Di lantai 19, Sota, Shiki, Yuta dan Asahi masih bertarung melawan Dimitri. Saat ini, mereka mulai kewalahan menghadapi jumlah pasukan Malnomen yang semakin bertambah.
"Kak Shiki, jumlah mereka semakin banyak apa yang harus kita lakukan?"
~ "Mereka semakin banyak saja, aku mulai sedikit kewalahan!"
~ "Kak Yuta, kau harus berhati-hati!"
~ "Baik, Asahi"
Dimitri tidak berhenti memberikan serangan kepada keempat remaja itu, hingga dia merasa sudah mulai bosan bertarung.
"Apakah hanya segitu kemampuan kalian? Benar-benar membosankan sekali...."
~ "Tsk, dasar sombong ingin sekali aku mencabik-cabik lehernya!" ujar Asahi yang mulai tersulut emosi akibat ucapan dari Dimitri
~ "Asahi, tenanglah jangan terpancing emosi. Dia sengaja melakukan itu untuk memecahkan konsentrasi kita," ujar Shiki sambil mencakar beberapa Malnomen
~ "Baiklah, Shiki. Aku akan berhati-hati...."
Namun, semakin mereka menyerang pasukan Malnomen itu jumlahnya semakin banyak, saat ini kedua Werewolf serta Half Vampire dan Half Werewolf itu masih terus membasmi para Vampire kelas bawah itu.
Sota bingung harus berbuat apa untuk membantu mereka?Apa yang harus aku lakukan untuk membantu mereka? Apakah aku harus mencoba kemampuanku untuk mempengaruhi Dimitri?
Akhirnya dia memutuskan untuk berkonsentrasi matanya seketika berubah menjadi merah dengan gradasi ungu serta sklera yang berwarna hitam berusaha mempengaruhi Dimitri.
Seketika warna mata Dimitri berubah seperti yang dimiliki Sota, sepertinya dia berhasil mempengaruhi salah satu anggota Dark Crosszear itu.
Apa yang terjadi? Tubuhku tidak bisa bergerak apakah ini kekuatan sesungguhnya dari para bocah itu? Aku benar-benar tidak bisa bebas dari pengaruh bocah ini....
"Tatap mataku... apapun yang kau lakukan harus mengikuti ucapanku." Sota memasang tatapan tajam sembari mengendalikan Dimitri, pemuda itu langsung memasang smirk yang sangat menyeramkan
"Baik...."
Shiki, Yuta dan Asahi begitu terkejut melihat para Malnomen yang berhenti menyerang mereka serta Sota yang menggunakan kekuatannya. Yuta saja sampai bergidik ngeri melihat smirk yang ditunjukkan oleh Vampire imut tersebut.
~ "Oi! Shiki apakah Sota selalu seperti itu?!" Tanya Yuta yang sudah berada di belakang Asahi dengan sekujur tubuhnya yang gemetaran.
~ "Aku saja baru pertama kali melihat bocah itu tersenyum aneh," jawab Shiki dengan ekspresi datarnya
~ "Dasar kalian ini, aku penasaran apa yang dilakukan oleh adikmu yang satu ini, Shiki"
Mereka pun langsung kembali ke wujud semula sembari memperhatikan apa yang dilakukan olehnya. Sementara itu. Sota masih menggunakan kekuatannya dan memikirkan perintah apa yang cocok untuk Vampire itu?
Hehehe... sepertinya aku menemukan sesuatu yang menyenangkan....
"Dimitri, aku menyuruhmu untuk mengambil jantungmu"
"Baik, permintaanmu adalah perintah bagiku...."Tanpa pikir panjang Dimitri langsung mengambil jantungnya, seketika darah segar keluar dari luka yang ada di dadanya. Vampire itu pun langsung tewas begitupun dengan para pasukan Malnomen yang mereka lawan sebelumnya.
"Sota, tadi itu hebat sekali!" puji Yuta dengan mata yang terbinar-binar
"Eh? Itu bukan apa-apa...."
Asahi melihat hidung Sota yang mengeluarkan darah segar, sontak dia terkejut dan langsung mengambil tisu di tasnya untuk membersihkan darah yang ada di hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀɪɴᴄᴀʀᴛ ʟᴜɴé: ᴛʜᴇ ꜰᴏʀʙɪᴅᴅᴇɴ ɢʀɪᴍᴏɪʀᴇ [✅]
Fantasy[15+] Ada adegan kekerasan dan penuh darah. Astermite City, kota yang memiliki sebuah daya tarik yang begitu unik dan merupakan kota yang maju di kawasan Asia. Ryota dan Yuki, seorang Hunter muda memiliki kemampuan istimewa dan di atas rata-rata yan...