Chapter 26: Negosiasi (💠)

27 7 0
                                    

Di tengah perjalanan, sesekali Ryota memasang waspada kepada keenam anggota Dark Crosszear kemampuannya sebagai seorang Hunter memang tidak bisa diremehkan. Jadi, mereka harus berhati-hati kepadanya.

"Kau sedang apa?" Tanya Kyle sambil menatap lawan bicaranya

"Aku hanya mengawasi jika mereka mengikuti kita, bagaimanapun juga Ashera pasti menginginkan grimoire yang bersemayam di dalam tubuhku," ujar Ryota dengan tatapan dinginnya

"Seperti biasa, tatapan sadismu sangat cocok untuk seorang Bluemoon Vampire dan Hunter seperti dirimu...."

"Itu bukan urusanmu...."

Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat seperti kastil. Ryota dapat mengingat jelas kastil ini adalah kastil dari kerajaan Ascart tampilannya memang sedikit berbeda dari terakhir dia lihat ketika mengetahui ingatan masa lalunya.

"Pangeran Rion, apakah anda terasa bernostalgia dengan tempat ini?"

"Kurasa, tapi namaku bukanlah Rion. Namaku Ryota, jika kalian memanggilku dengan nama itu lagi... aku tidak akan segan-segan untuk membunuh kalian dan juga Ashera. Orang seperti kalian tidak berhak memanggil nama itu dihadapanku...."

"Baiklah, Ryota...." Ujar Horobi sambil menunduk hormat

Dipikirannya dia penasaran dengan sosok Ashera, seperti apa dia sekarang? Sosok orang yang telah membuat Haruto dan yang lainnya menderita serta menyandera Master Larna, Master Takahiro dan papanya.

Ashera, aku pasti akan menghabisimu walaupun nyawaku yang akan menjadi taruhannya....

Kyle mengajak masuk ke ruang singgasana, di hadapannya dia melihat pemuda berpakaian bangsawan hanya saja dia tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup oleh topeng.

"Ashera, kami sudah membawa tamu untuk anda"

"Bagus, Kyle. Kau memang bisa diandalkan berbeda sekali dengan Luz...."

Ashera memandang Ryota dari ujung kepala sampai ujung kaki, tak berselang lama sebuah peluru melesat menembus dinding kastil lalu muncul luka goresan di wajahnya sehingga membuat topeng yang dia kenakan terlepas dan jatuh.

"Apa yang kau lakukan? Turunkan senjatamu dari Raja kami!" perintah Horobi dengan nada gusarnya

"Baiklah, dasar makhluk laknat...."

Aku harus berhati-hati jangan sampai mereka mengetahui rencanaku... Yuki dan yang lainnya apakah mereka baik-baik saja?

Di hutan Aonohara, Yuki tidak bisa tidur karena dia mengkhawatirkan kakaknya. Ketika itu, Haruto melihatnya masih terjaga lalu dia segera menenangkan gadis itu.

"Yuki, aku tahu kau pasti mengkhawatirkan Ryota...."

"Haruto, apakah Kak Ryota akan baik-baik saja?"

"Hn, aku yakin Ryota akan baik-baik saja. Dia tidak akan menyerahkan dirinya begitu saja pada Ashera di sana dia pasti sedang memikirkan cara untuk menemukan kelemahan Ashera. Untuk saat ini, kau tidur dulu karena besok kita akan melanjutkan perjalanan"

"Baik, selamat malam Haruto"

Yuki pun langsung pergi tidur, Haruto menatap wajah gadis itu sambil mengecup pipinya lalu dia melanjutkan melakukan penjagaan jika sewaktu-waktu para Malnomen menyerang mereka.

Ryota, kami pasti akan menyelamatkanmu dan mengalahkan Ashera ini adalah sumpahku sebagai ksatria kerajaan Ascart.

~✦~

Keesokan harinya, Ryota sedang berkeliling di sekitar kastil sembari mencari informasi tentang kelemahan dari Ashera. Tiba-tiba, dia merasakan ada sebuah kekuatan yang sangat kuat di sebuah ruangan karena rasa penasarannya yang tinggi dia memasuki ruangan itu. Di dalam dia dikejutkan dengan beberapa mayat Werewolf yang tubuhnya sudah kurus kering dengan bekas gigitan di leher sepertinya darah mereka sudah di minum habis oleh seseorang.

ᴀɪɴᴄᴀʀᴛ ʟᴜɴé: ᴛʜᴇ ꜰᴏʀʙɪᴅᴅᴇɴ ɢʀɪᴍᴏɪʀᴇ [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang