Cahaya matahari yang mengintip dari celah tirai jendela di kamarnya saat itu sudah bisa membuat Chaeyoung terbangun dari lelapnya. Perlahan mulai beranjak dari berbaringnya sembari melirik ke sekitarnya.
Saat itu, Chaeyoung mulai mengingat apa yang terjadi padanya semalam. Semakin menarik selimut yang ia kenakan saat itu untuk menutupi tubuh tanpa busananya.
Seharusnya dalam keadaan seperti ini, Chaeyoung menangis dengan kerasnya karena sudah kehilangan sesuatu yang harusnya ia jaga dan berikan nantinya pada seseorang yang ia cintai. Namun rasa marah dan sedih itu sama sekali tak ia rasakan. Jantungnya terus saja berdebar ketika mengingat bagaimana malam itu terjadi. Semua ciuman, kecupan, sentuhan, bahkan suara nafas milik Jungkook yang menerpa wajahnya masih bisa Chaeyoung ingat dan rasakan.
Ini sangat salah, namun disaat bersamaan begitu mendebarkan bagi Chaeyoung.
Pintu kamarnya yang terbuka saat itu tentu saja membuat Chaeyoung terkejut. Namun Chaeyoung hanya berhela ketika mengetahui jika sosok itu adalah Bibi Kang, sama halnya dengan Bibi Kang yang hanya tertawa pelan ketika melihat reaksi Chaeyoung.
"Apa yang kau pikirkan tadi, huh?"
Layaknya seorang pencuri yang tertangkap basah, Chaeyoung begitu malu sekali karena ketahuan membayangkan kejadian semalam. Astaga, beberapa hari yang lalu ia mengutuk dirinya karena mengambil pekerjaan ini hanya untuk mendapatkan uang yang banyak dalam waktu cepat. Tapi sekarang, dia malah menikmati apa yang sudah ia lakukan semalam bersama dengan Jungkook dan bahkan membayangkannya.
"D-Dimana Tuan Muda, bibi?" Tanya Chaeyoung. Mungkin karena terlalu lelah, Chaeyoung ingat ia terlelap lebih dulu semalam. Tak tahu apa Jungkook tidur di sampingnya atau malah pergi begitu saja meninggalkannya. Dan jika pilihan kedua adalah benar, Chaeyoung merasa jika memang ia pantas untuk menerimanya. Lagipula, tak ada alasan pula untuk Jungkook tidur bersamanya. Dan juga, bukankah pekerjaannya di sini memang akan seperti itu?
"Tuan Muda sudah pergi untuk berolahraga pagi tadi. Hari ini dia bilang akan bekerja di rumah saja."
"Bekerja di rumah? Rumah ini? Jadi dia tak akan pergi ke kantor?"
Bibi Kang menggeleng, berhela setelahnya. "Entahlah, Tuan Muda bukankah seseorang yang suka untuk melakukan pekerjaannya di rumah. Kecuali jika dirinya sakit. Itupun Tuan Muda tetap memaksakan dirinya untuk tetap duduk di ruang kerjanya."
Chaeyoung hanya mendengarkan semua ucapan Bibi Kang. Jika Jungkook akan di rumah seharian ini, Chaeyoung tak yakin jika ia akan keluar dari kamar ini. Menatap wajah Jungkook sama saja mengingatkannya akan apa yang sudah keduanya lakukan semalam. Astaga, ada apa dengan dirinya sebenarnya? Sejak kapan dia begitu mesum seperti ini?
"Chaeyoung?"
"Huh?"
"Wajahmu memerah."
Chaeyoung dengan cepat menyentuh wajahnya sendiri ketika mendengarnya. "A-Aku?"
Bibi Kang hanya berusaha untuk menahan senyumnya saat itu ketika melihat Chaeyoung.
"Kenapa bibi tersenyum?"
"Kau sangat menggemaskan, Chaeyoung. Bagaimana semalam, hmm?"
"Ck, bibi! Pertanyaan macam apa itu?!"
Bibi Kang mendekat setelah sempat tertawa pelan karena reaksi Chaeyoung, duduk di samping Chaeyoung setelahnya. "Ini pertama untukmu, bukan?"
Chaeyoung dengan cepat menatap pada Bibi Kang, tentu saja terkejut dengan apa yang ia katakan sebelumnya. "M-Mengapa bibi bisa mengatakan hal itu?"
"Jadi, kau sudah pernah melakukannya sebelumnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
all with you ❌ rosekook
Fanfiction[18+] ✔ Yang Ahn Chaeyoung inginkan adalah terus bersama dengan Ha Jungkook. Walaupun ia tahu, dirinya mungkin bukanlah yang pria itu inginkan. ----- ©iamdhilaaa, 2021