Bibi Kang menghela nafasnya dengan lega saat itu setelah meletakkan beberapa kantung plastik berisi beberapa bahan makanan yang baru ia beli. Niatnya yang ingin memasak makan malam dengan cepat harus tertunda karena dirinya yang lupa jika bahan makanan tinggal sedikit--usia memang tak pernah berbohong, dan penyakit pikunnya mungkin akan semakin menjadi seiring bertambahnya usianya nanti.
Pandangannya kini melirik ke sekelilingnya, karena merasa tak melihat presensi Chaeyoung sama sekali. Bahkan beranjak menuju taman belakang--dimana tempat itu akhir-akhir ini menjadi tempat kesukaan Chaeyoung--namun tak ada Chaeyoung di sana pula.
"Ck, kemana dia?" Gumamnya.
Bibi Kang mencoba untuk tak terlalu khawatir. Mungkin saja Chaeyoung tengah berada di kamarnya dan beristirahat sejenak.
Langkahnya kini menuju ruangan milik Jungkook, seperti biasa untuk merapikan ruangan itu. Walaupun Jungkook tak menginap ataupun menjalani perjalanan bisnis yang cukup jauh, Bibi Kang harus tetap membuat ruangan milik Jungkook tetap bersih.
Namun langkahnya terhenti saat itu, melihat pintu ruangan yang sedikit terbuka. Melirik dari celah pintu yang terbuka itu dan berpikir mungkin saja Jungkook datang kemari ketika dirinya sedang pergi tadi.
Tapi yang di dapat Bibi Kang bahkan lebih membuatnya terkejut. Menutup mulutnya sendiri dengan kedua tangannya karena takut jika dirinya bisa saja langsung berteriak ketika menatap pada apa yang dilihatnya tadi.
"Apa yang kau lakukan di sana?"
Bibi Kang tentu saja terkejut oleh suara itu. Berbalik dengan cepat sembari menarik Yong Jun pergi bersamanya. Berharap sekali jika percakapan keduanya tak akan di dengar oleh Jungkook di ruangannya.
"Hey, hey, ada apa ini? Apa yang kau lakukan?"
"Jangan bertemu dengan Tuan Muda untuk sekarang."
"Tapi Tuan Muda menyuruhku--"
"Ck, kau ini. Nanti saja. Tuan Muda juga pasti tak ingin diganggu sekarang."
Dan begitu saja, walaupun tak tahu mengapa dirinya ditarik keluar bersama, Yong Jun tetap mengikuti Bibi Kang saat itu.
.
.
Chaeyoung berhasil menjauhkan diri, sekaligus melepas tautan bibir antara dirinya dan Jungkook. Menatap pada pria itu dengan nafas yang sedikit terburu--belum lagi dengan satu tangan Jungkook yang masih berada pada pinggangnya dan mengusapnya dengan begitu lembut.
"Ada apa?" Tanya Jungkook, ikut menatap pada Chaeyoung. Pandangannya bergantian menatap pada mata lalu bibir si wanita.
Chaeyoung menggeleng. "Tak apa. Hanya saja, aku sedikit terkejut karena Tuan akan datang kemari."
Tentu saja Chaeyoung terkejut dengan kehadiran Jungkook. Setelah kejadian berendam bersama saat itu dan saling bercerita satu sama lain, Chaeyoung merasa jika Jungkook sedikit menjauh darinya. Mereka bahkan bercinta setelah berendam saat itu dan melakukannya hingga Chaeyoung kelelahan dan tertidur lebih dulu--sampai tak menyadari jika keesokan paginya Chaeyoung terbangun kembali di atas tempat tidurnya sendirian.
Selama satu bulan ini, Jungkook tak datang untuk mengunjunginya. Chaeyoung berpikir mungkin saja dirinya bersikap tak sopan dengan berusaha untuk lebih dekat dengan Jungkook sehingga pria itu memilih untuk menjauh dan tak mengunjunginya.
"Apa Tuan marah padaku?"
Kening Jungkook mengerut bingung--namun masih tetap mempertahankan jarak dekat mereka saat ini. "Apa maksudmu?"
"Lalu kenapa Tuan baru datang kemari setelah satu bulan?"
"Ahn Chaeyoung, kau tahu jika kau--"
"Aku tahu. Aku tak berhak untuk menanyakan hal itu padamu, Tuan. Aku juga tak berhak untuk bersikap layaknya aku adalah orang yang begitu penting untukmu. Aku hanya seseorang yang dibayar untuk hamil dan melahirkan anakmu saja. Hanya sebatas itu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
all with you ❌ rosekook
Fanfiction[18+] ✔ Yang Ahn Chaeyoung inginkan adalah terus bersama dengan Ha Jungkook. Walaupun ia tahu, dirinya mungkin bukanlah yang pria itu inginkan. ----- ©iamdhilaaa, 2021