Our Mistake - 02

311 20 3
                                    



Namun sepertinya takdir tidak berpihak kepada kami...

.

.

.

Yap, kami ga sengaja bertemu pak kepsek saat perjalanan menuju kantin


"Astaga...," seru Pak kepsek yang membawa gelas kaca sontak terkejut melihat anak muridnya yang berkelakuan sama sepertinya saat masa SMA.

PAK KEPSEK?!

"A-anu pak... kami mo ke kan- ehh toilet... maksudnya...," lirih Alu mewakili kami bertiga.

"Saya sebenarnya sering melihat kalian bolak balik ke kantin,"  tepis pak kepsek.

"Walau dulu aku juga gtu...,"  batinnya.

"Tapi, peraturan tetap peraturan, siapa yang melanggar akan dapat hukuman. Walau kalian anak yang cukup terpandang dan berbakat di Academy ini, saya tetap harus bersikap adil kepada murid murid yang lain," jelas pak kepsek yang langsung memanggil guru piket untuk menemani kita berjemur di lapangan menghadap tiang bendera.

Datanglah guru piket berbadan kekar dengan jersey kebanggaannya dari arah lobby dengan nametag bertuliskan "Chou"

"Ada apa ya pak?"

"Dari semua guru napa harus pak Chou sih," gumam kami kesal.

 Pak Chou tu guru killer seantero Academy, bisa dibuat mampus kita berempat.

"Kebetulan sekujur tubuh saya gatel liat klian," ujarnya simpel.

Ahahaha.....

"J*nckk, gajadi pesta di kantin!!!"

________________________________________________________________________________

"Pak... uda mo jam sembilan pak, belum sarapan saya pak," oceh Clint yang bercucuran keringat.

"Pak... kasihanilah kami pak...," tambah Gusion menunduk menghalangi paparan matahari.

"Saya setuju pak, ntar saya jadi Haya goreng lo pak...," lanjut gw melirik pak Chou, berharap mendapat keringanan.

Alu sendiri hanya diam, takut dimarahin Mamanya. Mamanya kan pengurus yayasan Academy.

"Kalo klian ngoceh trus, saya tambahin sampe pulang," jawab pak Chou.

"AAAA SIAP PAK! INI KAMI TAMBAHIN POWER!!!" pekik kami mempercepat lajuan.

Dan gw ga sengaja ngeliat ada cewek cantik diikuti Miss Alice buat dibawa ke kelas. Karna ngerasa familiar, gw yang tadinya semangat selesain hukumanpun ga fokus dan ketinggalan jauh dibelakang.

"Haya! Lu liat kemana sih?,"  panggil Alu mencoba menyadarkanku dari bayang bayang batin.

"Ah, thanks," balas gw singkat.

________________________________________________________________________________

To be continued....

Be happy semua~!

Can I Be Your Friend, Haya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang