Chapter 24: Permintaan (💠)

27 8 0
                                    

Di ruang tengah, Yuki sedang baca buku dengan Haruto ketika itu, mereka sesekali saling melirik satu sama lain akhirnya dia membulatkan tekadnya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Yuki.

"Yuki...."

"Ada apa Haruto?"

"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu... kalau aku...."

"Katakan saja, Haruto. Aku siap mendengarkan"

"Kalau aku su―"

"Kak Haruto, tolong aku kami!!!!"

Belum selesai mengungkapkan perasaannya, terdengar suara keributan yang berasal dari dapur lalu mereka segera pergi ke dapur betapa terkejutnya mereka melihat Kenshin, Sota dan Keita sedang memasak tetapi muncul kobaran api yang cukup besar sehingga membuat dapur dipenuhi asap.

Wataru yang baru saja datang bersama Nagato dan Eito. Tiba-tiba terkejut setengah mati melihat dapur terbakar dengan cepat Eito membawa alat pemadam yang berada di dekat pintu dapur, dia pun langsung menggunakan pemadam api setelah apinya padam seperti biasa Wataru mengomeli ketiga adiknya sambil berusaha ditenangkan oleh Haruto dan Eito.

"Kalian ini selalu saja membuat kekacauan, biarkan aku yang akan membuat makan siang untuk kita semua"

"Terima kasih seperti biasa, Ibu," ujar Haruto dan yang lainnya

"Jangan panggil aku Ibu!" seru Wataru dengan nada kesal

Akhirnya Wataru yang harus turun tangan untuk membuat makan siang untung saja persediaan makanan di tempat ini masih cukup.

Di halaman belakang, Ryota sedang memandang ke arah grimoire-nya dia masih teringat dengan perkataan Asgardian kepadanya.

Jika aku sudah tidak ada bagaimana reaksi mereka? Saat ini, bukan waktunya memikirkan hal yang lain aku harus memikirkan tentang cara menghentikan Ashera.

Disaat sedang melamun, seperti biasa Sota dan Tatsumi mengagetkan dirinya dengan refleks Ryota langsung melayangkan tatapan tajam ke mereka.

"Ryota, sudahlah jangan marah seperti itu...."

"Dari tadi kami mencarimu ke mana-mana dan ternyata di sini rupanya"

"Ada apa kalian mencariku?"

"Sudah waktunya makan siang, Kak Wataru menyuruh kami untuk mencarimu sebenarnya aku tidak mau bersama dengan Anjing Kampung ini"

"Enak saja! Daripada kau, nyamuk raksasa!"

"Apa!?"

"Sudahlah, kalian jangan bertengkar jika Yuki melihat hal ini siap-siap mendapatkan pukulan mautnya...."

"Baiklah...." Ujar Sota dan Tatsumi dengan pasrah dipikiran mereka sudah terbayang seperti apa kalau Yuki memunculkan aura seramnya

Akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah dan pergi ke ruang makan. Sesampainya di sana, mereka makan siang bersama seperti biasa Sota dan Tatsumi saling membuang muka mereka sambil kesal. Ryota sepertinya hanya bisa pasrah dengan tingkah kedua temannya tersebut, dia berharap bisa terus bersama dengan adik dan teman-temannya.

"Ryota, dari tadi kau terus melamun apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Shiki dengan nada dinginnya

"Aku hanya memikirkan tentang strategi kita selanjutnya, Shiki. Kau tidak perlu khawatir...." Ujar Ryota dengan wajah gugupnya

"Oh begitu, ya"

Aku yakin Ryota pasti menyembunyikan sesuatu soalnya, ekspresi dia berbeda dari biasanya dari yang awalnya terlihat datar perlahan mulai ceria.

ᴀɪɴᴄᴀʀᴛ ʟᴜɴé: ᴛʜᴇ ꜰᴏʀʙɪᴅᴅᴇɴ ɢʀɪᴍᴏɪʀᴇ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang