Esoknya , pagi---
______________________________________Aireen bergelut dengan dirinya sendiri hanya untuk bangun dari katil .
Nadya dan Maisarah membantunya .
Selesai mandi , solat , pakai baju , dia berdiri di hadapan cermin .
Dia memerhatikan hujung bibirnya yang pecah akibat dilutut oleh Marsya masa manifesto tadi .
Dia menyentuh luka itu . Pedih !
Dia mendesis .Jangan sampai abah nampak sudah . Nanti tak pasal-pasal kena bebel .
Mereka keluar dari dorm dan menuju ke dewan .
++++
Dia duduk di barisan hadapan bersama Nadya dan Maisarah . Sama juga Marsya dan kumpulannya .
Aireen dari tadi tak beri tumpuan pada apa yang GPK Hem bebelkan di hadapan . Rusuknya berdenyut .
Sakit gila !
Dia menekan rusuknya dengan kuat . Dia mengetap rahangnya . Rasa berdenyut mula berubah kepada rasa kebas .
Dia menghela nafas dan menggosok-gosok rusuknya .
" Kau okay ? " Bisik Maisarah .
Aireen hanya mengangguk .
Dia menyentuh hujung bibirnya pula . Dia menekan hujung bibirnya dari dalam menggunakan lidahnya .
"--- Saya akan pass mikrofon ini kepada cikgu dari unit disiplin untuk memberikan pengumuman atau ucapan . Dipersilakan ." Kata Hem sambil menghulurkan mikrofon itu kepada seorang cikgu dari unit disiplin , iaitu warden yang sama yang menjenguk dorm mereka pagi tadi .
Aireen malas nak dengar . Dia hanya menunduk , bermain dengan lidahnya dan menekan-nekan hujung bibirnya dari dalam untuk mengurangkan rasa pedih .
"-- Saya mendapat aduan daripada seorang individu , yang tak perlu disebutkan namanya .. tentang kes ragging dan kegiatan mencurigakan yang berlaku di kawasan sekolah ini . " Ujar warden .
" Seperti biasa , untuk berlaku adil , saya akan melakukan siasatan menyeluruh sebelum apa-apa . Jadi , bagi nama yang bakal saya sebutkan sebentar lagi , diminta untuk hadir ke pejabat warden sekarang juga . " Sambung warden itu lagi .
" Aireen Khairina Binti Maleeq Khairin ... " Namanya disebut .
Terus terangkat wajah Aireen , memandang warden yang sedang berdiri di atas pentas , tak jauh dengan tempat duduknya sekarang ni .
Dia memandang Nadya dan Maisarah . Mereka turut kelihatan terkejut akan pengumuman itu tadi .
" Dan Marsya Kirana Binti Mohd Zahid . Itu sahaja dari saya . Sekian . " Marsya turut dipanggil .
Aireen berdiri .
" Sial . " Sempat dia ujar sebelum berjalan keluar dari barisan . Dia meraup rambutnya ke belakang namun anak rambutnya masih berdegil dan jatuh , menutupi dahinya.
Dia meletakkan sebelah tangannya di dalam kocek .
Agak janggal untuk berjalan di hadapan lebih dari 5000 orang pelajar lelaki .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...