Pukul 8.20 malam ,
Kahar berdiri di hadapan cermin dan membetulkan rambutnya . Dia tersenyum-senyum dari tadi .
Dia mengenakan baju tank top putih dan jaket kain berwarna hitam di luar . Dia turut memakai seluar Jean's biru terang .
Rantai ' A.K ' miliknya terletak rapi di leher . Dia terhenti sebentar tatkala sesuatu terlintas di fikirannya .
" Awak nak tahu tak yang ... Aireen tu guna awak sebagai pengganti Kimie ? Ye lah , sejak dia pindah masuk Aspuri , dia terpaksa berpisah dengan Kimie . Dia sayang Kimie . Untuk melupakan Kimie , dia cari orang baru , iaitu awak lah . "
" Awak bukan lelaki pertama yang berada di hati Aireen . Ingat tu . "
Entah kenapa dia seakan mempercayai kata-kata si Lisya . Tambahan lagi dengan melihat Aireen berbual dengan si Kimie .
Patut ke aku confess ? Aku patut yakin dengan Aireen atau percayakan Lisya ?
Dia pening . Dia buat keputusan untuk bertanya pada Aireen nanti .
Dia melihat cermin buat kali terakhir sebelum berjalan keluar dari biliknya , melihat Aireen yang sedang bersandar di dinding di hadapan biliknya sambil melihat telefon .
Aireen mengenakan jaket hitam atas pinggang dan kelihatan hujung baju putih di bahagian dalamnya terkeluar . Aireen kelihatan sedikit tinggi dengan memakai seluar Jean's skinny yang berwarna biru terang .
Rambut panjang paras dada milik Aireen di lepaskan . Sesuatu menarik perhatian Kahar .
Aireen memakai rantai A.K dan gelang yang dia hadiahkan padanya .
Kahar melihatnya dari atas ke bawah .
" Awal siap . " Kahar cuba mengawal tona suaranya .
Aireen mengangkat mukanya .
" Biasa lah . " Aireen membuat hair-flip sebelum berjalan ke ruang tamu .
" Mak Ngah , pak ngah , kitaorang gerak dulu . Conferm jam . " Aireen bersalaman dengan mak ngah dan pak ngah . Begitu juga Kahar .
" Pak ngah . Boleh tak Kahar bawa motor yang tu ? " Aireen bertanya .
" Boleh . Tapi hati-hati . " Pak ngah memesan .
Kahar dan Aireen mengangguk dan berjalan ke halaman rumah . Kahar mengeluarkan motor tetapi terhenti tatkala Aireen berkata sesuatu .
" Kahar . Kita tak payah guna motor ni . Kita guna motor lain . " Aireen berkata seraya mencapai kunci motor yang tak pernah Kahar lihat dan pergi ke bawah rumah .
Motor Yamaha R1 yang berwarna putih disorong keluar oleh Aireen .
Ternganga si Kahar . Pergh .
" Ini motor aku . Pak ngah belikan. Aku dah ada lesen nanti baru boleh bawa . Kau reti bawa tak ? " Aireen bertanya dengan sinis sambil mengeluarkan dua helmet full face .
" Tch . Reti lah . Aku pun ada Yamaha R6 dekat rumah . Berapa biji motor kau ada sebenarnya ni , Reen ? " Kahar mencapai helmet di tangan Aireen .
" Motor ni , motor pak ngah dengan motor arwah abang Izz , ada tiga je . " Selamba Aireen berkata sebelum menyarung helmet itu di kepalanya .
Kahar naik dan menghidupkan enjin .
Pergh . Dah lama tak merasa naik motor superbike . Maklumlah . Duduk Kudrat , jarang balik . Motor pun dah jarang naik .
Aireen naik di belakang Kahar . Dia memegang bahu Kahar .
" Dah ? " Kahar bertanya .
" Dah . Jom ! " Aireen teruja .
YOU ARE READING
THE KAPLA'S CINTA HATI
Fanfiction" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " Aireen pelik . Pick up line si Kahar tak sampai ke otaknya . " Kalau aku jadi bintang , ada banyak saingan sebab bintang ada banyak . Nanti k...