30

1K 120 10
                                    

"Ada apa dengan noona?"

Seyoung menarik kursi yang biasanya yang ia duduki dan duduk di samping neneknya yang sedang sibuk merajut saat itu. Sementara Nenek sempat melirik ke arah Chaeyoung dan tersenyum, sebelum kembali pada rajutannya.

"Biarkan saja dia. Kapan lagi memangnya kau bisa melihat kakakmu bertingkah gila seperti itu?" Ucap Nenek dengan sebuah tawa pelannya di akhir.

Ucapan itu hanya membuat Seyoung semakin menatap pada Chaeyoung dengan pandangan yang bingung dan juga sedikit terkejut. Di pagi hari seperti ini, Chaeyoung sudah menghidupkan musik yang cukup keras dengan sibuk di dapur dan membuatkan sarapan. Seyoung hanya sudah lama tak melihat sisi Chaeyoung yang seperti ini, seolah kebahagiaan tengah dirasakan kakaknya dengan begitu banyak.

"Selamat pagi, Seyoung.."

Seyoung tak bisa menolak ketika Chaeyoung memeluknya dan mencium pipinya setelah meletakkan mangkuk nasi di hadapannya. Dan pergi begitu saja untuk menyiapkan sarapan pagi ini.

"Noona baru saja menang lotre? Kenapa kau bisa begitu bahagia sekali pagi ini, huh?"

Chaeyoung sempat berbalik untuk menatap pada Seyoung, menggeleng untuk menjawabnya. "Apa hanya dengan menang lotre saja aku bisa berbahagia seperti ini? Apa bahagia juga perlu untuk memiliki suatu alasan?"

"Lihat langit di luar sana!" Tunjuk Chaeyoung melalui jendela yang sedang terbuka saat itu. "Bukankah sangat cerah sekali?" Tanyanya. Lalu menarik nafas seolah udara di luar sana bisa ia rasakan, lalu menghembuskannya pula. "Wangi dari musim semi yang sebentar lagi akan datang. Apa semua itu tak cukup untuk membuatku bahagia?"

Seyoung kehabisan kata, dan hanya menggeleng melihat kakaknya yang terlihat berbeda saat ini. Memilih untuk memulai sarapannya daripada menghadapi kelakuan Chaeyoung yang cukup aneh di matanya.

Chaeyoung mengalihkan pandangannya, melihat sebuah pesan masuk pada ponselnya.

"Selamat pagi, sayang. Hari ini begitu cerah sekali, cocok sekali dengan kencan kita hari ini, bukan?"

Kebahagiaan itu sama sekali tak bisa sembunyikan, mengingat kembali malam dimana dirinya dan Jungkook akhirnya bisa mengatakan perasaan mereka masing-masing. Dan tak berpikir lama bagi mereka untuk melanjutkan hubungan ini setelahnya.

Astaga, Chaeyoung tak tahu mengapa dirinya menjadi seperti ini. Rasanya begitu bahagia sehingga mencekikmu, namun tak ingin ia lepaskan pula karena terlalu menyukai rasa ini. Chaeyoung tak pernah tahu jika dia bisa merasakan jatuh cinta sehebat ini terhadap seseorang sampai Jungkook datang ke kehidupannya.

"Kau berpikir yang sama dengan nenek, bukan?"

Ucapan Neneknya membuat pandangan Seyoung beralih padanya. "Huh?"

"Kakakmu sepertinya tengah menjalin hubungan dengan seseorang."

Seyoung tak menjawab apapun, melirik kembali pada Chaeyoung yang sekarang menjadi gila hanya dan sibuk dengan ponselnya. Lalu menyetujui ucapan Neneknya setelahnya dalam diam.

"Hah, jika memang benar, nenek merasa lega sekali jika harus pergi dan meninggalkan kalian berdua nantinya."

Ucapan itu kembali membuat Seyoung menatap pada Nenek. "Nenek, apa yang kau bicarakan?"

Namun Nenek hanya tersenyum saat itu, seolah ucapannya tadi bukanlah hal yang buruk. "Setidaknya nenek tak perlu merasa malu jika harus berhadapan dengan orang tua kalian karena meninggalkan kalian dengan orang yang membuat kalian bahagia."

"Jika begitu, nenek harus tetap sehat dan melihat kami bahagia. Nenek belum sepenuhnya selesai dengan tugas nenek, jadi jangan berpikir untuk pergi dari kami. Nenek mengerti?"

all with you ❌ rosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang