31

9 2 0
                                    

Thea memasuki ruang kerja Jacob. Ia menghampiri Jacob yang duduk di kursi kerjanya.

"Ada apa bos? Tumben kau memanggilku."

Jacob memeluk Thea yang berdiri di sebelahnya. Thea kembali memeluknya lalu mengusap rambutnya yang terasa lembut.

"Aku hanya merindukanmu," gumam Jacob.

"Kita tiap hari ketemu, Jack."

"Oh, benar."

Thea terkekeh, "sesuatu terjadi?"

"Hanya surat pengunduran dari Sophia."

"Ah, gitu. Apa kau menyesal dia pergi darisini?"

Jacob menatap Thea karena terkejut, "untuk apa aku menyesal?"

Thea menangkup wajah Jacob.

Cupp!

"Aku hanya bercanda~"

Jacob menghela nafas lalu mengusakkan kepalanya ke pelukan Thea, "kau benar-benar..."

Thea hanya terkekeh, "lalu apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku akan memindahkan posisi Jane menjadi direktur untuk menggantikan Sophia."

"Ide bagus! Jane pasti senang mendengar ini!"

Jacob mengangguk, "hanya hadiah kecil untuknya."

"Kau sangat baik, bos~"

Jacob hanya tersenyum.

"Thea."

"Ya?"

"Tentang pernikahan.."

"Apa kau meragukan jawabanku?"

Jacob mengangkat kepalanya menatap Thea, "apa?"

"Kau tidak seharusnya mengkhawatirkan jawabanku kan."

Jacob terpaku oleh pesona Thea dan terus terdiam.

"I will marry you, Jack."

Jacob membeku. Jantungnya berdetak lebih kencang, "Thea..."

Thea tertawa canggung melihat reaksi Jacob, "maaf, aku mengatakannya di kantor. Apa kita harus memilih tempat dulu untuk mengatakan hal ini?"

Jacob meneggelamkan wajahnya ke perut Thea, "tidak perlu. Ini sudah cukup. Aku yang akan melamarmu di tempat yang lebih baik. Beri aku waktu.."

Thea hanya mengangguk. Tidak lama, ia merasakan bajunya sedikit basah. Ia tersenyum sendu menatap sosok didepannya yang tak mau melepaskan pelukannya.

Thea mengusap rambut Jacob sekali lagi, "kau pasti sudah menunggu begitu lama. Maaf membuatmu menunggu, Jack."

Jacob menggeleng pelan tanpa sebuah balasan.

###

Seorang gadis berjalan memasuki pusat tahanan dengan seorang polisi. Ia duduk disebuah bangku dengan ruangan kaca didepannya. Tak lama, seseorang datang dari dalam ruangan lalu duduk didepannya. Gadis itu mengambil telepon disebelahnya diikuti seorang tahanan didalam ruangan kaca yang ikut menyambungkan telepon disana.

"Aku datang berkunjung, Andrew. Apa kabar?"

Tidak ada balasan dari seberang

"Apa kau masih membenciku, Andrew?"

"....kenapa kau kesini?"

"Aku ingin bertemu denganmu."

"Hanya itu? Kau tidak pandai berbohong, Thea."

[✔] GEPARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang