Epilog

33 2 0
                                    

Suatu pagi, Thea terbangun lebih dulu. Ia berkutik di dapur dengan peralatan masaknya. Tiba-tiba sebuah lengan melingkar disekitar pinggangnya. Thea tak terlalu terkejut dengan hal itu.

“Pagi, Jack.”

Jacob menyandarkan kepalanya di bahu Thea lau bergumam, “pagi, babe.

“Duduklah dulu. Aku hampir selesai menyiapkan sarapan.”

Jacob mengangguk lalu duduk di kursi meja makan. Dengan sabarnya menunggu sambil mengamati Thea memasak. Tak lama, beberapa masakan sudah tersaji di meja makan. Mereka sarapan bersama. Setelah itu, mereka kembali ke kamar dan bersiap-siap. Beberapa kali Thea telihat kembali dari ruang kerja mereka dengan membawa kotak hitam. Kini, Thea sedang membuat simpul dasi milik Jacob dengan Jacob ang setia memeluk pinggangnya.

“Jack, aku masih merasa seperti bermimpi.”

“Hm? Kenapa?”

“Aku hanya tidak menyangka jika semua orang disini menerimaku untuk memimpin bersamamu.”

Jacob menyatukan dahi mereka, “kau tidak boleh salah paham dengan hal itu.”

“H-huh? Maksudnya?”

“Mereka menerimamu menjadi pemimpin Panthera Corp karena kau adalah Thea. Bukan semata-mata karena kau adalah istriku.”

Thea tersipu. Jujur saja ia terharu dengan kalimat Jacob.

“Mereka semua memilihmu karena kau memang hebat,” lanjut Jacob.

“Syukurlah kalau gitu.”

“Ya. Aku sangat bersyukur memilikimu.”

Thea terkekeh, “kau tidak pernah berhenti dari gombalan kuno mu.”

“Mau gimana lagi. Aku tidak akan bisa berhenti jika itu menyangkut dirimu, babe.

Thea selesai merapikan dasi Jacob. Ia beralih menangkup wajah Jacob. Sebuah kecupan ringan mendarat dibibir Jacob. Jacob sedikit terkejut karena perlakuan Thea.

“Kau menggodaku.”

Thea hanya tertawa. Setelahnya, mereka tenggelam dalam ciuman panas yang singkat.

“Jack…cukup, ini masih pagi.”

Jacob memeluk Thea lalu berbisik, “baiklah. Kita lanjut nanti malam.”

Thea memukul bahu Jacob cukup keras lalu berjalan keluar kamar. Sedangkan Jacob sibuk mengambil nafas sebanyak-banyaknya karena tertawa berlebihan.

###

Di basement, Thea menaiki motor sportnya lengkap dengan seragam misinya. Disekelilingnya sudah ada beberapa bawahannya yang bersiap dengan kendaraan masing-masing. Lalu Jacob memakai hel full face nya dan menaiki motor sportnya yang terparkir disebelah Thea.

“Kita berangkat sekarang,” seru Thea.

“YES, MADAM!”

Mereka melaju meninggalkan mansion Wesley. Semuanya terasa sama saja seperti saat ia menjalankan misi di profesinya dulu. Namun, sesuatu yang harus diingat adalah sebuah pin kerah mahkota yang terpasang di pakaian Thea serta name tag ‘cheetah’ miliknya yang berkilauan terpapar sinar matahari saat itu.

[✔] GEPARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang