" Kahar nak jumpa kau "---
______________________________________" Huh ? Kenapa ? " Aireen pelik .
" Tak tahu . Dia nak jumpa kau . " Naim menjawab .
" Kalau aku tak nak ? " Aireen betul-betul malas nak jumpa si mamat tiang elektrik tu . Sakit tengkuk tahu ? Asyik nak kena mendongak .
" Then dia yang akan datang jumpa kau . " Entah kenapa ayat Naim membuatnya menelan air liur tanpa sebab .
" Then biar dia datang . Aku malas nak keluar bilik . Assalamualaikum , bye . " Aireen terus memutuskan talian .
" Siapa ? " Fakhri bertanya .
" Naim . Dia kata---" Tak sempat nak habiskan ayatnya , pintu biliknya diketuk oleh seseorang yang bagaikan ada dendam 1000 tahun dengan pintu tu . Macam nak roboh mat !
Ayam yang berada dekat dengan pintu itu bangun . Dia pergi membuka pintu . Dia terus je belakang tatkala wajah Kahar yang seperti tak puas hati itu terpapar sebaik sahaja dia membuka pintu .
Zahrin dan Hakeem berdiri di kedua sisi si Kahar .
Aireen memusingkan bola matanya . Aku rasa boleh putus urat matanya kalau setiap kali dia jumpa Kahar , dia pusing .
" Weyh , Pendek . Keluar sekejap . Yang lain , balik dorm . " Kahar mengarahkan .
" Kalau aku tak nak ? " Aireen dan Fakhri bangun serentak . Fakhri kelihatan seperti sudah sedia untuk menumbuk si Kahar jika dia buat apa-apa pada Aireen .
Kahar tersenyum sinis kepadanya .
Aireen memberi signal kepada Ayam dan Fakhri untuk beredar . Dia nak selesaikan hal antara dia dan Kahar .
" Kau serious ? " Fakhri bertanya .
Aireen mengangguk . Tanpa melengahkan masa , Fakhri dan Ayam berjalan keluar dari bilik itu .
" Dah . Cakaplah . " Aireen dengan tegas berkata .
Kahar memberi signal kepada Zahrin dan Hakeem untuk meninggalkan mereka berdua .
Kahar berjalan , mendekatkan dirinya dengan Aireen . Cukup dekat untuk merak dengar degupan jantung masing-masing .
" Apa kau nak ? " Aireen bertanya .
Nak kau boleh ? Nasib ayat tu tak terkeluar dari mulut si Kahar .
" Kau ni memang tak takut dengan aku kan ? " Kahar berdiri betul-betul di hadapannya . Aireen mendongak manakala Kahar menunduk .
" Why should I ? " Aireen bertanya . Berani . Entah kenapa jantungnya berdegup laju sekarang . Laju . Laju sangat .
" Well , hampir semua orang takut dengan aku . " Kahar berkata .
" Tu diaorang . Bukan aku . " Ringkas Aireen berkata , mengundang sengihan dari Kahar .
" Kau ni dah lah kecil sekecil-kecil kuman . Tapi berani . Berani lawan aku . Belum ada lagi yang berani macam kau ni . I like it . " Tak tahulah nak kata tu pujian atau sindiran .
" Aku nak pesan sesuatu . Just because you're a girl , jangan ingat aku tak berani nak apa-apa kan kau . Ni sekolah lelaki . Hati-hati sikit . Kalau nampak apa-apa yang salah dari sisi peraturan sekolah ni , baik kau jangan jibam . Kalau tak-- "
" Kalau tak apa ? " Aireen dengan berani memotong kata-kata Kahar .
Kahar membongkokkan badannya hingga mulutnya sampai ke telinga Aireen .
" Then , you won't live peacefully around here , sayang . " Kahar membisik dengan suara garaunya .
Mahu terlompat si Aireen .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...