Malam , pukul 2.30 pagi . Aireen tak boleh tidur . Seperti biasa , mimpi ngeri . Tapi kali ni , lebih teruk .
Dia terduduk , berpeluh-peluh . Dia menarik nafas dalam-dalam dan sangkut-sangkut melepaskannya . Sakit . Rusuknya masih sakit . Hanya luka di wajahnya sahaja yang dah jadi luka kering .
Dia senyap-senyap keluar dari bilik , tak mahu membangkitkan yang lain .
Dia berada di beranda . Cahaya lampu mentol di tengah-tengah beranda rumah menyinari seluruh beranda . Dia mencapai sekotak rokok di atas meja di tepi dan mengeluarkan sebatang rokok .
Dia beberapa kali menarik nafas dengan dalam , cuba menenangkan fikirannya .
" Adik ? " Satu suara dari belakang membuatnya terkejut . Dia berpusing .
Mak ngah .
" Oh .. mak ngah . " Aireen cepat-cepat mematikan bara rokok dengan menghancurkannya di dalam bekas abu rokok .
Dia mengipas-ngipas supaya asap rokok pergi dari situ .
" Adik buat apa dekat luar ni ? " Mak ngah bertanya .
" Adik tak boleh tidur . Tu yang adik merokok sekejap . Sorry . Adik terbangunkan mak ngah ke ? " Aireen rasa bersalah .
" Eh . Tak ada lah . Mak ngah baru balik dari tandas . Nampak pintu terbuka , tu yang mak ngah keluar jenguk . " Mak ngah berkata .
Aireen mengangguk sebelum keadaan menjadi senyap . Masing-masing memandang ke arah pantai . Angin sejuk menerpa ke arah mereka .
" Adik okay ? " Mak ngah bertanya . Dia dapat rasakan sesuatu pada Aireen .
" Okay je . Just .. tak boleh tidur . Mungkin sebab pagi tadi adik minum air nescafe si Kahar kot . " Aireen menipu . Mana ada dia minum air nescafe .
Tipu sunat . Dia tak mahu mak ngah risau tentangnya .
Mereka senyap sekali lagi .
" Adik ... Mana Aireen ? Mana Aireen Khairina yang dulu ? " Mak ngah rindukan anak buahnya yang dahulu .
Aireen mengeluh berat sebelum memalsukan senyuman di wajahnya .
" Mak ngah . Adik minta maaf sebab tak dapat nak kembalikan Aireen yang dulu . Adik dah cuba tapi adik tak mampu . Jadi , inilah Aireen . Aireen yang baru . "
" Aireen yang lama tu dah lama terkubur dengan arwah umi , arwah abang Izz dan arwah Eyka . Adik tak mampu nak gali semula kubur tu dan tarik dia untuk keluar dari situ . Adik tak mampu . Adik harap mak ngah dengan pak ngah boleh terima adik yang sekarang . " Aireen tersenyum kecil .
" Mak ngah faham . Sudahlah . Pergilah masuk , tidur . " Lembut mak ngah berkata .
Aireen mengangguk sebelum mengatur langkah untuk balik ke biliknya.
Mak ngah mengeluh . Dia membuka telefonnya .
Unread messages
Unknown
Kak . Esok saya datang . Saya dah sedia nak berjumpa dengan Aireen .---
Mak ngah mengeluh sebelum masuk ke dalam dah menutup pintu .Esoknya , semua berjalan seperti biasa . Tiada apa yang luar biasa selain dari Kahar asyik mengenakan Aireen . Dan Kahar asyik dikejar oleh Aireen .
Petang itu ,
Pak ngah membawa Kahar ke dusun . Saja nak tunjuk-tunjuk katanya . Aireen tak ikut . Dia tinggal di rumah dengan mak ngah .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...