DUA PULUH SATU

4K 414 11
                                    

Votenya cingtah

Dua minggu lapak ini nganggur guys, seminggu lalu Gemi ada acara 7 harian atas meninggalnya kakek Gemi, jadi tertunda buat up.

Lalu seminggu ini Gemi uts😖
Makin gada waktuhhh

Dan alhamdulillah Gemi dapat pencerahan dari kakel yg sebangku pas uts ini😁

Mohon dimengerti zayang💣

***

BRAKK

"DASAR TIDAK BECUS!"

"AKU MEMBAYAR KALIAN TIDAK UNTUK BERDIAM SAJA!"

"HANYA UNTUK MEMBUNUH SATU ORANG SAJA TIDAK BISA!"

Semua orang yang ada didalam sana terdiam. Tak ada yang berani menyahuti ucapan orang yang sedang emosi didepan mereka.

"Bodoh. Membunuh seorang wanita saja aku harus mengerahkan puluhan bahkan ribuan orang?"

"Ada seseorang yang selalu membantu gadis itu Tuan." Ujar salah satu orang disana ketakutan.

"Heh, kau bodoh."

Srang

Kepala orang tersebut terpenggal didepan banyak orang.

"Gunakan otak dan akal kalian." Ujarnya datar.

"Tapi Tuan Edward, orang yang melindungi gadis itu Jenderal besar." Ucap salah satu orang disana, kepalanya, tertunduk ketakutan.

"Lalu apa aku harus memerintahkan kalian terlebih dahulu?" Tanyanya sinis.

"Jenderal besar sulit untuk dikalah-"

Srangg

Satu kepala kembali terpenggal dihadapan banyak orang. Banyak cipratan darah mengenai lantai serta setelan baju Edward.

Edward menyeringai, tatapannya meluapkan emosi yang tertahankan.

"Detik ini juga kuperintahkan kalian semua untuk membunuh semua orang yang mengganggu rencanaku-"

Edward melanjutkan ucapannya. "-termasuk jika orang itu adalah keluarga Kaisar sendiri."

Edward melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan ruangan penuh darah itu. Menampakkan wajah dinginnya kepada semua orang seolah olah berkata bahwa jangan ada yang mengganggunya jika tak ingin berakhir menyedihkan.

"Amora, tunggu kematianmu."

***

"Salam Yang Mulia, semoga rahmat Dewi Keselamatan selalu digenggaman anda." Hormat orang orang yang ada di ruangan itu.

Kaisar mengangguk singkat. "Duduklah."

"Bagaimana situasi diluar sana Bryton? Apakah para rakyat telah diungsikan ke tempat yang aman?" Tanya Kaisar membuat tubuh Bryton tegak seketika.

"Situasinya sedang suram, aku tengah menyusun rencana agar pihak Kerajaan Erland mau menemui kita."

Kaisar mengangguk paham.

AMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang