Beberapa hari kemudiannya ,
Di tanah perkuburan Islam ---
______________________________________Di tanah perkuburan Islam ,
Kelihatan Fakhri , Maisarah , Nadya , Hakeem dan Ariz sedang duduk di atas kerusi dan membacakan surah yasin pada sebuah kubur yang baru beberapa hari dikuburkan .
Tanahnya masih merah lagi . Bunga mawar yang ditaburkan di atas kubur itu masih kelihatan segar , belum layu .
Mereka selesai membaca Yassin tetapi batang hidung seseorang ini masih belum kelihatan .
Mereka memandang sekeliling .
" Mana Kahar ? " Soal Fakhri pada Hakeem .
" Tak tahu . On the way kot . Tapi dia mesti datang punya . " Balas Hakeem .
Maisarah termenung .
" Dik . Kau okay tak ? " Soal Hakeem pada si Maisarah .
Perlahan Maisarah mengangguk . Dia seakan terkilan dengan pemergian seseorang ini .
" Betul ke awak okay ni ? " Soal Fakhri pada Maisarah pula .
Air matanya jatuh .
" Hey . Hey . Jangan nangis . " Pujuk Fakhri .
Nadya , Ariz , Hakeem dan Ayam hanya melihat .
" Kita baru jumpa dia hari tu . Kita baru melawat dia hari tu . Tak sangka itu adalah kali terakhir kita jumpa dia . " Maisarah mengelap air matanya , menahan rasa sebak .
" Awak ... Ajal itu di tangan tuhan . Kalau tuhan nak ambil dia , siapa kita nak halang ? Kita relakan saja . Lambat laun , kita pula . " Ujar Fakhri , lembut .
" Betul tu , Mai . Kita kena redha . " Nadya menggosok-gosok belakang si Maisarah , menenangkan sahabatnya itu .
Perlahan Maisarah mengangguk setuju dan mengelap air matanya .
Hakeem memandang ke pagar kubur . Yang lain turut melirik ke arah yang dipandang oleh Hakeem .
Mereka nampak satu sosok yang memakai baju melayu putih sedang berjalan ke arah mereka .
Si Kahar .
Dia berjalan , menghampiri mereka . Dia mengukir senyuman kecil .
" Assalamualaikum . " Ujar Kahar .
" Waalaikumussalam .. " masing-masing menjawab salamnya .
Kahar melabuhkan punggung , dan membacakan Al-Fatihah .
Senyap seketika .
" Lambat kau datang . " Ujar Hakeem .
" Oh . Sorry lambat . Ada hal sikit tadi . " Kahar menggaru belakang kepalanya yang tak gatal .
" Mana dia ? " Soal Nadya pula .
" Entah . Dia kata nak ambil barang sekejap . Dia suruh aku gerak sini dulu . Degil betul . " Kahar tersenyum kecil .
" Biasalah . " Nadya menjawab .
" Haa . Tu dia . Itu lah penyebabnya aku sampai lambat . Member pakai tudung tak jadi-jadi . Last-last terus jadi selendang je . " Kahar tertawa tatkala memandang ke arah pagar kubur .
Yang lain turut memandang ke arah yang sama .
Satu sosok gadis berbaju kurung putih dan berselendang putih berjalan ke arah mereka .
Aireen .
Ya , Aireen .
Simen tangannya sudah dibuka dan hanya dipakaikan pembalut untuk membalut luka di tangannya . Ada juga plaster mini di hujung dahinya .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...