terjebak di pintu kelas.

Gusion hanya terdiam sambil bergumam, "Pliss telinga gue sakit..."

"Goblokk, mana yang piket!!!! Pintu kok dibuka satu aja sih?!....", oceh Haya dengan segala kecepatan yang dia miliki untuk masuk kedalam kelas.

"Kan klian yang piket BAB(I)", serunya

"Ohhhhh ada kang SABAR, yo!", ejek Haya. Namun ga ngefek sama sekali.

"Tumben lho lu ga ikutan sama perkumpulan orang abnormal... lu berantem?", tanya Karrie yang berada dimeja depannya.

"Woy Kari Ayam, uda tobat dia kejalan yang benar!", jelas Clint menambahkan

"Akhirnya tiba juga saatnya meja gue tenang...", gumam Karrie tersenyum bahagia

"Eits tunggu.... Gue bukan Kari Ayam UDANG"

"Kenapa si SABAR jadi alim gtu beb?", tanya Layla mengelap keringat Clint menggunakan syal merah yang entah kenapa bisa tercekik di leher Clint.

"Anu tu lho beb, lagi polling in lop sama nak pustakawan cewek", terang Clint

"Angela-chan??? UwU sekalehhh", balas Layla diikuti anggukan Clint

"WUANJIR! Syal kesayangan guaaaaa!!!!!!", seru Haya kaget syal merahnya di usapin ke muka Clint

______________________________________________________________________________


"Kalian bisa minggir ga sih? Miss mo lewat jadi gabisa..", ujar Miss Alice dibelakang mereka yang jenuh dengan kelas ribut ini.

"Kalo saya boleh geplak mereka, saya lakukan ya lord...", pikir Miss Alice dibalik senyumannya.

"M-miss Alice ya... silahkan silahkan...", timpal mereka berempat langsung membentuk jalan lewat untuk Miss Alice, sedangkan Layla kembali ke posisi mejanya.

"Saya rasa kalian sudah berdiskusi soal pelajaran kita hari ini, biar Miss ga banyak omong kalian langsung lakukan saja. Mau Miss taruh dinilai keterampilan. Waktu maksimal setengah jam", jelas Miss Alice

"Miss kira ini M@sterchef ya?", batinku

"Miss kira ini M@sterchef apa kta disuru ginian...", oceh Haya menggerutu tidak senang.

"Lho? Sama pemikiran apa cuman perasaanku aja?", pikirku terkejut.

"Lu pasti mikir gtu kan? Sama gue juga", tambahnya

0////0

"Ayo lanjut! Walau cuman plating tempat sama garnish tomat kita ga punya banyak waktu buat ngoceh ginian!", ujarku mengambil belut yang sudah kupotong dirumah.

Pelajaran tambahan kali ini memang beda dari Academy lain. Tapi aku menikmatinya. Apalagi pas liat Haya pake apron ayam, lucu banget!

Tapi, disaat aku sudah mau menuangkan garnish tomat ke piring kecilnya, demamku datang.

"Ya tuhan... kenapa datangnya harus sekarang sih?", gumamku memegangi kepalaku

Awalnya, aku masih mencoba untuk mengontrolnya, tapi nihil. Haya yang melihatku langsung menanyakan keaadaanku.

"Woy, lu gapapa?", tanyanya, "Kalo mau kita skip dulu ini trus lu istirahat bentar di UKS"

"Nggg..... gapapa gapa —"

Pandanganku seketika nge-blur

Saat aku mau melangkah mengambil kecap asin, kakiku ga sengaja terbelit kabel panci penggorengan.

BRUK!!!

"KAGURA!"

_____________________________________________________________________________


To be continued.....

Hallo semuanyaaa!!!

Ceritanya lebih panjang yaa!! Tergantung ide siii

Mun akan berusaha lebih baik lagi kedepannya ya!!!

Terima kasih untuk kalian yang setia menunggu cerita ini sampai berakhir~

Be Happy smuaaa ^o^

Can I Be Your Friend, Haya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang