Situasi agak janggal bagi Kahar dan Aireen . Tapi tak bagi Maleeq , mak ngah dan pak ngah . Mereka dengan senang hati bertanya khabar tentang satu sama lain .
" Adik pergi buat air sekejap . " Aireen bangun dan berjalan ke dapur .
" Saya pergi tolong dia . " Kahar mengekori Aireen .
Tiba di dapur , Aireen membuat air .
" Cinta , Kahar nak tolong . " Kahar mencapai bekas gula dan menghulurkannya pada Aireen .
" Thanks . " Perlahan Aireen membalas .
" Cinta okay ? " Kahar bertanya .
" Okay je . Just.. macam janggal sikit . Sebab dah 9 tahun sejak aku jumpa abah . Macam tak percaya dia hidup lagi . " Aireen berjaya seraya dia mengacau air teh yang telah dibancuh .
" Nah . Goreng pisang dengan keropok lekor . Aku beli dekat simpang depan tu . " Kahar menghulurkan dua buah plastik merah yang berisi goreng pisang dan keropok lekor .
" Tolong Rina letakkan semua tu dalam pinggan , boleh ? " Aireen meminta tolong .
" Boleh . " Kahar tersenyum manis .
Selesai , mereka ingin membawa semua tu naik ke ruang tamu . Aireen ingin membawa air tapi Kahar menghalang .
" Berat lah , cinta . Biar Kahar bawa . Cinta bawa ni . " Kahar menukar dulang mereka . Dia menghulurkan dulang yang berisi sepinggan besar keropok lekor dan goreng pisang .
Aireen senyum . Blushing .
Di ruang tamu , Aireen dan Kahar meletakkan dulang-dulang itu dia atas meja .
Memang janggal gila untuk Kahar dan Aireen . Mereka berdua lebih selesa makan dan tak bercakap . Mereka hanya pandang-pandang di antara satu sama lain sahaja .
Belum habis lagi keropok lekor di mulut Aireen , Kahar terlebih dahulu telah menghulurkan sebatang keropok lekor padanya . Dia tersenyum kecil sebagai tanda terima kasih .
Dia mencapai keropok itu dan magnet di gelang mereka bercantum . Mereka senyap-senyap tertawa .
Kahar tolong menanggalkan magnet itu dari bercantum dengan magnet Aireen .
Mak ngah , pak ngah dan Maleeq dari tadi hanya melihat sambil tersenyum .
" Jadi , kamulah Kahar ? Anak Abu Yamin ? " Maleeq bertanya .
" Iya . Saya . " Kahar mengukir senyuman di bibirnya .
" Apa khabar ayah kamu sekarang ? " Maleeq ingin tahu tentang keadaan sahabatnya .
" Sihat , alhamdulillah . " Kahar tak tahu nak berbual apa dengan Maleeq . Dia janggal .
" Abah apa khabar ? " Aireen pula bertanya .
" Sihat . Alhamdulillah . " Jawapan yang sama seperti Kahar diberikan .
" Jadi ... Adik nak bincang something dengan korang . " Sambung Aireen .
Semua memandangnya .
" Adik nak Yusof terima balasan atas apa yang dia dah buat . " Aireen berkata .
" Tapi macam mana ? Kes abah dah lama ditutup . " Maleeq menjawab .
" It's okay . Kita buka kes baru . Conferm kes tu akan dibuka semula . Kita boleh laporkan pada polis macam-macam benda pasal Yusof . " Jawab ireen .
" Contohnya ? Kami tak tahu apa yang dia dah pernah buat . Kita perlukan bukti kukuh . " Pak ngah berkata .
" Jadi apa gunanya adik dekat sini ? Adik dah hidup dengan dia agak lama , so ... Adik tahu apa benda kotor yang dia dah pernah buat . Kita boleh report dia atas kesalahan memalsukan dan merampas geran tanah orang lain tanpa kebenaran . Memiliki kereta tak berlesen . Menjadi dalang pembunuhan umi . Percubaan membunuh abah . Langgar lari sampai mati . Kesalahan berkomplot dengan seorang penculik . Tak cukup lagi ? " Panjang Aireen menyatakan .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...