34

815 98 16
                                    

Kehadiran Jungkook dan Chaeyoung saat itu membuat percakapan antara Nenek dan Ny. Ha harus berhenti. Bersama dengan Naeun yang sedang terlelap di dalam pelukan Chaeyoung.

"Astaga, kalian melupakan waktu sudah sangat malam dan bersenang-senang, hmm?"

Ucapan Ny. Ha hanya mendapatkan senyum dari keduanya saat itu. Sementara Nenek yang melihat Chaeyoung dan Jungkook ikut tersenyum, tentu begitu bahagia akan cucu perempuannya yang terlihat lebih berseri setelah bertemu kembali dengan pria bernama Jungkook itu.

Walaupun Nenek masih dilanda dengan beribu pertanyaan tentang apa yang sudah terjadi di antara keduanya, Nenek memilih untuk menyimpan semua pertanyaan itu. Nenek merasa, dirinya sudah cukup bahagia dengan melihat Chaeyoung saat ini.

"Chaeyoung.."

Panggilan itu membuat pandangannya beralih, dan tak bisa menyembunyikan haru sekaligus bahagianya karena Chaeyoung bisa bertemu kembali dengan Bibi Kang. Sama halnya dengan Bibi Kang yang dengan cepat mendekat pada Chaeyoung untuk memeluknya. Dan Chaeyoung membalasnya, walaupun dengan satu tangannya yang saat ini tengah bebas.

"Astaga, aku sungguh tak menyangka jika bisa bertemu denganmu kembali."

Chaeyoung mengangguk. "Aku juga tak menyangka. Senang bertemu denganmu kembali, bibi."

Bibi Kang tak bisa menahan tangisnya saat itu, terlalu bahagia tentu saja dan membuat Chaeyoung tak bisa untuk tak ikut menangis ketika melihatnya.

"Kenapa bibi menangis?"

Ucapan Chaeyoung membuat Bibi Kang tertawa canggung sembari menghapus air matanya sendiri. "Maafkan aku. Usiaku semakin bertambah dan aku tak tahu mengapa aku selalu saja mudah untuk menangis." Lanjutnya, dan membuat semua yang mendengarnya tertawa pelan--ikut merasakan haru yang dirasakan oleh Bibi Kang.

"Noona!"

Suara Seyoung yang memanggil kakaknya membuat bukan hanya Chaeyoung yang beralih, namun pandangan semua orang dan menatap pada Seyoung.

Namun alih-alih mendekat pada Chaeyoung, tujuan Seyoung terarah pada Jungkook. Bahkan membuat pria itu sedikit terkejut ketika Seyoung kini memeluknya--menyempatkan pula untuk menatap pada semua orang dan berakhir pada Chaeyoung.

Seyoung melepaskan pelukannya saat itu, menatap pada Jungkook. "Hyung, kau serius mencintai kakakku?"

Jungkook masih dengan kebingungannya, namun dirinya tetap mengangguk. "Ya, aku mencintainya."

"Kalau begitu, apa aku juga boleh untuk tinggal di sini?"

"Ahn Seyoung! Apa yang kau katakan tadi, huh?!"

Seyoung dengan cepat menarik Jungkook untuk berada di antara dirinya dan Chaeyoung, seolah berusaha mencari perlindungan darinya setelah mendengar ucapan Chaeyoung tadi.

Jungkook hanya tersenyum ketika melihat keduanya saat ini, melirik ke arah Seyoung yang masih berada di balik tubuhnya. "Tentu saja kau boleh untuk tinggal di sini." Ucapnya, menatap pada Nenek saat itu. "Dan Nenek juga. Rumah sebesar ini terlihat begitu sepi karena sedikit memiliki penghuninya. Mungkin akan lebih ramai jika kita terus mendengarkan pertengkaran Chaeyoung dan Seyoung nantinya."

"Kalau begitu, apa hyung bisa menyiapkan kamarku dan memenuhinya dengan beberapa game komputer seperti yang berada pada ruangan game itu?"

Jungkook mengarahkan pandangan pada arah yang ditunjukkan oleh Seyoung, dan tersenyum setelahnya ketika menatap pada Seyoung. "Tentu saja. Kau katakan saja nanti padaku apalagi yang kau inginkan."

Seyoung tak bisa menutupi kebahagiaannya mendengar hal itu. "Terima kasih, kakak ipar. Kau memang yang terbaik."

Kakak ipar, ya? Seyoung hanya tak tahu jika panggilan itu ingin sekali membuat Jungkook meloncat kegirangan karena terlalu bahagia dan secara tak langsung mendapatkan restu darinya.

all with you ❌ rosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang