LIMA BELAS

5.4K 512 7
                                    

Hehh
Demi apaa?
Cerita ini tembus 2k pembaca?
Ihhh, kagett😭
Padahal terakhir lihat masih 800 an😩
Makasih buat pembacaku terutama pembaca lama, Gemi tau readers yang temani Gemi dari awal buat 'Amora' ini.
Lope buatt kleann💣












"Tempat apa ni?"

"Cakep tapi sepi kek idup gue."

"Kelempar didunia mana lagi nih? Ntar ujung ujungnya mati lagi gue, apalagi sial mulu isinya."

Gadis dengan surai lurus bergelombang tersebut berjalan tak tentu arah. Tatapan matanya memuja pada sekitarannya. Satu kata menggambarkan tempat ini, 'indah'.

Terlihat danau kecil diujung sana. Kakinya berlari kecil menghampiri ujung danau. Berjongkok lalu melihat bayangannya dipantulan air. Wajahnya terlihat remang remang pada genangan air.

"Lho ini muka asli gue!"

"NJIR, GUE BAKAL BALIK LAGI NI KE WAKANDA?"

Tatapannya mengarah pada sekitar. Masih sepi. Terlihat sunyi tak berpenghuni.

Gadis tersebut beranjak dari danau. Berjalan mengitari tempat tersebut dalam kebingungan.

Memang siapa sih yang tidak bingung ketika berada ditempat asing?

Entah mengapa tiba tiba dirinya ditarik. Dirinya merasa jiwanya ditarik secara paksa, serasa seperti sakaratul maut, dirinya berusaha sekeras mungkin untuk berteriak namun lidahnya kelu tak dapat bicara.

Gadis itu melihat kilasan kilasan memori abstrak yang seketika membuat dadanya sesak.

Rasa sakit akibat raga dan jiwanya ditarik paksa dan ditambah rasa sesak di dadanya membuat dirinya pasrah. Lagi dan lagi, ia menutup mata saat merasakan seluruh tubuhnya luluh lantak.

Sebelum matanya tertutup dengan sempurna, terdengar suara seorang wanita membisikkan sesuatu ditelinganya.

"Orang itu membuat diriku hancur."

"Hancurkan dia."

"Hancurkan dia."

"Hancurkan dia untukku!"

Pandangannya gelap. Ruang kosong dan sunyi itu seketika hilang.




***




"Joy!"

"Eh?!"

Amora mendapati Arunda didepannya. Wajah wanita itu terlihat khawatir.

"Ada apa denganmu? Bangunlah dulu."

"Air." Ucap Amora tanpa mengeluarkan suaranya.

"Tunggu sebentar." Arunda membantu Amora untuk duduk dan dengan segera memberi Amora segelas air.

AMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang