Chapter 08: The Reason (💠)

56 10 0
                                    

Di malam hari yang cerah, tepatnya di kamar asrama. Yuki hendak pergi tidur namun pikirannya masih terbayang dengan mendiang temannya, Shinoa. Apakah yang dia lihat itu ilusi atau benar-benar Shinoa? Memikirkan hal rumit saja sudah membuatnya pusing tujuh keliling.

"Kenapa aku harus mengalami hal yang rumit seperti ini? Pertemuan dengan Vampire dan Werewolf itu membuatku tidak bisa berpikir jernih, mereka seperti menyimpan sebuah rahasia yang tidak aku ketahui...." Gumam Yuki

Tok...tok...tok...

"Siapa itu?"

Yuki turun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar. Dia melihat Haruto yang datang mengunjunginya sambil membawa kantung darah yang dia dapat dari berburu di hutan Kumogahara.

"Yuki, apakah aku mengganggumu?"

"Tidak, kok. Soalnya aku belum tidur, ada apa Haruto?"

"Aku hanya ingin menemuimu"

"Begitu, ya"

"Yuki, kalau kau ada masalah ceritakan saja padaku?"

"Baik, Haruto. Boleh tidak aku bertanya satu hal padamu? Kenapa kalian ingin melindungi kami padahal kita hanya kenal selama beberapa hari?"

"Kalau soal itu, bisa dibilang itu sudah menjadi tugas bagi kami sedari dulu. Bahkan jika harus mengorbankan nyawa sekali pun"

"Padahal aku dan Kak Ryota hanya seorang Bluemoon Vampire dan Hunter, kami bisa menghadapi para Malnomen itu dengan mudah. Saat ini, kami seperti sedang mencari jati diri kami yang sebenarnya. Ketika bersama kalian entah kenapa kami merasa sepertinya kalian adalah orang yang bisa kami percaya?"

"Begitu, ya. Kau itu benar-benar gadis yang sangat unik...."

"Kak Ryota, orangnya sangat overprotective sejak di panti asuhan. Dulu ketika Shinoa hampir disiksa oleh penjaga panti karena ketahuan membebaskan kami, kakakku rela menggantikannya. Dia selalu menanggung semuanya sendiri...."

"Shinoa, apakah dia adalah temanmu dan Ryota?"

"Ah! Haruto belum tahu, Shinoa adalah teman kami waktu di panti asuhan dia mengajari kami tentang dunia luar. Namun, dia meninggal karena pembantaian oleh para Malnomen 10 tahun...."

"Begitu, ya. Aku turut berduka cita semoga temanmu beristirahat dengan tenang...."

"Terima kasih, atas ucapan belasungkawanya. Ngomong-ngomong ini sudah larut malam aku harus tidur karena besok harus sekolah"

"Aku baru tahu kalau kita mengobrol sampai larut malam...kalau begitu aku permisi dulu, selamat malam. Oh iya, soal pertanyaan tadi...aku akan menjawabnya jika sudah tiba saatnya." Ucap Haruto sambil mengulas senyumannya.

"Baik"

Haruto keluar dari kamar Yuki dan menutup pintu kamarnya. Gadis itu pun langsung pergi tidur karena besok dia harus ke sekolah.

~✦~

Keesokan harinya, Ryota sudah bisa bersekolah seperti biasa saat ini dia sedang bersama dengan adiknya di cafeteria. Mereka sedang makan pasta carbonara dan segelas jus mangga.
"Setelah empat hari tidak bersekolah akhirnya aku bisa beraktivitas seperti biasa...."

"Kak Ryota, kondisimu baru pulih jadi kau harus lebih memperhatikan kondisimu!"

"Baiklah, Yuki. Kau ini selalu saja cerewet...."

Lama-lama Yuki semakin mirip dengan Papa sikap cerewetnya, sepertinya aku harus lebih berhati-hati dalam menggunakan kekuatanku untuk saat ini. Para Malnomen itu, apa yang mereka inginkan dari kami?

ᴀɪɴᴄᴀʀᴛ ʟᴜɴé: ᴛʜᴇ ꜰᴏʀʙɪᴅᴅᴇɴ ɢʀɪᴍᴏɪʀᴇ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang