Kahar .
Abdul Kahar .
Anak Abu Yamin .
Kahar berjalan dan berdiri di sebelahnya . Dia tersenyum manis , memaparkan barisan gigi putihnya yang tersusun rapi .
Aireen tak boleh nak percaya . Abahnya memilih Kahar .
" Dia lah . " Ujar abahnya .
Ini memang rancangan abahnya untuk buat mereka berbaik semula .
" Abah nak si dia ni yang teman Aireen ? " Aireen tak puas hati .
Abahnya mengangguk .
" Abah . There's over 5000 pelajar Kudrat tapi abah pilih dia ni ?? Abah tahu kan yang kitaorang berdua-- " Aireen tak jadi nak cakap . Tak mahu meninggikan suara terhadap abahnya .
" Well . Kalau Kahar tak ikut , adik tak kan pergi ke mana-mana . " Ujar abahnya .
Aireen kemam bibirnya . Menahan rasa geram .
Aireen mengeluh , cuba mengurangkan rasa geram .
" Okay . Fine . Kalau abah nak dia ikut Aireen , abah kena bagi Aireen bawa lagi dua orang student atas pilihan Aireen . " Ujar Aireen .
" Kalau abah tak bagi Aireen pilih , Kahar tak boleh ikut Aireen dan Aireen akan pergi sana sorang-sorang . " Sambungnya lagi .
Dia terpaksa menggunakan taktik manipulasi ayat pada abahnya .
Tak pasal-pasal bergaduh anak-beranak dekat sini .
" Aireen nak bawa Ariz dengan Keemkeem . " Kata Aireen .
Abahnya mengeluh . Dia iyakan saja .
" Okay . Aireen boleh bawa diaorang sekali . Rabu minggu depan tau . " Abahnya mengalah .
Panjang muncung Aireen .
Dia berpusing dan ingin berjalan keluar . Sempat dia menendang udara , tak puas hati .
" Aireen . " Tegur abahnya .
Aireen mencebik , tak puas hati .
Sebelum keluar , dia sengaja menghentakkan kaki sebelum membuka pintu , ingin keluar dari situ .
" Jangan dihempas pintu tu--- " tak sempat nak menasihat Aireen ,
BANG !
Pintu itu dihempas kuat oleh Aireen dengan sengaja .
" Haa . Sudah . Merajuk dah budak ni ." Abahnya sempat tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya.
" Kahar . Uncle dah tolong kamu . Lepas ini , kamu pandai-pandailah pujuk dia . " Ujar Maleeq .
Kahar mengangguk .
Dia pernah datang dan meminta tolong Maleeq untuk tolong dia memujuk Aireen . Maleeq pun memang dari awal dan merestui hubungan mereka . Cuma Yamin saja yang tak yakin dengan Kahar kerana menyangka bahawa Kahar hanya ingin bermain-main dengan perasaan Aireen .
" Maafkan saya sebab dah lukakan hati anak uncle . Saya tak sengaja . Saya sendiri tak tahu dan tak sedar masa tu . Saya minta maaf . " Kahar meminta maaf .
Maleeq hanya mengangguk faham .
" Tak apa . Setiap manusia buat kesilapan . Uncle faham . Tapi jangan buat lagi . Kalau uncle dapat tahu kamu lukakan hati Aireen lagi , bukan ayah kamu yang aqiqah-kan kamu dah . Uncle sendiri yang aqiqah-kan kamu nanti . " Kata Maleeq sambil tersenyum . Senyumannya mempunyai maksud tersirat .
Kahar telan air liur .
" Uncle gurau je lah . " Maleeq berkata .
Mereka sempat berbual seketika sebelum Kahar meminta diri dan keluar dari bilik itu .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...