Chapter 06: Target (💠)

65 14 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 17:00, Ryota dan Yuki sedang menunggu di alun-alun dari tadi Haruto dan keenam adiknya belum datang. Beberapa saat kemudian, seorang pria berpakaian casual datang menemui sepasang saudara kembar itu. Yuki langsung mengulas senyumannya dan langsung memeluk pria yang berusia kira-kira 40 tahunan yang tidak lain adalah ayah mereka, Haima.

“Papa!”

“Ryota, Yuki, sedang apa kalian disini?” Tanya Haima

“Kami sedang bermain di alun-alun bersama dengan teman-teman yang ada di sekolah,” ujar Ryota.

“Aku senang kalian sudah memiliki teman, kalau boleh tahu seperti apa mereka?”

“Yah, kalau soal itu mereka baik sekali…nanti kami akan memperkenalkan mereka pada Papa”

Ketika, sepasang saudara kembar itu menceritakan tentang kegiatan yang ada di sekolah. Osafune bersaudara baru saja tiba, penampilan mereka begitu keren dengan pakaian casual seperti biasa Sota langsung merangkul Ryota dan Yuki.

“Ryota, Yuki!”

“Sota, kau itu terlalu bersemangat….” ujar Wataru

“Oh iya, ada seseorang yang ingin aku perkenalkan kepada kalian. Ini Papa kami, Tsukishiro Haima”

“Salam kenal, kalian bertujuh teman sekelasnya kedua anakku?”

“Yah, begitulah. Namaku Haruto dan ini adikku Wataru, Kenshin, Shiki, Sota, Keita dan Nazuna”

“Salam kenal, Paman”

“Dimohon bimbingannya, Ryota memang anak yang tidak terlalu mudah untuk bergaul dengan teman-teman di sekolah lamanya berbeda sekali dengan Yuki”

“Papa!”

Haruto dapat melihat tingkah Ryota yang berbeda dari biasanya, Osafune bersaudara merasa terharu melihat keakraban keluarga yang satu ini.

“Ryota, Yuki. Papa harus pergi bertugas dulu, sampai jumpa”

“Sampai jumpa, Papa….”

Haima berpisah dengan kedua anaknya karena harus menyelesaikan beberapa pekerjaan, mereka pun memulai tour di pekan raya. Setiap tempat mereka kunjungi, ini untuk pertama kalinya Ryota dan Yuki bermain di pekan raya. Setelah puas bermain, mereka memutuskan untuk istirahat sembari menikmati es krim yang baru saja mereka beli.

“Wah, menyenangkan sekali….”

“Melelahkan sekali ini untuk kedua kalinya kami diajak ke tempat yang seru seperti ini….”

“Kedua kalinya?” ucap Keita dengan ekspresi bingungnya

“Iya, di panti asuhan kami selalu dikurung di penjara bawah tanah. Ada satu orang anak panti yang tidak takut kepada kami. Dia anak yang baik dan ramah, dia mengajari kami beberapa hal saat itu kami sangat beruntung memiliki teman sebaik dia….” ujar Yuki

“Waktu itu, karena kami belum memiliki nama. Dia memanggilku dengan Teman A sementara adikku dipanggil Teman B,” tambah Ryota

“Kalau boleh tahu bagaimana kabarnya sekarang?” Tanya Sota

Mendengar pertanyaan itu, wajah mereka langsung menjadi sendu sembari menunduk sepertinya Sota telah memberikan pertanyaan yang begitu sensitive bagi mereka.

ᴀɪɴᴄᴀʀᴛ ʟᴜɴé: ᴛʜᴇ ꜰᴏʀʙɪᴅᴅᴇɴ ɢʀɪᴍᴏɪʀᴇ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang